57. Happy Birthday

1.6K 180 42
                                    

It's so foggy between us Nothing is clear If I want you, if I desperately want you In the end, will I be able to reach you? Wendy - What If Love?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

It's so foggy between us
Nothing is clear
If I want you, if I desperately want you
In the end, will I be able to reach you?
Wendy - What If Love?

--------------------------🍵

Venus tidak lagi mengetuk pintu apartment Adam, ia dan Adam sama-sama terkejut ketika Venus masuk ke dalam apartment.

"Ngapain lo kesini, kata nya lo sakit" ucap Adam, ia duduk di sofa nya, mengenakan celana pendek dan kaos.

"Kamu... " Venus menatap Adam dari ujung kaki sampai ke ujung kepala, jelas sekali Adam tak akan pulang ke rumah, ia melirik jam dinding, 1 jam lagi acara di mulai, ia tak mau mengecewakan banyak pihak jadi ia harus maju, All or Nothing, lakukan sekarang atau tidak sama sekali.

"Dam, kamu ingat buku kamu yang aku kembaliin kayak nya ketuker sama buku ku, di dalam nya ada catatan penting" ucap Venus memasang wajah panik.

"Terus?" tanya Adam masih sibuk dengan Hp nya.

"Aku udah cari kemana-mana kemungkinan besar sama kamu"

"Lo cari aja di rak buku"

"Ngga ada Dam, aku yang lebih tau isi rak buku kamu, mungkin sudah kamu bawa pulang"

Adam mengernyitkan kening nya "Gue jarang ngeluarin buku di rumah"

"Jarang, berarti masih ada 10% dari 90% kemungkinan kamu ngga sengaja taro buku aku di rumah kamu, tolong ambil Dam"

"Lo apaan sih, gue lagi males pulang" Adam menyenderkan kepala nya di sofa.

"Itu catatan kelompok Biologi aku Dam, kalau aku ngga bawa besok bukan cuma aku yang kena marah tapi semua teman kelompok ku, ayolah Dam aku ngga papa kalau di marahin karena aku udah biasa kamu marahin tapi teman-teman ku?" ucap Venus memelas.

Adam mengerang "Ngga ada di rumah gue"

Venus mendekat, menggoyang-goyangkan bahu Adam "Dam, I'll do everything"

Mata Adam yang sedang terpejam langsung membuka, bibir nya yang membentuk garis tipis terangkat sedikit ujung nya, Venus tau rencana jahat sedang melintas di kepala nya.

Venus diam-diam menelan ludah nya namun ruangan yang begitu luas hanya terisi oleh dua orang membuat suara sekecil apapun terdengar begitu jelas, melihat dari semak belukar yang menari di dalam mata pekat Adam, Venus yakin Adam melihat ketakutan yang jelas terpatri di wajah Venus.

"So, you'll do everything?" tanya Adam memastikan "For me?"

"A............................. Yeaaaaa" jawab Venus.
Adam menegakan tubuh nya, kedua tangan nya bertumpu pada dagu nya, ia menutup mata, nampak berdoa padahal sedang memikirkan rencana licik.

"Aku sering bantu kamu, ingat?" ucap Venus.

Adam membuka mata nya "Kapan?"

"Aku bantu kamu ngerjain Pr"

PALE BLUE DOT ✔Where stories live. Discover now