CTB 31 (perkenalan)

866 112 28
                                    

"Sudahlah kak! Memang ini jalan yang harus aku sama Yuki lalui,lagian juga tidak masalah bukan untuk keluarga kita jika sampai saat ini aku dan Yuki belum bisa ngasih keturunan!_"jawab Al melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan Hito, menengadahkan kepalanya menghindari lajunya air mata yang siap meluncur membasahi pipinya.

"Kadang gue merasa kasihan sama Yuki, apalagi saat kita semua kumpul pasti dia merasa sedih bukan?_"tanyanya yang kini sudah menoleh kearah Al yang masih memejamkan matanya membayangkan wajah sendu istrinya yang Al tahu selalu menangis di dalam diam.

"Lo bener kak! Apa yang kita lihat tidak seperti kenyataannya karena Al selalu melihat Yuki bersedih, karena meskipun dia tersenyum tapi Al tahu senyum yang ia tunjukkan adalah senyum keterpaksaan karena sesungguhnya dia merasa jika dirinya bukanlah wanita sempurna yang tidak bisa memberikan keturunan!_"jelas Al kembali menerawang saat Yuki mengatakan jika dia tidak pantas untuknya,bahkan sudah terhitung dua kali istrinya itu menyuruhnya untuk menikah lagi dan lagi-lagi Al harus berusaha menenangkan istrinya sampai wanita itu lelah menangis dan pada akhirnya Yuki menangis dalam tidurnya.

"Gue cuma pesan sama lo Al jangan pernah tinggalkan Yuki apapun yang terjadi kedepnnya karena kita percaya kalian pasti bisa menjalani semua ini!_"

"Pasti!_"mantap Al seraya menganggukkan kepalanya sebelum akhirnya pria itu pamit untuk siap-siap pulang.

°

Ting tong ting Tong

"Biar Raya saja yang buka_"ujar Raya yang sudah berdiri dari duduknya saat mendengar suara bel dari luar.

Yuki dan mama Wina hanya menganggukkan kepalanya masih dengan Yuki yang memangku baby Adit yang baru saja selesai makan dengan Raya yang menyuapi bayinya tersebut.

"Accalamuaikum!_"teriakan cempreng dari arah ruang tamu membuat Yuki dan mama Wina menoleh sebelum akhirnya mereka tersenyum seraya menjawab salam dari kedua perempuan beda generasi yang baru saja memasuki ruang keluarga.

"Anty Iki Ala bawa ini buat anty telus juga ini buat Oma!_"ujar bocah perempuan yang sudah berlari kearah Yuki dan mama Wina yang hanya tersenyum.

"Oh keponakan Aunty emang yang terbaik_"seru Yuki menyuruh Ara untuk duduk di sebelah kirinya yang tadi menjadi tempat duduk Raya setelah bocah perempuan itu mencium punggung tangan Oma serta auntynya.

"Lah buat dek Adit mana kakak?_"tanya Raya yang sudah berdiri tepat di sebelah sofa setelah wanita itu menyuruh pelayan rumah untuk menyiapkan minuman untuk Mila dan putri keduanya.

Ya yang barusan datang adalah Mila bersama anak keduanya yang bernama Aramanda Putri Kato yang sering di panggil dengan nama depannya yaitu Ara.

"Ada dong buat dek Adit kan ma? Sama buat dek Lahit juga anty!_"jawabnya seraya menunjuk kearah sang ibu yang sudah menaruh bawaannya di atas meja.

"Radit sudah mulai sekolah?_"tanya mama Wina kepada Mila yang baru saja mencium punggung tangan wanita itu.

Raditya Pratama anak pertama dari pasangan Kevin dan Mila yang saat ini sudah berusia enam tahun dan sudah memasuki bangku sekolah dasar sejak beberapa bulan ajaran baru, sebenarnya Rahit dan Radit memang hanya memiliki perbedaan usia tujuh bulan namun mereka harus pisah sekolah karena usia Rahit yang saat itu belum bisa masuk sekolah dasar dan masih berada di taman kanak-kanak tadinya keduanya bersama saat masih berada di paud.

"Iya ma, padahal Kevin sudah nyuruh untuk istirahat dulu tapi Raditnya kekeh pengen masuk katanya mau bagi oleh-oleh untuk guru sama temannya!_"ujar Mila yang kini sudah duduk di sebrang sofa panjang dengan Yuki dan mama Wina yang mendudukinya karena kini putrinya sudah berdiri membuka bungkusan yang tadi Mila bawa.

Cinta tak bersyarat (✓)Where stories live. Discover now