Bonus; Ily❤️

2.3K 87 6
                                    

Beberapa tahun yang lalu...

"Farel..." ucap Keisya pelan disertai ukiran senyuman manis diwajahnya. Farel menoleh dan menghampiri gadis yang kini sudah sah menjadi istrinya, pendamping hidupnya. "Kenapa, sayang?" tanya Farel dengan lembut.

"Happy anniversary yang pertama, Tuan Keanno," ujar Keisya diakhiri kekehan. Farel tertawa kecil kemudian memeluk erat istrinya ini.

"Happy anniversary Mrs. Keanno." Keisya dapat merasakan bahwa kedua pipinya memanas, ditambah Farel mencium bibir ranumnya barusan.

"Eumm...Rel, aku punya hadiah lho. Ini keinginan kamu dari dulu. Mau gak?!" tanya Keisya sambil melompat-lompat kecil, antusias. Farel tersenyum manis melihat itu.

"Hadiah apa tuh? Kayaknya kamu antusias banget mau kasih ke aku..."

Keisya terkekeh lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil nan panjang dari lemari pakaiannya. Farel menerima kotak itu kemudian menatap Keisya.

"Aku juga punya hadiah buat kamu. Tapi gak tau deh, kamu akan suka atau enggak. Soalnya ini udah biasa," ucapnya lirih.

"Aku suka semua pemberian kamu."

"Really?" Keisya mengangguk riang. Tak lama setelah itu, Farel memeluk Keisya dengan erat kemudian mencium puncak kepalanya serta wajahnya; dari kening, mata, hidung, kedua pipi, serta bibir ranum Keisya.

Jantung Keisya berdetak lebih cepat dibuatnya. "Udah ah. Mana hadiahnya?" tanya Keisya.

"Itu hadiahnya," ucap Farel dengan polosnya.

Sontak Keisya tertawa kemudian mencium pipi kanan Farel. "Itu modus, bukan hadiah, sayang."

Kedua pipi Farel terasa memanas mendengar hal itu. Baru kali ini Keisya berani menggodanya. Farel pun mendekap Keisya dan meletakkan dagunya dipundak Keisya.

"Kamu kok lemes? Akhir-akhir ini kamu manja banget. Kenapa?" tanya Keisya lembut.

"Gak tau."

"Oh ya. Kamu belum buka kado dari aku. Cepetan buka! Aku yakin seratus persen kalau kamu pasti suka kado ini," ucap Keisya berbinar.

Farel menautkan sebelah alisnya. "Yakin banget kalau aku bakal suka. Kalau enggak gimana?"

Seketika Keisya bagai dilanda kekecewaan yang amat dalam. Namun siapa sangka kalau Keisya akhirnya menangis hebat dipelukan Farel.

"Jadi kamu gak suka? Hikss..."

Farel panik sendiri dibuatnya. Buru-buru Farel mengusap pelan punggung Keisya lalu mulai membuka kotak pemberian Keisya dari belakang punggung istrinya itu.

Sontak kedua mata Farel membulat begitu melihat sebuah testpack dengan garis-garis yang menyatakan bahwa Keisya positif hamil.

"Ini beneran?"

"Apanya?"

"Kamu hamil?"

Sincerity  [✔]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz