Sebingkis Cerita Lama

4.1K 229 0
                                    

'Semua hal indah juga akan hancur, jika masa lalu yang lebih indah kembali lagi'
-- Atika Al-Afnan--

***

"akhon... barusan anak pramuka nanyak, kapan mereka bisa kerja...?"

setelah anak pramuka menjumpainya barusan, ia langsung bergegas mencari OSMAM senior. Dan kebetulan ia berjumpa dengan putra di depan Mushalla.

"ooh... sekitar 15 menit lagi nih, biar akhon yang bilang aja nanti...",ucap putra.

"oh iya, atika ikut makan siang bareng ukhti ukhti OSDAFAR nya ya... ajak OSMAM junior yang lain juga"

atika hanya mengangguk, "yaudah ana permisi"

putra mengangguk, selanjutnya atika langsung berjalan meninggalkan putra.

***

"pi... pipi!", atika menghampiri vivi yang sedang berbicara dengan yara didepan klinik.

"hmm... iya atika sayang... ada apa, ada apa? sini duduk!", ucap vivi dengan aksen Acehnya yang kental.

"ke ruangan itu yuk", tunjuk atika kearah salah satu tuangan.

"ngapain disana, bukannya itu ruangan OSDAFAR makan siang", ucap yara.

"iya... kita ikutan juga, yaudah yuk!"

yara dan vivi mengangguk, lalu tiga OSMAM junior itu langsung bergegas menuju ruangan yang dimaksud.

setelah mereka sampai diruang tersebut, mereka langsung dipersilahkan untuk langsung mengambil nasi beserta lauk untuk makan siang.

"pipi, tika... kita makan dikursi panjang aja ya... ada ukhti ukhti juga tuh...!"

atika dan vivi mengangguk setuju.

"hai... kita pulang gak? ukhti ukhti kelas 6 kan mau ujian...", tanya yara.

"UN kan udah BK, kayaknya gak pulang lagi deh", jawab atika.

biasanya Dayah Al-Mukminun memang memulangkan murid murid kelas I dan II Aliyah ketika ujian murid kelas III Aliyah berlangsung.

"intinya harus pulang!", kekeh vivi.

"kalau emang jadi pulang.... kapan?", tanya atika.

"kayaknya sabtu depan deh, kita tunggu aja pengumuman", jawab yara.

setelah mendengar jawaban yara, mereka melanjutkan makan mereka kembali.

yara, vivi, dan yara kembali bercakap cakap membahas segala hal yang mereka pikirkan. walaupun yang mayoritas berbicara ialah yara dan vivi, atika lebih banyak diam mendengarkan apa yang diocehkan oleh teman temannya.

"eh fathin... si arkan kok gak keliatan ya..."

sesaat atika termangu mendengar nama arkan disebut oleh seorang senior yang duduk diseberang mereka.

"ada... tadi sosialisasi dimisholla!",jawab fathin pada nava.

"iya... itu ana tau, tapi setelah itu... dia gak nampak lagi", ucap nava lagi.

BainanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang