"Sayang apa yang kamu rasakan!_"khawatir wanita paruh baya tersebut yang sudah mengusap lembut punggung putrinya.

"Bun! Ma! Rasanya perut Yuki mual banget tapi tidak ada yang keluar dari perut Yuki apa karena Yuki belum makan ya makanya tidak ada yang mau keluar!_"ujar Yuki dengan matanya yang sudah berkaca-kaca merasakan tenggorokan serta perutnya yang terasa sakit.

Dua wanita paruh baya itu hanya tersenyum mendengar ungkapan anaknya yang membuat Yuki mengernyit bingung.

"Coba pake ini sayang!_"ujar bunda Esti memberikan sebuah benda yang tadi di berikan oleh Raya yang di ambil wanita itu dari kamarnya.

"Menurut bunda Yuki hamil gitu?_"tanya Yuki menatap benda di tangannya yang ia tahu itu adalah alat untuk tes kehamilan.

"Coba saja sayang tidak ada salahnya juga!_"

"Iya dek coba aja dulu kita tunggu di luar!_"tambah Raya yang di jawab anggukan oleh bunda Esti dan mama Wina yang langsung keluar dari dalam kamar mandi.

°

"Bunda kenapa yah?_"tanya gadis kecil yang kini sudah berada di gendongan sah ayah tepat di depan kamar mandi.

"Ayah juga tidak tahu sayang kita tunggu bunda keluar ya!_"jawab Al dengan lembut dan langsung mencium pipi gadis kecilnya sebelum akhirnya gadis tersebut minta turun saat kedua omanya keluar dari dalam kamar mandi tanpa sang bunda.

"Oma bunda mana?_"

"Kita tunggu bunda sebentar ya sayang!_"ujar lembut bunda Esti yang dapat anggukan dari Putri.

"Iya Oma!_"jawabnya kembali berdiri di sebelah sang ayah.

Sudah sejak lima menit yang lalu namun Yuki belum juga keluar dari kamar mandi yang membuat Al sedari tadi berjalan mondar-mandir sedangkan yang lain sudah kembali ke halaman dan kembali menyantap makanan mereka atas perintah kepala keluarga.

"Kok bunda lama sih!_"seru Putri yang langsung turun dari kursi dan berjalan kearah sang ayah yang sudah menghentikan langkah kakinya saat tarikan pada bajunya oleh Putri.

"Kamu tunggu di sini biar ayah lihat bunda!_"

"Sayang!_"panggil Al seraya mengetuk pintu kamar mandi di mana sang istri berada di dalamnya.

Sedangkan Yuki sejak satu menit yang lalu hanya menatap benda kecil yang ada di tangannya tanpa berani keluar dari dalam kamar mandi.

"Sayang kamu tidak apa-apa?_"ulang Al saya tidak ada jawaban dari sang istri.

"Kalo kamu nggak keluar aku dobrak ni!_"tambah Al lagi yang sudah bersiap untuk mendorong pintu kamar mandi di hadapannya,namun belum sempat Al melakukannya pintu tersebut sudah lebih dulu di buka dari dalam.

"Kamu tidak apa-apakan?_"tanya Al saat melihat wajah murung istrinya dan sepertinya Al tahu apa yang terjadi pada istrinya itu karena tadi sang bunda mengatakan apa yang sedang di lakukan istrinya itu.

Tidak ada jawaban dari sang istri pria itu akhirnya membawa sang istri ke ruang makan dan menyuruh istrinya untuk duduk.

"Bunda tidak apa-apa?_"tanya Putri memegang tangan kiri Yuki yang masih berada dalam rengkuhan sang suami.

"Kita temui yang lain di luar!_"bukannya menjawab Yuki malah langsung berdiri dan berlalu meninggalkan Al dan Putri yang akhirnya mengikuti wanita tes.

Semua orang terdiam saat mendengar derap langkah seseorang terlebih saat mereka  melihat raut wajah Yuki seperti saat ini, apalagi sang mertua dan juga mamanya yang menyuruh dia untuk mengecek urinnya dan beranggapan jika Yuki hamil dan sepertinya anggapan itu membuat Yuki kembali sedih mengingat bagaimana inginnya Yuki memiliki seorang anak dari rahimnya namun sekarang?

Cinta tak bersyarat (✓)Where stories live. Discover now