-21-

2.9K 243 3
                                    

Aku terperangah sesampainya di lantai 3. Aku tahu gedung ini sangat luas, tapi lantai 3 terlihat lebih luas lagi karena tidak ada tembok pembatas atau ruangan-ruangan kecil yang membagi ruangan. Kecuali tentu saja beberapa kamar ganti kecil yang disediakan dipojok ruangan. Sekitar 5 atau 6 kamar pas, itupun hanya menggunakan kelambu seperti kamar pas di toko yang menjual pakaian. Disamping kamar pas terjajar 4 meja rias yang masing-masing meja dipenuhi dengan berbagai macam makeup. Selain itu, ada lemari terbuka yang sangat panjang, dengan puluhan atau mungkin bahkan ratusan pakaian yang digantung didalamnya.

Kemudian sisa ruangan, yang lebih dari 3/4 luas keseluruhan ruangan, digunakan sebagai setting pemotretan. Terdapat 4 background yang terpasang berjajar memenuhi ruangan. Disetiap background telah dilengkapi kamera, lampu, dan perlengkapan pemotretan lainnya. Tempat ini jauh lebih luas daripada tempat pemotretan milik kak Bella yang hanya dilengkapi dengan 2 setting pemotretan saja. Tapi juga mungkin karena memang kak Bella lebih sering pemotretan diluar ruangan. Sedangkan majalah Sportivo sejauh aku melihat masih didominasi pemotretan didalam ruangan. Hanya beberapa edisi saja yang menggunakan luar ruangan, seperti lapangan basket, kolam renang, ataupun gym.

Aku tidak lelah mengedarkan pandanganku, mengamati kesibukan disekitarku. Orang-orang berlalu lalang. Suara-suara arahan dari fotografer diteriakkan kearah model yang sedang bergaya didepan kamera. Ya, 2 dari 4 setting itu sedang melakukan sesi pemotretan. Dan hanya dengan mengamati aku tahu, fotografernya sangat detail dan ingin setiap modelnya mengikuti perintahnya dengan sempurna. Ini bukan tipe pemotretan yang akan membiarkan modelnya bergaya sesuai keinginannya. Semua haris berdasarkan petunjuk fotografer. Terkadang memang, majalah dengan tema dan konsep yang jelas akan tegas dengan gaya yang harus dilakukan modelnya. Semua agar hasil foto terlihat sempurna dan sesuai dengan topik majalah untuk edisi yang akan diterbitkan.

Aku tersadar dari keterpukauanku saat seseorang menepuk pelan pundakku. Saat kutoleh, ternyata seorang kru mendatangiku. "Mia Cara?" Tanyanya ragu-ragu. Dia perempuan berbadan mungil, yang mungkin sekotar berumur 25 tahunan.

"Ya benar." Jawabku singkat, tidak lupa menyertakan senyuman ramah.

"Mari ikut saya" ucapnya berjalan mendahuluiku menuju salah satu setting dengan latar belakang hitam polos yang sedang kosong. Hanya ada beberapa kru disana yang mengecek kamera dan perlengkapan lainnya.

Aku berhenti beberapa meter dibelakang perempuan kecil itu atas permintaannya, Davin ada disampingku masih mengedarkan pandangannya dengan wajah antusias yang terlihat jelas. Perempuan itu, sedang berbicara dengan kru yang terlihat sibuk dengan kamera, sepertinya dia salah satu fotografer. Sesekali perempuan itu menunjukku dan kemudian mereka berdua menoleh padaku. Si fotografer berbicara serius, dan si perempuan hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sebelum berjalan kembali kearahku.

"Ayo saya siapkan outfit sama makeup kamu dulu" ucap perempuan situ yang sekali lagi berjalan mendahuluiku. Kali ini dia menuju lemari pakaian. Dia mengambil beberapa pasang pakaian olahraga setelah memastikan ukuranku. Kemudian menyerahkan salah satunya padaku dan memintaku berganti pakaian di kamar ganti.

Pakaian pertama yang diberikannya hanyalah sebuah kaos longgar tanpa lengan berwarna hitam dan yoga pants berwarna putih. Segera setelah aku berganti pakaian, dia membersihkan wajahku dan mengaplikasikan makeup yang sangat tipis diwajahku. Pelembab, foundation dengan warna senada dengan kulitku, bedak powder tipis, alis, dan lipstick nude. Selesai. Ini mirip make up natural yang biasa kugunakan sehari-hari. Kemudian dia mulai mengerjakan rambutku. Dengan sangat terampil dia mengepang rambut bagian depanku dengan sangat cantik. Hasil kepangannya menempel dikulit kepalaku, aku tidak tahu bagaimana caranya melakukan ini, tapi aku sangat suka. Dia kemudian menggelung sisa rambutku dan membuatnya menjadi sebuah bun atau cepol yang disematkan dengan rapi di atas kepalaku. Ajaib dia bisa melakukan make up dan penataan rambut kurang dari 30 menit.

Beautiful CurveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang