Sindrom Cogan

3.9K 206 5
                                    

***

"Aduh aduh, jangan narek jelbab ana ajek!!!", kesal ninda ketika azka menarik jelbabnya dengan sengaja.

"Pake jelbab belakang lagi kali nda, biar nampak dunia dari ujung ke ujung, jangan setengah setengah",nora menyambung yang baru meniruni tangga.

Sore ini,azka,nora,dan ninda memilih untuk kekantin. Atika dan fire akan menyusul nanti.

"Yuk pergi!",ucap azka mengajak, nora dan ninda mengangguk setuju.

Eh,eh,eh, liat tuh,liat!!!", ucap azka tiba tiba menunjuk kearah taman.

"Subhanallah, ganteng banget itu abang....",seru azka melihat dua cowok yang sedang berdiri didamping sebuah mobil.

"Mana???", tanya nora dan ninda penasaran. Azka langsung menunjuk kearah taman.
"Itu!!!", serunya.

Nora dan ninda sontak menoleh kearah yang ditunjuk azka. Disana ada dua cowok yang tampak lebingungan, seperti sedang mencari seseorang.

Salah satu dari mereka yang menggunakan kemeja Navi berpadu putih tampak hendak menelpon seseorang, dan satunya lagi, yang menggunakan kaos oblong putih dengan jaket abu-abu hanya diam sambil menatap sekeliling.

"Ya ampunnnn... ganteng bangetttt", seru ninda dan nora serentak. Namun,ninda langsung menampar pipinya keras.

"Gak! Masih gantengan kasymal", ucapnya cepat.

"Gantengan kasymal kalo diliat dari lobang chocolatos!", sabut azka mengejek ucapan ninda, sedangkan nora hanya tertawa.

"Pokoknya salah satu dari mereka harus jadi calon suami ana!",kata nora yang langsung mendapat sorakan dari dua temannya.

"Eh, alibi lewat didepan duo cogan yuk, kayaknya lagi kebingungan tuh",saran azka yang langsung disetujui oleh nora dan ninda.

Mereka langsung menjalankan aksinya. Nora, ninda, dan azka mulai berjalan melewati duo cogan yang dimaksud. Berharap mereka akan dipanggil untuk dimintakan tolong.

Dan,sepertinya keberuntungan sedang berpihak pada mereka. Salah seorang dari dua cowok itu, tepatnya yang memakai kemeja navi memanggil mereka.

"Dek...",panggilnya ketika tiga remaja itu melintas dihadapannya.

Nora, ninda,dan azka reflek berhenti,"iya, ada yang bisa kami bantu", jawab azka lembut.

"Bisa tolong panggilkan Atika Al-Afnan?"

Mereka sontak saling menatap,"oh, abangnya atika, pantes gak asing",bisik ninda pada nora dan azka.

"Oh iya,sebentar ana panggilkan", azka menyenggol ninda bermaksud mengajak ninda untuk memanggil atika.
namun ninda menggeleng, ia menyuruh azka saja yang pergi. Azka tak mau ambil repot, ia langsung bergegas kembali ke asrama untuk memanggil atika.

Sedangkan nora termangu menatap pria seorangnya lagi yang memakai jaket itu.

"Adik ini kelas 4 juga...", tanya pria berkemeja itu, ninda mengangguk,
"Iya, kami seasrama dan sekelas juga"

"Oh, atikanya mana?", tanya pria itu lagi.

"Atika masih diasrama, barusan sih katanya mau nyusul", jawab ninda sesuai kenyataan. Pembicaraan pun berlanjut. Namun, hanya pria berkemeja yang berbicara.

Sedangkan yang satunya, hanya diam sambil melipat tangannya didada dan menyandarkan tubuhnya pada mobil dibelakang mereka. Namun, nora tak dapat mengalihkan pandangannya dari pria itu.

Sesaat, azka kembali," gimana dek, atikanya mana?", tanya pria berkemeja itu.

"Atika lagi otewe", jawab azka diakhiri dengan cengiran khasnya.

BainanaWhere stories live. Discover now