♡2

18.4K 1.2K 147
                                    

Sahil ngerusuh!

Suruh balik aja ke barak sana?

😂😂😂

🍦🍮🍫

Ai memandang takjub pada si bungsu yang tengah meletakkan belanjaan di meja makan. Ia hanya bisa berkedip, sementara Rene melongo dan speechless.

Setiap si kembar datang selalu bawa oleh-oleh. Makanan. Dan belum seminggu rumahnya seperti mulai bersiap buka toko.

"Kalian tuh kalau di rumah selalu sedia cemilan?" Tanya Rene tak habis pikir.

"Iya dong." Si kembar bahkan Ai menjawab serempak.

"Astahfirullahal adhiim..." hanya itu yang mampu diucapkan Rene.

Sedang Sahil cuek memilah mana yang untuk Ai dan mana yang untuk orang rumah.

"Nitip es krim Mama. Kalau aku lupa, ingetin." Kata Sahil sambil menyimpan es krim dan makanan basah ke kulkas sisanya ke lemari penyimpan makanan. "Nanti kita makan apa?"

"Sop makaroni, telur dadar sama udang goreng tepung." Jawab Rene.

"Sini deh aku bantuin masak sopnya." Tawar Sahil.

"Dek, aku tolong bikinin teh dong." Pinta Rahil yang tengah mengoreksi tugas mahasiswanya di ruang tamu.

"Iya!" Sahut Sahil lalu menoleh pada Kakak dan iparnya. "Lah...mana ini bahannya? Aku bantuin. Aku bikin minum dulu tapi. Mbak, panci buat rebus airnya mana? Eh tapi Mbak Ai duduk aja."

Rene menggeleng melihat kelakuan ajaib Adik iparnya itu, lalu mengambilkan apa yang diminta Sahil. Setelah itu mengeluarkan semua bahan masakan untuk makan malam mereka.

Setelah membuat minuman untuk semua orang, Sahil membantu memasak sop.

"Mas, tambah sosisnya dong..." pinta Sahil. "Kalau habis, besok aku beliin lagi."

"Nggak mungkin cepat habis dong. Yang aku sama Aisha beli ditambah yang kamu beli kan banyak." Sahut Rene.

"Dek, sosis bakar enak tuh." Seru Rahil lagi dari ruang tamu.

"Iya ya..." Sahil menatap Ai dan Rene. "Boleh?"

"Bikin saja sih sesukanya." Jawab Ai.

"Oke. Makasih." Ia menoleh ke arah Rahil. "Habis maghrib saja ya bikinnya? Nanti makannya sambil ngobrol setelah makan malam." Usulnya sedikit berseru.

"Sip. Kamu yang bikin tapi." Sahut Rahil setuju.

"Iya. Iya. Aku yang bikin." Lalu Sahil melanjutkan membantu masak.

Dan sop matang menjelang maghrib. Sementara para lelaki bersiap ke masjid, Ai melanjutkan membuat telur dadar biar nanti usai shalat maghrib tinggal masak udang goreng tepungnya.

Telur dadar siap, Ai bersiap shalat maghrib dan dilanjut membaca Al-Qur'an. Kemudian para lelaki pulang dan lanjut baca Al-qur'an juga.

Usai ibadah, jeda waktu menunggu isya', Rene melanjutkan menggoreng udang dengan tepung dan Sahil membakar sosis.

"Punyaku yang pedas ya?" Pinta Rene.

"Siap." Sahil mengangguk. Ia mengambil bungkus sosis jumbo dan mengeluarkan seluruh isinya ke atas piring lalu mulai membakarnya.

💜💜💜

Usai makan malam, Ai, Rene dan si kembar duduk santai di depan TV sambil menikmati sosis jumbo bakar à la chef Sahil Aditya. Tapi hanya Ai dan Rene yang duduk di sofa, sedang Rahil dan Sahil lesehan di karpet.

Elle S'appelle MiaWhere stories live. Discover now