Bunga Origami

4.7K 269 6
                                    

***

4 jam berlalu, Tim Debat Ilmiah baik dari regu Arkan maupun Atika berhasil lolos hingga ke final.
Dan mereka hanya tinggal menunggu hasil yang akan diumumkan minggu depan.

Ustad jafar selaku penanggung jawab utama dari dua tim tersebut memilih membawa enam orang murid tersebut ke salah satu tempat wisata alam yang berada di Aceh Besar.

Pantai pasie puteh (pasir putih), ialah salah satu objek wisata alam yang banyak dikunjungi.

Tempatnya indah dengan kolaborasi cerahnya langit dan birunya air laut membuat semua orang yang melihatnya menjadi relaks.

Oleh karena itu, ustad jafar memilih tempat ini untuk menghilangkan stres anak anak yang telah bergelut dengan Mosi Mosi kejam selama satu minggu ini.

Atika berdiri terpisah menikmati keindahan alam ini. Hari ini suasana pantai tidak terlalu ramai, dikarnakan ini bukan waktu liburan.

Saat saat seperti inilah yang selalu atika sukai. Berada ditempat yang indah dan jauh dari keramaian.

Atika menaruh tas punggunya di sebuah dahan kayu yang tumbuh menurun hingga ketanah.

Ia mengambil selembar kertas origami dari dalam tasnya. Selanjutnya ia menuliskan sesuatu disana menggunakan spidol merah.

'DONE! 😊'

Itulah kata singkat yang dapat menggambarkan dengan jelas bagaimana keadaan pikirannya saat ini.

Selanjutnya, atika melipat kertas kecil itu berbentuk sebuat burung origami kecil.

Setelah selesai, ia berjalan mendekat kearah ombak tenang lautan. Dengan sengaja, atika meletakkan burung origami itu diatas ombak, hingga membasahi sedikit dari jari jari lentiknya.

Atika tersenyum kecil melihat burung origami kecil itu bergerak tak beraturan.

"Kira kira ombak bakal bawa kamu kemana ya?", ucapnya kecil.

Atika hanya tersenyum. Atika yakin Ombak akan membawanya ketempat yang telah tertulis dalam takdirnya.

"Atika masih marah sama akhon?"

Atika sedikit tersentak, "akhon?"

Arkan tersenyum lembut, "atika masih marah sama akhon?", ulang arkan lagi.

"Marah? Emang sejak kapan ana marah sama akhon?", jawab atika.

Arkan mengerutkan keningnya,
"Yang tadi pagi?"

Atika terkekeh kecil. Jujur saja, sebenarnya tadi pagi ia sama sekali tak marah, hanya saja keadaan jantungnya yang tidak karuan membuatnya jadi gaje seperti tadi.

"Ana gak marah kok, tadi ana cuma terlalu gugup, makanya ana langsung pergi...

"Pergi untuk nenangin diri"
Lanjut atika lagi.

'mana mungkin aku marah pada seseorang yang selalu dipuja oleh hatiku', batin atika.

"Gugup? Gugup karna akhon ya..."
Arkan berkata jail.

Atika tersenyum lagi. "Ge er!"

Arkan terkekeh kecil.

BainanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang