32 || Sorry?

1.2K 71 3
                                    

Sudah tiga hari aku tidak masuk sekolah lantaran mendapat panggilan pemotretan tiga hari berturut-turut dan jadwalnya seharian penuh. Apa ini yang dikatakan kesuksesan?

Kini aku tengah berkemas untuk pulang. Ramya dan Alan selalu menemaniku dari hari pertama hingga sekarang. Sahabat setia.

Ya, walaupun tingkah mereka rada malu-maluin ketika aku selesai dipotret, tapi tak apa lah. Namanya juga Ramyalan, gilanya gak ketulungan.

Pernah dihari pertama, lokasi pemotretanku adalah pantai. Tepat menjelang matahari terbenam, aku memulai pemotretan. Setelahnya Ramya dan Alan merengek kepada Mr. Gwen agar mereka difoto juga. Mr. Gwen sudah menolak berulang kali namun mereka malah berakting.

"Kalo bapak gak mau foto kami. Saya nyebur ke tengah sana dan gentayangan bapak tengah malam biar mampus!"

Alan yang kurang ajar. Ramya pura-pura mencegah Alan yang sudah berjalan menuju tepi pantai hingga akhirnya Mr.Gwen menghampiri mereka.

"Baik! Kami foto kalian. Tolong jangan membahayakan diri sendiri. Anak SMA jaman sekarang..."

"Keisya? Apa mereka benar temanmu? Sikap mereka sangat berbanding terbalik denganmu yang kalem."

Aku tertawa sendiri begitu mengingatnya.

"Kei!" panggil Alan yang baru kembali dari toilet.

"Ya?"

"Eum, gue ragu mau kasih tau sesuatu ke lo.," ucap Alan seraya memandang ponselnya. Aku mengernyit bingung.

"Kenapa ragu? Ada apa?"

"Gak jad---"

"Kasih tau aja, Lan. Mungkin mereka memang udah tobat. Daripada masalah makin runyam," sahut Ramya yang berada disebelahku sedari tadi.

"Mereka? Siapa mereka?" tanyaku makin penasaran.

"Ini," kata Alan seraya menyerahkan ponselnya kepadaku.

Aku terkejut begitu membaca pesan yang tertera diponsel itu. Pesan dari seseorang yang aku rindukan, namun masih meninggalkan jejak kesalahan pada diriku.

Farel bego!

Oi
Bw kei ke sn
Mm ajk mkn mlm
Hrs!

Gak akannnn
Gak akan gue biarin lo buat dia
nangis lagi!!! Dia udah baikan
dan sekarang lo mau buat luka baru
buat Keisya yang gak bersalah itu?!

Gw serius
Bw dia cptan

Kei lg sakit

Gak!
Gw tau hr ini jdwl pemotretan dia
Gk ush bhg
Bnyk bct
Cpt!!!

Aku menatap Ramya dan Alan bergantian. Kemudian aku mengembalikkan ponsel itu pada Alan. "Ayo, ke rumah Farel."

Mata Ramya dan Alan terbelalak. Ramya memegang keningku yang tak panas.

"Kok?" ketus Ramya.

"Tante Hanna yang minta. Aku gak enak, lagian aku sudah janji sama Kim buat main sama dia kalau ada waktu," jelasku agar mereka mau mengerti. Alan mengangguk lalu mengetik sesuatu diponselnya. Sepertinya mengabari Farel.

"Gue gak yakin, Kei. Enelis tinggal dirumah Farel kan? Bisa aja mereka nyakitin lo lagi, Kei!" elak Ramya yang menghadangku berjalan keluar ruangan pemotretan.

Sincerity  [✔]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu