CTB 10

1.5K 186 24
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ dulu sebelum baca.

HAPPY READING

____________

Setelah kepulangan Al,Winona dan Gibran kini Yuki seorang diri berada dikamar, sedangkan kedua kakaknya harus kembali kekantor dan sang mama belum pulang, sedangkan Stefan baru saja pamit karna ada telfon dari kantor.

"Gue harus memantapkan niat gue"

"Kamu pasti bisa Yuki"

"Semua akan baik baik saja"

"Lupakan Al dari fikiran mu Yuki"

Dia terus saja bergumam memikirkan hal hal yang akan dia lakukan setelah masalah yang dia hadapi bener bener selesai.

"Non"panggil bibi sambil mengetuk pintu kamar Yuki.

"Iya bi masuk saja,pintunya tidak Yuki kunci"jawab Yuki yang langsung duduk diatas ranjang setelah bibi masuk kedalam kamarnya.

"Non tidak apa apa sayang?"tanya Bibi ikut duduk disebelah Yuki membawa Yuki agar tidur dipangkuan sang bibi.

"Bukankah sudah biasa Yuki seperti ini bi?"tanya Yuki mendongak menatap bi Minah yang tersenyum kepada Yuki.

"Iya bibi tahu sayang,oh ya boleh bibi tanya sesuatu?"tanya Bibi sambil tangannya masih mengusap kepala Yuki.

"Apa?"tanya Yuki membawa tangan bibi kedalam genggaman tangannya.

"Apa bener non sudah mengambil keputusan?"

"Iya bi Yuki sudah tidak mau lagi berlama lama berada didalam lingkaran kehidupan yang penuh dengan kepalsuan ini"jawab Yuki dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.

"Bibi akan dukung non Yuki kalo ini yang terbaik buat kamu sayang,apa sekarang non Yuki sudah mendapat ganti?"tanya sang bibi yang sengaja ingin menggoda anak majikannya itu,bukan jadi rahasia lagi dari cara mereka bertatapan saja sudah melihatan keduanya memiliki rasa yang sama,karna tidak ada yang tidak mungkin didunia ini karna yang namanya Cinta itu bisa hadir kapan saja dan kepada siapa saja cinta juga tidak memandang kasta.

"Mana mungkin dalam waktu singkat Yuki suka sama Al"ujar Yuki yang tidak sadar kalo Bi Minah sudah tersenyum mendengar penuturan Yuki barusan.

"Bibi kan tanya apa sudah dapat ganti bukan tanya apa non Yuki suka sama den Al"ujar Bi Minah membuat Yuki melebarkan matanya dan menyadari apa yang diucapkan barusan.

"Ah bibi"ujar Yuki dengan wajahnya yang memerah dan langsung menenggelamkan wajahnya pada perut bi Minah sambil tangannya memeluk pinggang bi Minah.

"Tapi den Al juga ganteng si non, kelihatannya juga baik juga terus dia juga so.....

"Bi stop"ujar Yuki yang langsung mengambil posisi duduk menatap bi Minah dengan pandangan yang entahlah bi Minah sendiri tidak tahu apa yang anak majikannya itu rasakan saat ini,yang terpenting bagi bi Minah anak asuhnya dari bayi yang saat ini sudah dewasa itu bahagia maka bi Minah akan merasakan kebahagiaan itu.

*

*

Sedangkan rombongan yang semalam mengantar Yuki pulang baru saja sampai dihalaman rumah mereka Winona terlebih dulu turun diikuti Gibran dan Al Al yang duduk didepan.

Wanita paruh bawa itu tengah duduk diteras rumahnya bersama dengan asisten rumah tangganya,beliau sempat terkejut saat Al dan Gibran mengeluarkan beberapa barang eh bukan beberapa barang tapi ini terlalu banyak,ada koper besar dengan kapasitas 40kg dan ukuran kecil 20kg dengan dua kardus beruukuran kecil dan besar yang tertutup rapat dengan Winona yang menggendong tas ransel dengan isi penuh.

Cinta tak bersyarat (✓)Where stories live. Discover now