Grafiti

4.4K 234 4
                                    

***

Atika menerawang kesekeliling, setelah 10 menit, ia memilih kembali ke kelas. Ia merasa ngantuknya telah terbang kenegri entah berantah.

Atika telah sampai hingga kelapangan  voli. Kala itu ia sontak memicingkan matanya ketika mendapati sekitaran 5 orang anak putra yang berdiri didepan kantor dengan masing masing memegang sebuah Al-Qur'an.

"Sekarang! Kalian bacakan surat Yasin tiga kali... biar setan ditubuh kalian pada lari!", perintah ustad yusuf pada 5 orang murid putra yang sedang menunduk itu.

Atika berhenti sesaat berniat ingin mengetahui apa penyebab mereka dihukum seperti itu.

'Separah apa sih kesalahan mereka, sampai sampai harus dihukum dikampus putri', batin atika bertanya.

"Kalau besok kalian mengulangi lagi kesalahan kalian, yaitu telat masuk kelas... akan ustad suruh baca surah Al-Baqarah 10 kali ulang!"

Atika menelan salivanya mendengar ucapan ustad yusuf. Setelah mengucapkan itu, ustad yusuf langsung berjalan masuk kedalam kantor dan meninggalkan beberapa murid putra yang mulai membaca surah Yasin.

Atika melanjutkan jalannya menuju kelas.

"Atika...., atika! Atika...!", panggil salah satu dari kelima murid putra yang ada disana.

Atika menoleh dengan tatapan dinginnya. Dan atika tau, ternyata yang memanggilnya adalah kasymal.

"Atika... babang imam kena hukum nih!",ucap kasymal menggoda.

Dan ya! Imam memang ada disana. Atika melihat kearah imam yang telah menutup wajahnya dengan Al-Qur'an.

Selanjutnya, atika langsung membuang pandangan dan melanjutkan jalannya, menghiraukan panggilan panggilan dan teman seletingnya itu.

***

Atika dan Suqia perlahan menurunkan triplek besar yang akan dilukiskan grafiti diatasnya. Selanjutnya, suqia mulai mencampur beberapa warna dasar agar menjadi beberapa warna yang memang dibutuhkan.

"Ukhti.... ini tulisannya apa?", tanya atika pada suqia.

"HUT NKRI 17 AGUSTUS!, tapi biar ditulis imam aja nanti", ucap suqia.

"Jadi ana apain nih tripleknya?"

Suqia menoleh kearah atika, "dicat dasar aja... pakai warna putih ya!"

Atika mengangguk, lalu mulai mengerjakan pekerjaannya.
Dengan telaten atika mulai melaburi triplek tersebut dengan cat berwarna putih.

Sesaat kemudia, atika telah menyelesaikan urusannya. Hanya mewarnai triplek dengan warna dasar bukanlah suatu hal yang sulit. Oleh karena itu, atika dapat menyelesaikannya dengan mudah.

"Assalamualaikum..."

Sontak suqia dan atika menoleh kearah pintu.

"Waalaikum salam... imam, sini masuk!", siqia mengkode imam agar berjalan lebih mendekat.

"Atika... karna imamnya udah nyampek, jadi ukhti tinggal dulu ya... ukhti masih banyak kerjaan yang lain"

Atika mengerutkan keningnya,"ditinggal berdua?", tunjut atika atas dirinya dan imam.

"Iya... orang gak akan mikir aneh kok, lagipula ukhti udah lapor ke ustazah faridah juga...

"Jadi lanjutin aja ya... yaudah, ukhti duluan!"
tanpa menunggu jawaban dari atika dan imam, suqia langsung melenggang pergi.

Tinggallah atika dan imam dalam keheningan.

"Ekhem..."

Atika langsung menoleh kearah imam ketika mendengar deheman dari laki laki itu.

"Kita kerja sekarang ya, ntar keburu ashar"

Atika mengangguk saja tanpa menjawab apa apa.

Mereka mulai membentuk pola pola yang akan dihamburi warna warna cantik agar membentuk satu lukisan yang indah.

Atika mendapatkan jatah untuk menulis kata '17 AGUSTUS'.
Sedangkan imam harus menulis kata 'HUT NKRI'.

Awalnya semua berjalan dengan lancar, namun tiba tiba atika mulai merasa kesulitan ketika menukiskan huruf 'G' pada kata 'AGUSTUS'.

"Ckk... susah banget sih!", atika mendecak kesal ketika lagi lagi ia gagal dalam membentuk huruf tersebut.

Atika menompang pinggangnya kesal. imam memperhatikan atika bingung.

"Apanya yang gak bisa?", tanya imam pada atika.

Orang yang ditanya malah menggeleng cepat.

"Gak kok...!", ucap atika buru buru.

Atika langsung melanjutkan pekerjaannya. Dengan sebisa mungkin ia berusaha membentuk huruf yang menurutnya sulit itu.

Namun, tetap saja, atika gagal lagi.
Akhirnya, atika terduduk lesu dilantai ruangan. Ia tak peduli roknya yang akan kotor nantinya.

"Sini biar ana yang buat...", ucap imam yang datang menghampiri atika.

Atika mendongak, dan mendapati imam telah berdiri dihadapannya.

"Gak, gak papa, ana buat sendiri aja!", jawab atika judes.

"Udah lah jangan pentingin jaim dan egonya dulu...", ucap imam lembut.

Atika mendecak kesal," sok dewasa!"
Imam terkekeh kecil, tanpa memperdulikan ucapan atika, imam langsung mengambil alih pekerjaan atika.
Melihat itu, atika hanya mencibir tak suka.

"Sok keren!"

Imam tersenyum kecil, melihat atika seperti ini termasuk suatu hal yang langka.

"untung cinta"

Ucapan imam barusan sontak membuat atika bangkit dari duduknya.

"Cinta....! Belajar dulu yang bener... sok sokan mau cinta cintaan!", ucap atika kesal.

"Iya atika.... ana belajar yang bener, tunggu ana sukses tu, nanti waktu ana bawa orang tua kerumah, pintunya jangan ditutup ya!"

Atika sontak membulatkan matanya, "bakal ana gembok pintunya!"

"Yaudah... tinggal buat kunci cadang kan!"

Atika menggeram kesal. Dengan cepat atika langsung meraih satu kuas besar dan hentak melempari imam.

Namun, tiba tiba...

"Atika..."

Atika langsung menghentikan kegiatannya, baik atika maupun imam langsung menoleh kepintu.

Atika sedikit tersentak kala melihat seseorang yang berdiri diambang pintu.

"Akhon...?"

***

*vote and comment guys...
Ney icut love selalu😚😘😙

Ig: nandaeka_yusfira
     Cutsyara

BainanaWhere stories live. Discover now