-22-

2.7K 242 8
                                    

Dengan penuh semangat dan ketergesaan aku membuka bungkus paketan itu dan berusaha mengeluarkan isinya.

Memang benar majalah Sportivo edisi terbaru, hanya saja aku......

"HUWAAAAAAAAAAAA" aku tidak bisa menahan teriakan histeris keluar dari mulutku.

"What the hell!" Teriak kak Bella yang kini sudah ada disampingku, menatap dengan terkejut mejalah yang ada ditanganku.

"This must be a dream!" Racauku lebih kepada diriku sendiri. Aku melemparkan majalah ditanganku keatas tempat tidurku. Kutatap majalah dan wajah terkejut kak Bella bergantian, meminta konfirmasi darinya bahwa ini memang hanya mimpi.

"AW! Kara!!" Protes kak Bella saat aku mencubit dengan sedikit keras lengannya. Oke mungkin tidak sedikit.

"Sakit?"

"Sakit bego!" Kak Bella mendorong kepalaku. "What was that for??" Ia mengelus lengannya.

Aku terdiam dan hanya menatapnya. Senyum sedikit demi sedikit terukir dibibirku hingga ujung bibir seakan bisa menyentuh mata saking lebarnya. Aku dengan spontan memeluk kak Bella erat-erat.

"Ternyata bukan mimpi kak!!!" Seruku kegirangan.

"Congratulation my sister" kak Bella balas memelukku. "Lo kelihatan cantik banget di sampul majalah"

Masih sulit dipercaya rasanya. Bagaimana mungkin? Aku? Jadi model di sampul majalah Sportivo! Mereka hanya bilang akan memberiku spot, aku tidak pernah menyangka wajahku akan ada di di halaman paling depan majalah. Mereka memang bilang, mereka belum tau seberapa besar spotlight yang akan diberikan. Tapi untuk ada di cover majalah? Mana mungkin aku bisa membayangkannya. Berharap pun tidak pernah, bahkan hanya satu halaman dari majalah saja aku sudah sangat bersyukur. Apakah ini berarti mereka suka dengan hasil pemotretanku?

Aku berlari menghampiri majalah yang tadi kulepar dan mengambilnya. Kembali aku menatap diriku sendiri yang kini tercetak disampul itu. Foto yang digunakan adalah foto saat aku menggunakan sport bra dan celana sport dengan merk Nike. Aku terlihat mengangkat daguku dengan tegak dan menatap tajam kearah kamera. Tangan kananku ada dipinggang dan mereka membuatku semakin terlihat kiat dengan efek hitam putih yang diberikan. Is that really me?

Tidak dipungkiri, jelas mereka mengedit beberapa bagian dibadanku, terutama bagian perut. Mereka membuatnya lebih kecil dan nampak lebih kencang dari yang sebenarnya. Mereka membuatku tampak semakin outstanding. Sebuah tagline tertulis dengan huruf kapital berwarna putih "Ketika orang berkata tidak mungkin, itu hanya berlaku untuk mereka, bukan untukmu"

Tidak ada yang bisa membayangkan betapa bahagianya aku saat ini. Bahagia, tapi juga terkejut, tak percaya, dan bangga. Semua campur aduk menjadi satu, membuat perasaanku tak menentu. Semua memenuhi pikiranku, rasanya hanya ingin berteriak mengeluarkan semua. Tertulis dibawah tagline halaman dimana profilku dimuat. Halaman 12-13.

Aku menghela nafas dengan keras. Seakan menjadi model sampul kurang memuaskan, mereka memberiku dua halaman yang memuat artikel tentangku. Dalam beberapa hari, banyak orang yang akan membaca profilku. Banyak orang yang akan tahu siapa aku. Apakah seperti ini rasanya mendapatkan sebuah pencapaian? Selama aku menjuarai beberapa perlombaan fotografi dan jurnalistik, aku tidak pernah merasa sebangga ini. Apakah karena rasa ini, yang membuat semua orang ingin menjadi populer dan dikenal banyak orang?

Kenapa bu Siska tak pernah memberiku kabar tentang ini? Pertanyaan itu terjawab saat aku membuka halaman 12-13. Terdapat note kecil berwarna kuning yang tertempel dihalaman itu. Hanya ada satu kata yang tertulis diatas note itu.

SURPRISE!!

Aku tertawa membaca isi dari note itu. Aku tidak tahu jika bu Siska dengan tampang super seriusnya itu bisa melakukan hal konyol seperti ini. Aku melepas note kecil itu dan melihat dua halaman yang bersebelahan. Ada empat fotoku dengan outfit yang berbeda beda disetiap sisi majalah, kanan atas dan bawah, serta kiri atas dan bawah. Semua pakaian yang kugunakan dalam pemotretan terpajang.

Beautiful CurveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang