Entrée

24.5K 1.4K 41
                                    

Rahil Rahman Satya Bhakti Aditya, seorang dosen bahasa Inggris di salah satu universitas di Malang. Dan bahasa Inggris bukanlah satu-satunya bahasa asing yang dikuasainya. Dia juga mahir berbahasa Perancis yang seolah-olah menjadi L3 di keluarganya secara tak langsung dan sedikit Korea karena pengaruh Kakaknya.

Dia tiga bersaudara. Memiliki seorang Kakak perempuan yang juga polyglot dan sangat dijaga betul terutama Papanya yang cenderung overprotective tapi sepertinya Kakaknya itu yang bernama Aisha tidak keberatan. Padahal perempuan lain di posisi yang sama pasti merasa terkekang luar biasa. Dia juga kembar dan menjadi si sulung. Sementara Adiknya adalah Sahil Rahim Satya Dharma Aditya, seorang dokter sekaligus tentara dengan baret merah kebanggaannya.

Lahir sebagai anak kembar kerap dibanding-bandingkan satu sama lain dalam hal apapun. Ada kalanya dia merasa jengah dan capek. Dia ingin dilihat sebagai dirinya sendiri. Yang paling memberatkan adalah pandangan orang lain atas pilihan pekerjaannya. Selain karena kekembarannya, terlahir di keluarga aparat terutama TNI juga kadang membuatnya sesak. Banyak sekali yang menyayangkan pilihannya yang tidak mengikuti Adik kembarnya masuk tentara.

Menjadi tentara bukanlah passion Rahil sejak kecil. Dia malah masih bingung ingin menjadi apa kelak saat besar, sedangkan Sahil sudah konsisten ingin mengikuti jejak Papa mereka.

Memang, apapun yang ada dalam dirinya baik secara akademis maupun kekuatan fisik, sebelum Sahil menjadi tentara, mereka berdua setara. Tapi sekali lagi, mengabdi kepada negara dengan menjadi pagar bangsa di garda terdepan bukanlah keinginannya. Dia ingin mengabdi dengan cara yang lain. Mengabdi melalui pikirannya.

Dari semua hal menyudutkan yang dirasakannya, Rahil beruntung memiliki keluarga yang sangat pengertian dan penyayang. Dimulai dari masalah terlahir kembar. Dia cukup didukung oleh keluarganya yang juga banyak terlahir kembar, dari Papanya sendiri lalu anak-anak dari saudara kembar Papanya juga kembar. Total ada empat pasang orang kembar di keluarganya, tiga pasang kembar identik termasuk dirinya dan Papanya dan sepasang kembar tak identik.

Kemudian tentang pilihannya menjadi seorang pengajar mungkin karena pengaruh Mamanya lebih kuat. Banyak yang bilang, walaupun wajahnya identik dengan Sahil dan wajah mereka juga duplikat Papa mereka tapi secara sifat sepertinya campuran Mama dan Papanya. Mungkin turunan Mamanya lebih kuat. Sedang Sahil lebih banyak menurun sifat Papanya termasuk risih kalau menjadi pusat perhatikan orang.

Sekarang kalau ditanya bagaimana rasanya menjadi dirinya? Rahil akan menjawab, "Alhamdulillah, luar biasa."

Ya, Rahil sudah lama bisa berdamai dengan dirinya sendiri dan keadaannya. Ia patut merasa bersyukur memiliki keluarga seperti miliknya. Ketika banyak yang ingin merasakan menjadi anak kembar, dia sudah terlahir kembar. Ketika banyak yang ingin merasakan hidup di tengah-tengah keluarga militer, dia terlahir di keluarga militer. Ketika banyak yang bertanya-tanya punya keluarga yang tinggal di luar negeri, Opa dari pihak Mamanya mantan diplomat dan kedua Kakak lelaki Mamanya juga masih menjadi diplomat. Nikmat Tuhan manalagi yang harus didustakan?

Kalau ada lagi yang bertanya itu berarti Rahil dari keluarga orang kaya? Dia akan menjawab Alhamdulillah. Karena dia ingat sejak kecil hidup mereka sederhana. Kalaupun Mama-Papanya menggunakan jasa asisten rumah tangga itu tak lebih karena anak-anak mereka masih kecil, ada yang kembar pula. Apalagi kegiatan ibu Persit itu banyak.

💜💜💜

Mia Aura, gadis dari keluarga sederhana yang menutupi kesedihan hatinya dengan keceriaan. Dimulai dari tubuh tambunnya semasa sekolah yang membuatnya selalu sebagai bahan candaan. Hal itu sedikit demi sedikit mengikis kepercayaan dirinya sehingga membuatnya tidak peduli pada penampilannya.

Tubuhnya memang akhirnya menjadi kurus untuk ukurannya yang pernah berbadan gemuk. Selain karena faktor usaha untuk mengurangi berat badan, juga faktor psikologi.

Secara ekonomi keluarga, walaupun anak tunggal tetap saja mereka hidup pas-pasan sehingga keinginan untuk melanjutkan kuliah pun mustahil. Kalaupun mengajukan beasiswa, tidak bisa menjamin bisa mencover seluruh kebutuhannya. Sehingga ketika ada teman yang mengajak bekerja di Malang asal halal, dia pun mau.

Dan dia juga sangat bersyukur dua tahun kemudian bisa kuliah dengan biaya sendiri.

💕💕💕

Last revised 24-12-2018

Posted: Sidoarjo, 23-01-2019

Elle S'appelle MiaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon