♡30

15.5K 1.1K 123
                                    

Mari berkutat dengan buruknya sinyal yang sangat nggak bersahabat.

🐌🐌🐌

Mia sudah mulai kursus bahasa Perancis. Dia mengambil kelas intensif setiap sabtu pagi. Dari jam delapan pagi sampai dua belas siang. Karena kalau reguler dua kali dalam seminggu dan satu kali pertemuan adalah dua jam.

Tentu Rahil mengantar istrinya sendiri, apalagi ia juga pegawai Rainbow sebetulnya tapi tidak mengajar. Ia translator disana.

"Lho, Mas Rahil tumben ngantor?" Tanya Yohana saat melihat adik Bosnya ada di ruang meeting yang memang terbuat dari kaca sehingga siapapun bisa melihat.

Rahil tersenyum. "Kan istriku mulai hari ini les Perancis."

"Oh iya ya..." Yohana manggut-manggut. "Tapi sambil kerja juga?"

Rahil mengangguk. "Iya dong. Biar nggak lumutan nungguin dia."

"Okay, see ya! Mau masuk kelas dulu." Yohana pamit dan menutup pintu ruang meeting.

Rahil mengangguk lagi. Setelah kepergian tutor Bahasa Inggris itu, ia melanjutkan pekerjaannya. Hingga tanpa terasa sudah pukul sepuluh kurang lima, ada break sepuluh menit sampai pukul sepuluh lebih lima menit untuk  seluruh siswa.

"Mas Rahil." Panggil Mia malu-malu sambil duduk di samping suaminya.

Rahil mendongak, mem-pause dan menyingkirkan laptopnya sejenak. Ia tersenyum. "Itu cokelat hangat. Tadi aku minta tolong Mbak Lastri bikinin."

Rahil tahu kantin pasti penuh apalagi break hanya sebentar. Biasanya siswa sih memang bawa minuman sendiri.

"Merci." Ucap Mia kaku lalu meneguk cokelat hangatnya. Setelah itu ia mengambil roti oles nutella dari kotak bekal suaminya dan memakannya.

"Gimana tadi?" Tanya Rahil penasaran.

Mia tersenyum lebar. "Seru! Tapi belibet. Banyak yang mesti dihafal. Bahasa Inggris aja sudah mati-matian...ini...hhh!"

Rahil tersenyum sambil mengelus kepala istrinya. "Nanti juga biasa. Kalau hati senang pasti belajarnya juga enak."

Mia mengangguk. Ia segera menghabiskan roti dan minumannya. Setelah itu pamit untuk kembali ke kelas. Ia tidak boleh terlambat sehingga membuat malu keluarga. Justru karena menantu pemilik Rainbow, ia harus disiplin walaupun di kelas masih keteteran. Dan tutornya pun tidak mengistimewakan dirinya.

Dan akhirnya tanpa terasa jarum jam sudah menunjuk ke angka dua belas. Mia keluar bersama yang lainnya tapi ia menuju mushola karena katanya, suaminya akan menunggu disana sekalian shalat dzuhur.

💜💜💜

"Mau makan dimana?" Tanya Rahil sambil menjalankan mobilnya.

"Mekdi, kefsi, pecel..." Jawab Mia malu-malu.

"Ck! Seafood aja." Putus Rahil. "Nasi goreng seafood mau?"

Mia mengangguk.

"Kamu tuh suka makan apa sih?" Tanya Rahil penasaran karena istrinya itu nikmat saja makan apapun.

"Nasi goreng dooong. Enak murah meriah." Jawab Mia mantap.

Rahil terkekeh.

Tak lama akhirnya mereka sampai di resto seafood. Tentu keduanya pesan nasi goreng seafood dan minumnya es jeruk untuk dimakan ditempat. Juga pesan ikan gurame saus asam manis untuk dibawa pulang buat makan malam.

"Mau nonton? Mumpung di mall nih." Ajak Rahil sambil menunggu pesanan datang.

Mia menggeleng.

"Kenapa?" Tanya Rahil heran.

Elle S'appelle MiaWhere stories live. Discover now