Permintaan Aneh

4.3K 251 2
                                    

***

"Persoalan konsumsi biar Departement Dekorasi yang ngurus..."

"Departement Keamanan tolong siapkan ruangan untuk OSDAFAR menginap".

Arkan terus memilah milah pekerjaan kepada anggota OSMAM perdepartementnya. Saat ini, mereka sedang berada dibawah 'Rumoh Aceh'. Tepatnya di musholla putri.

Baik kampus I maupun kampus II Dayah Al-Mukminun memang mempunyai satu Rumah Aceh.
Rumah Aceh yang berada dikampus putri digunakan sebagai asrama, sedangkan dibawahnya dijadikan tempat ibadah.

"Departement olahraga tolong siapkan peralatan untuk tanding persahabatan".

Wahyu yang selaku sekretaris I OSMAM terus mencatat apa yang diucapkan oleh si ketua Umum.

Teuku Arkan Al-Fansyah.

"Sudah kebagian semuanya kan?", tanya arkan.

Fawas mengangkat tangannya,"akhon... kami yang junior gimana?"

"Yang junior ikut ke departementnya masing masing", ucap arkan,
" kecuali fawas dan atika...

"Karna kalian ketua junior, jadi kalian harus ikut BPH dalam bekerja..."

Atika dan fawas mengangguk mengerti.

"Setelah ini, syakib tolong ke kantor keuangan untuk meminta Dana, setelah itu berikan setengahnya kepada suci...", perintah arkan kepada si Bendahara I.

"Ada pertanyaan lagi?"

Seluruh Badan Pengurus Harian menggeleng, termasuk si junior atika dan fawas.

"Yaudah, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...."

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh..."

Para anggota BPH langsung bergegas untuk menjalankan tugas masing masing. Namun, atika dan fawas masih terdiam ditempat.

Mereka masih memperhatikan arkan yang sedang membereskan barang barangnya dan memasukkan kedalam tasnya.

"Atika.... kita ngapain nih?", tanya fawas sambil melepaskan pecinya.

Atika memgangkat bahunya acuh.
Atika sibuk menulis sesuatu disebuah kertas, fawas yang memperhatikan itu jadi penasaran.
Perlahan ia bergeser lebih dekat kepada atika.

"Tik... tulis apa sih?"

Atika langsung menutup kertas itu dengan jurnalnya. Sambil mendecak kesal, atika menatap fawas bengis.

"Fawas... bisa gak sih gak usah deket deket!"

Reflek fawas langsung menjauh,"ana cuma mau liat anti nulis apa...", jujur fawas.

"Kepo!", judes atika.

"Bukan kepo tika, tapi---"

"Fawas Al-Azam...", ucapan fawas seketika berhenti.

"Jangan ganggu atika...", larang arkan.
Fawas langsung terdiam dan mengangguk patuh, "iya akhon..."

"Yaudah yuk kita kerja, kalian berdua ikut akhon!"
Arkan langsung bangkit dan berjalan menuruni Musholla. Melihat itu, fawas langsung bergegas menyusul arkan dan meninggalkan atika sendiri.

Atika memutar bola matanya jengah, dengan malas ia bangkit dan berjalan menyusul dua pemuda itu.

Karna langkah atika yang pelan membuatnya ketinggalan jauh dibelakang arkan dan fawas.

"Akhon kita kerja apa?", tanya fawas sambil memakai pecinya yang tak sempat dipakai tadi.

"Kerja?", tanya arkan.

Fawas mengangguk,"iya, kita kerja apa?"

Mendengar itu arkan tersenyum,
"Kerjain atika!", jawabnya.

"Hah, maksud akhon?", fawas tampak bingung.

Arkan terkekeh,"udah, itu urusan akhon, nih pake tas akhon"
Arkan menyerahkan tas punggungnya pada fawas, setelah sebelumnya arkan sempat mengambil sebuah buku dan satu pulpen.

Fawas menerima tas itu dan langsung memakainya.
Selanjutnya arkan berbalik.
"Atika.... ila huna(kesini)", panggil arkan.

atika menatap arkan dan menurut saja.
"Ada apa akhon?", tanya atika kala ia telah berada dihadapan arkan.

"Nih buku sama pulpen", arkan menyerahkan buku dan pulpen itu kepada atika.

"Atika catat semua kegiatan kita bertiga hari ini, apa yang akhon bilang, kita kemana mana aja, keruang apa aja, pokoknya semuanya!"

Baik fawas dan atika sama sama ternganga.

"Benefitnya apa akhon? Emang itu penting?", tanya atika yang kurang yakin dengan permintaan arkan.

"Iya penting,atika tulisnya yang rapi ya... itu bakal jadi bukti kalian berdua ada ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini!", jelas arkan.

Atika meringgis sambil memijit pangkal hidungnya frustasi.

"Yaudah sekarang kita kebagian konsumsi dulu, fawas... anta juga ikut akhon ya!"

Fawas mengangguk," iya akhon".

selanjutnya arkan langsung berlalu dan diikuti atika yang masih termangu ditempat.

"Sumpah.... permintaannya gaje banget!", kesal atika.

***
*vote and comment guys..
Ney icut love selalu

Ig: nandaeka_yusfira
     Cutsyara

BainanaWhere stories live. Discover now