(1)Who i am?

4.3K 176 48
                                    

Krystal terbangun saat mendengar ketukan yang cukup keras pada pintu kamarnya. Dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya, ia beranjak untuk membuka pintu.

"Kau tidak lihat ini sudah pukul berapa?" Krystal langsung tersadar saat mendengar omelan Kai didepan wajahnya.

"Aku tahu" Jawab Krystal malas.

"Lalu kenapa belum bersiap?" Krystal berdecak.

"Ini masih pagi, bisakah kau bicara lebih halus? Lagi pula tidak biasanya kau membangunkanku" Kai membuang nafasnya kesal.

"Kau tahu Ayah dan Ibu hari ini pergi keluar kota, dan yang menyebalkan mereka memintaku agar pergi kesekolah bersama denganmu" Krystal menatap kakaknya itu tanpa ekspresi.

"Pergilah lebih dulu. Dan aku akan tetap bilang pada Ayah dan Ibu kalau kita pergi bersama" Krystal pun langsung menutup pintu kamarnya kembali.

Ia duduk ditepi ranjang dan menatap kosong kedepan. Kai memang selalu begitu, sikapnya pada Krystal selalu dingin dan keras. Krystal tahu ia begitu karena mereka bukanlah saudara kandung. Ya, satu tahun yang lalu Krystal menemukan sebuah fakta kalau ternyata ia bukanlah anak kandung kedua orang tuanya. Tapi sampai saat ini, Krystal masih menyembunyikan kenyataan jika ia sudah tahu soal itu. Krystal akan menunggu kedua orang tuanya berkata jujur.

"Jangan bersedih, Krystal" Gadis itu langsung menoleh pada Catty, kucing peliharaan Ibunya yang selalu tidur dikamarnya. Oh ayolah, ia kembali mendengar hewan berbicara.

"Hey, apa menurutmu aku sudah gila?" Tanya Krystal pada kucing tersebut. Ini adalah kali pertama Krystal merespon mereka, karena biasanya jika ia mendengar hewan atau tumbuhan berbicara, Krystal akan langsung mengalihkan perhatiannya pada hal lain.

"Kau tidak gila" Krystal tertegun saat kucing itu menjawab dan detik berikutnya ia mulai tertawa.

"Kau menjawab pertanyaanku, jadi jelas ini bukan halusinasi" Krystal berjongkok dihadapan kucing itu.

"Catty, menurutmu bagaimana bisa aku mendengar suara hewan?"

"Mungkin kau punya kemampuan istimewa" Krystal mengerutkan keningnya.

"Mungkinkah?" Ia terdiam sesaat sebelum menggelengkan kepalanya.

"Ah, Krystal Kim kau memang sudah gila" Krystal pun beranjak lalu cepat memasuki kamar mandi.


*****
"Hai, Krys" Krystal tersenyum saat Suzy menghampirinya dikelas. Gadis itu adalah sepupunya.

"Aku dengar Paman dan Bibi sedang keluar kota?"

"Ya, mereka pergi pukul 4 pagi tadi" Suzy pun mengangguk.

"Oh iya, kau sudah tahu akan ada beberapa murid baru disekolah kita?" Krystal mengedikan bahunya.

"Aku baru mendengarnya darimu"

"Eyy, kau terlalu banyak menghabiskan waktu dikelas dan perpustakaan, Krys"

"Yak! Yak!!" Tiba-tiba Seulgi berlari memasuki kelas dan langsung menarik tangan Suzy.

"Kau harus ikut denganku, ini masalah besar" Ucap Seulgi pada Suzy.

"Ada apa, Seul?" Tanya Krystal.

"Oh hai, Krys.. tidak ada apa-apa, bukan hal yang terlalu penting" Jawab Seulgi gugup.

"Aku harus bicara dengan Suzy sebentar.. ayo" Seulgi menarik Suzy keluar dari kelas. Dan Krystal pun tak mau ambil pusing.

Bel pun berbunyi, semua murid mulai memasuki kelasnya masing-masing. Tapi Luna, teman sebangkunya sudah 3 hari tidak masuk kelas tanpa ijin. Ia juga tidak bisa dihubungi.

IMMORTALWhere stories live. Discover now