CTB 26

1.1K 126 14
                                    


🍃 Happy Reading 🍃
______

"Lo beneran nggak ikut kita ke kantin?_"

Dan ini adalah pertanyaan yang sudah di tanyakan untuk kesekian kalinya dari mulut kedua sahabatnya itu yang belum juga keluar dari kelas padahal biasanya mereka berdua itu paling cepat keluar setelah dosen tapi kini di dalam ruangan tersebut hanya ada mereka bertiga dan itu sudah sejak lima belas menit yang lalu di mana Yuki menolak di ajak pergi ke kantin.

"Udah deh gue serius,lagian bentar lagi juga pasti Al datang,sana kalian makan dulu takutnya nanti nggak kebagian makanan!_"ujar Yuki sambil terkekeh seraya mengeluarkan ponselnya dari dalam tas.

"Enak ya yang bersuami!_"cibir Keyna membuat Nina dan Yuki saling lirik sebelum akhirnya keduanya kompak menertawakan muka konyol Keyna.

"Makanya buruan minta di halalin_"ujar Yuki yang kini sudah fokus pada layar ponselnya mencari kontak sang suami.

"Tunggu saja undangan dari gue,yaudah kita duluan kalo ada apa-apa langsung telfon gue aja!_"pamit Keyna diikuti Nina berjalan keluar menuju kantin.

"Kok nggak di angkat sih!_"gumam Yuki kembali melihat layar ponselnya saat tidak ada jawaban dari sebrang.

Wanita itu melihat sekeliling yang memang sudah sepi karena di dalam cuma hanya dirinya yang kemudian membereskan beberapa barang yang ada di atas meja sebelum akhirnya dia keluar dari kelas.

°

Pria itu masih sibuk dengan layar laptop di depannya mengabaikan wanita hamil yang sedari tadi sudah menggerutu tidak jelas, bagaimana bisa dia di abaikan suaminya di saat jam makan siang seperti saat ini.

Lima menit

Sepuluh menit

Wanita itu terlihat melempar asal ponselnya di atas meja kaca di hadapannya kemudian dia berdiri dari duduknya seraya menghentakkan kakinya membuat seseorang yang sedari tadi fokus dengan laptopnya mendongakkan kepalanya sampai akhirnya detik selanjutnya pria itu tersadar dari kebodohannya yang langsung menepuk keningnya sebelum akhirnya pria itu menelfon OG untuk memesankan makanan untuk dirinya dan juga sang istri yang pasti saat ini sudah ngambek karena ia lupakan.

Pria itu berdiri di sebelah pintu kamar mandi yang tertutup,dia sengaja tidak ingin memanggil istrinya karena dia tahu saat ini istrinya lagi marah dan akan bahaya kalo pria itu salah bicara yang akan menambah masalah.

Klek

Sreg

Bertepatan dengan pintu di buka serta keluarganya sang istri saat itu juga Kevin langsung membawa sang istri kedalam dekapannya seraya mengusap pelan punggung istrinya dengan sesekali mencium puncuk kepala istrinya dengan gumaman kata maaf yang terus terlontar dari bibirnya seolah menjadi mantra guna.

Mila wanita itu hanya terdiam dengan perlakukan suaminya,dia tahu jika saat ini suaminya tengah mengurus dua perusahaan sekaligus yang membuat dia sedikit bekerja ektra dan tidak seharusnya wanita itu menuntut,bukankah seharusnya dia yang harus menyiapkan makan siang untuk suaminya?.

"Maaf!_"

"Maaf aku melupakanmu!_"

Pria itu berujar seraya mengurai pelukannya,di usapnya pipi kanan sang istri dengan begitu lembut seraya menuntunnya agar kembali duduk ke sofa,Mila diam dia hanya ingin tahu seberapa besar pria itu memperhatikan dirinya sampai akhirnya suara ketukan dari luar membuat pria itu berdiri dari duduknya dan membukakan pintu untuk seseorang yang ia yakini adalah orang yang tadi ia suruh untuk membelikan makanan untuknya serta sang istri.

Cinta tak bersyarat (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang