part 23

8.6K 260 1
                                    


Pria itu baru saja membereskan barang-barang yang seharian ini menyita semua waktunya. Setelah yakin barang-barang itu sudah tertata rapi barulah dia beranjak menuju kamar kemudian bersiap untuk mandi.

Setelah lewat tiga puluh menit, pria itu keluar dengan rambut basah dan handuk kecil yang tergantung di leher. Menempatkan diri di tepi ranjang, memeriksa ponselnya. Bukan untuk melihat pangilan ataupun pesan, melainkan menatap foto seorang gadis yang sudah tujuh hari dia tinggalkan. Setidaknya dia tahu bahwa gadis itu baik-baik saja dan menepati janji untuk menjaga kesehatan.

"Aku merindukanmu, Sayang" pria itu –David- menyentuhkan jari-jarinya pada ponsel, meraba foto pernikahan mereka dia sangat merindukan istrinya itu.

David melemparkan handuknya sembarangan, membanting tubuhnya yang terasa lebih lelah dari sebelumnya. Menatap langit-langit kamar dengan tatapan menerawang. "Aku benar-benar merindukanmu, Sayang."

David berbaring menyamping. Tangannya dengan lincah membuka-buka file musik di ponselnya. Mencari lagu-lagu yang mengingatkan pada sang istri agar dapat mengobati rasa rindunya.

Matanya terpejam dengan perlahan. Membuang nafas berat dengan teratur. Mencoba mengusir keinginannya untuk menghubungi gadis itu ini karena sudah larut malam.
Tiga hari lagi, dan dia harus kuat, menjalani nya.

David tidak pernah menyangka jika berpisah dengan Ara akan menimbulkan efek seperti ini. Dia bahkan tidak nafsu makan, selalu mengingat keadaan gadis itu yang sangat suka melewatkan waktu makannya begitu saja. Dia tidak bisa mengomeli gadis itu sekarang, tidak bisa melihat senyum polosnya, atau sekedar melihatnya merajuk atau marah terhadapnya. Dia merindukan semua ekspresi gadis itu.


===ooo===

10:00 PM

Pria itu masih terjaga, belum berniat mengistirahatkan tubuhnya yang seharian ini sibuk dengan seminar dan workshop. Dia berdiri di tepi balkon, menatap langit malam kedua tangan nya terbenam di saku celana. Sudah  sepuluh hari. Dua hari lagi, dan dia akan bertemu dengan gadis itu.

Dia tidak memikirkan apapun, hanya nama gadis itu yang berputar-putar di otaknya.

Kakinya melangkah pelan, tangannya memijat tengkuknya sendiri lalu  mendudukan dirinya ditepi ranjang. Mencoba menghubungi seseorang. Dia tahu seharusnya tidak melakukan itu, ini sudah terlalu malam dan dia yakin seseorang itu sudah jatuh tertidur di bawah selimutnya yang tebal.

The number you are calling is not active..

David menjauhkan telinga, menatap layar ponselnya dengan raut sedikit kecewa.

"Sepertinya aku belum bisa mendengar suaramu malam ini." tangan itu bergerak menuju menu pesan. Mengetikkan sesuatu untuk seseorang yang gagal dia hubungi.

Setelah itu David meletakkan ponselnya di nakas samping ranjang. Mulai melepas kancing kemejanya satu persatu hingga terlepas semua, tangannya menyilang menarik ujung kaus sleeveless pas badan miliknya hingga melewati kepala. Berjalan menuju kamar mandi dan menghilang balik pintunya.

====ooo====

Bertemu dengan sore kembali, Ara baru sempat mengaktifkan dan membuka ponselnya. Tiga pesan masuk. Ara membuka pesan paling lama, dari jam yang tertera dia tahu jika itu dikirim semalam. Semua pesan itu dari suaminya yang sedang super sibuk, David.

From: King of Sharks

Selamat malam. Aku sangat merindukanmu, 😩

Pesan kedua, pagi tadi, pukul 06.15.

From: King of Sharks

Selamat pagi, Nyonya David. Kenapa nomormu tidak bisa dihubungi?

Apa kau sedang mencari suami baru?😑
(Ku harap tidak😅)

Hari ini aku masih sangat sibuk sampai beberapa hari kedepan.

Maaf belum bisa menemuimu, aku tahu kau pasti merindukanku bukan.

Jangan lupa sarapan, Jaga kesehatanmu untukku.
Kau tahu aku tidak suka kau sakit.

Ara tersenyum, kemudian menyusul pesan ketiga. Siang ini, pukul 12:30.

From: King of Sharks

Hey, apa kau juga sama sibuknya denganku?

Kenapa nomormu tidak bisa kuhubungi?

Aku merindukanmu 😥

Don’t skip your lunch! :-*

Ara kembali tersenyum.

Ara membalas ketiga pesan itu dalam satu pesan panjang. Dia rindu pria itu, bahkan terlintas di fikirannya untuk medatangi suami nya hari ini agar ia bisa memeluk suami nya. Bukankah itu konyol??

To: King of Sharks

===ooo===

Ponsel itu bergetar satu jam yang lalu. David baru selesai dengan acara pameran nya dan baru bisa bersantai, setidaknya sepuluh menit sebelum memulai pekerjaannya lagi.

Wajahnya berseri-seri, Ara membalas pesannya.

From: SweetHeart

Maaf, aku memang sibuk sejak semalam. Mengerjakan tugas sekolah.

Aku tidak akan lupa dengan sarapanku karena Ibu pasti akan marah jika aku melakukannya.

Aku lupa jika batre ponselku habis, dan baru saja aku aktifkan kembali.

Kau juga, jaga kesehatanmu. Dan..

Aku juga merindukanmu, 😔.

Setidaknya mereka tetap bisa berkomunikasi meskipun tidak bertemu ‘kan? Itu bukan masalah besar, hanya saja ada perasaan yang membuat itu semua belum cukup, pria itu membutuhkan sesuatu dari pada sebuah pesan. Menatap gadis itu secara langsung, misalnya?

(Bersabarlah David, besok kau akan bertemu dengan istri mu)
















To be continue






















My Teacher is My HusbandWhere stories live. Discover now