part 1

68.7K 1.3K 21
                                    

"Pak David, tunggu!" Teriak Ara yang masih memakai sepatu sekolahnya. Namun sosok yang dipanggil bukannya berhenti malah semakin menjauh.

Dilihatnya lelaki yang tujuh tahun lebih tua darinya itu menaiki mobil mewahnya, yang  terparkir di halaman rumah tersebut.

"Huff, selalu saja seperti ini, seenaknya sendiri." Batin Ara dalam hati, mengikuti pria itu masuk kedalam mobil.

Rafailah Inayah Ulfah, siswa kelas 12 SMA Duta Bangsa. Dan lelaki yang duduk dikursi pengemudi  adalah Zidan David Virlando, pria tampan yang selama satu tahun ini, mengisi hatinya.

Tapi sialnya, pria yang duduk disebelahnya ini juga menjadi salah satu guru, ditempatkan menuntut ilmu.

Ara sama sekali tidak bisa bebas, seperti teman-teman jika pria ini sudah ada disekitarnya.

Ara tidak pernah menyangka jika sejak kecil dia menyukai teman kakaknya, kini saat dewasa malah menjatuhkan hatinya pada gurunya.

Flashback

Hari itu, hari kamis. Ara berangkat ke sekolah dengan menaiki bus.

Sesampainya disekolah, saat dia berjalan menuju kelasnya. Ara yang fokus dengan handphonenya  tidak sengaja menubruknya seseorang pria.

Pria itu ternyata juga fokus dengan handphone yang sedang ia gunakan, sehingga dia juga menubruk Ara.

Ara hanya terplongo, dia terpesona dengan ketampanan sang pria dihadapannya.

"Maaf, saya tidak sengaja menubruk kamu."

Ara yang tadinya melamun kini tersadar.
"Ah, maaf, Eh..tidak apa-apa."

Ara yang tiba-tiba salah tingkah, meninggalkan pria yang ditunjuknya tadi.

Sesampainya di kelas Ara hanya terduduk diam sambil memikirkan pria yang baru saja ia temui tadi. Dikelas keadaan semakin gaduh, terdengar suara temannya yang membahas tentang guru baru, yang sangat tampan. Tentu saja pikiran Ara langsung tertuju pada orang tadi.

"Eh guys! Pak David datang!" Ucap salah sahabatnya yang bernama Putri memberitahu  kepada penghuni kelas.

Ara yang tadinya melamun kini pandangannya langsung tertuju pada Pak David. Entah kenapa nantinya kini berdebar.

"Selamat pagi kalian, saya Zidan David Virlando, Kalian Nisa memanggil saya Pak David. Saya  adalah guru Fisika kalian." Ucap David pada seluruh muridnya.

Tentu saja semua murid perempuan akan lagum dengan guru baru satu ini, karena memiliki wajah tampan, dan juga badan yang alteltis, pesona yang mampu menggetarkan hati, apa lagi bagi Ara.

"Jika ada pertanyaan, bisa kalian tanyakan pada saya." Ucap David sambil melihat seisi kelas, tentu saja murid-muridnya.

Suasana kelas semakin kacau, banyak yang mengangkat tangan hanya untuk ingin beratnya tentang Pak David.

David yang tidak ingin suasana hari pertama mengajarnya, dipenuhi keributan, dan kacau.

"Okay anak anak, pertanyaan kalian kita lanjutkan nanti. Hari ini kalian fokus dengan pembelajaran okay?." Ucap David lalu tersenyum, dan duduk dimeja guru.

David mengabsen semua nama murid yang hadir dan tidak hadir.  Tapi ketika dia menyebutkan nama Rafailah Inayah Ulfah, tidak ada yang mengangkat tangan. Mata Ara saat ini masih tertuju pada David.

"Rafailah Inayah Ulfa? Apa hadir? Rafailah.?" Tanya David sekali lagi dengan melihat semua murid nya.

Ajeng, yang merupakan teman sebangku Ara menepuk pundak Ara.

"Hei, Ara kamu di panggil ra!" Ara langsung terkejut, dan langsung menutup wajahnya malu.

David langsung menghampiri Ara.
"Apa kau sakit? Kau kenapa?"

Selain memiliki wajah tampan dan mempesona, yang menggetarkan hati ternyata David juga perhatian.

"Umm, tidak Pak. Saya baik-baik saja, terimakasih." Tiba-tiba Ara menjadi gugup, David hanya bergumam dan mengangguk, lalu dirinya kembali kekursi dan kembali melanjutkan absenya.

Kegiatan belajar dan mengajar David dan muridnya dipenuhi keenerjikan para siswanya. Hingga jam mengajar David habis.

Akhirnya David bersiap siap meninggalkan kelas,.
"Okay, pembelajaran kita sampai disini, ingat tugas yang saya beri. Deadline Minggu depan ya, jadi jangan lupa okay. Terimakasih untuk hari ini, sampai jumpa."

Ajeng yang berada disampingnya Ara langsung menyenggol bahunya.

"Ini serius kan Ra? Dia tampan bgt, badannya juga atletis, kebayang nggak kalau kita jadi istrinya." Pertanyaan temanya ini benar-benar tidak masuk akal.

"Maybe.."  ucap Ara.

Flashback off

"Cepat turun." Perintah David dingin. Seperti biasa Ara akan diturunkan di halte, tak jauh dari sekolahnya. Dan menyuruh Ara jalan kaki, agar orang-orang sekolah tidak mengetahui hubungan mereka.

"Iya, iya..." Jawan Ara kesal.

Entah mengapa beberapa hari ini, David sangatlah menjengkelkan.

David dan Ara memang sejak awal, memiliki perjanjian. Bahwa pihak sekolah tidak boleh mengetahui tentang hubungan mereka. Bahkan sampai sekarang pun, orang tua Ara pun juga belum mengetahui tentang hubungan asmara putrinya.

Mengingat hubungan mereka baru berjalan beberapa bulan, jangan tanya awal ketertarikan mereka satu sama lain karena jika dijelaskan akan panjang.

Tapi yang terpenting mereka harus tetap profesional, sebagai guru dan murid, agar hubungan mereka tidak menggangu pekerjaan mengajar David, dan kegiatan belajar Ara.

.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Maaf ya kalau alur nya bertebaran,
Maklum mi aja baru pertama kali.

Kritik dan saran sampaikan saja.
Insyaallah saya menerima, dan memperbaki

My Teacher is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang