26 || So Special

1.2K 71 0
                                    

Komen sebanyak mungkinnn kalau
mau saia apdet 5 part sekaligus besok~
.
.
.
.
.
.
.

Aku mengendap-endap masuk kembali kedalam rumah Farel dan memberi tau kepada semua orang yang disana bahwa kejutan bisa segera berlangsung.

"Nanti Keisya yang pertama kasih ucapan ke Farel ya. Sama kado nya sekalian," ucap Alan yang aku setujui.

"Gak! Gue duluan," elak Enelis. Sabar, Keisya. Biarkan anak itu melakukan sesukanya.

"Iya, Lan. Enelis aja duluan. Paling terakhir pun aku gapapa kok."

Alan menghela napas kasar lalu mengangguk.

***

Kulihat Ramya membukakan pintu menuju kolam renang agar Enelis bisa keluar terlebih dahulu dengan kue yang disudah ditaruh lilin menyala.

Semua mengikuti Enelis dari belakang. Aku berjalan di paling belakang agar aku tidak terlihat oleh Farel. Itulah rencana Ramya.

"Happy bithday, Farel...🎼"

"Happy birthday, Farel...🎼"

"Happy birthday, happy birthday...🎼"

"Happy birthday, Farel...🎼"

Farel berdiri tegap seraya menggendong Kim. Kemudian Kim mengecup pipi kiri Farel.

"Selamat ulang tahun, kakak.."

"Kamu tau?" Kim mengangguk senang lalu tertawa kecil.

"Kan aku yang akting dari tadi." Farel terkekeh lalu mengacak rambut Kim pelan.

"Makasih semuanya.." ucap Farel. Bisa kulihat Farel mengedarkan pandangannya. Melihat mereka semua satu per satu.

"Happy birthday, Farel. I love you." Enelis mencium kedua pipi Farel bergantian.

"Terima kasih.."

"Sekarang, kamu make a wish, terus tiup lilin ini." Farel mengangguk lalu melakukan apa yang Enelis katakan barusan.

Farel meniup lilin itu hingga semuanya padam lalu memotong kue itu dibantu dengan Kim.

"Suapin kue itu ke orang yang paling lo sayangi dulu, Rel," pinta Alan dengan senyumannya.

Farel mengangguk lalu menyuapkan sepotong kue coklat itu kepada Tante Hanna, lalu Om Rian. Semua menunggu potongan ketiga.

"Kenapa?" tanya Ramya ketika Farel terdiam lama.

"Keisya gak ikut ya?" tanya Farel pelan. Semua saling lirik lalu terkekeh. Enelis mengerucutkan bibirnya kesal.

"Kamu gak suapin aku?" tanya Enelis dengan nada di imut-imutkan. Farel hanya tersenyum.

"Aku disini," ucapku sembari berjalan menghadap Farel yang sudah menyiapi potongan kue ketiga.

"Kamu datang?" tanya Farel dengan wajah berbinar sekaligus antusias. "Tentu."

Farel memintaku untuk membuka mulutku dan aku menerima suapan kue ketiga itu darinya. Aku terkekeh. Dia tersenyum senang.

"Happy birthday, dear. Semoga apa yang kamu harapkan tercapai. Aku sayang kamu," ucapku dengan semua keberanian yang telah ku kumpulkan sejak tadi.

Farel memberikan kue itu kepada Ramya lalu memelukku. Dia mencium puncak kepalaku. Dia mengusap kedua pipiku dengan lembut.

"Maafin semua kesalahanku, Kei.."

Sincerity  [✔]Where stories live. Discover now