Chapter 60

390K 18.6K 646
                                    

Makasih buat commentnya. Banyak yang komen jadi aku updatenya juga semangat. makasih banyakk!! 

komen yang banyak lagi ya supaya nextnya semangat!!

Love you all!!

.

Dera bangun pagi sekali dengan sebuah senyuman melekat di bibirnya. Perkataan dokter beberapa hari yang lalu masih membekas dalam di dalam hatinya. Tidak bisa digambarkan betapa senangnya Dera dan Gerald ketika tahu kalau anak mereka adalah kembar sepasang.

Semakin saja Dera menanti kedatangan kedua bocah cilik itu.

Dera diam menatap langit langit kamarnya. Aku ingin menceritakanan tentang ini kepada Rian...

Sebagaimana pikirannya sering di penuhi oleh kedua anaknya, Namun tidak bisa dipungkiri kalau masalah Rian pun masih tetap melekat di pikirannya. Apa yang sedang dia lakukan? Apa dia kembali tertangkap polisi? Apa dia baik baik saja

Sepanjang seminggu penuh, Dera terus menerus mengkhawatirkan Rian, menunggu pesan yang dirkirimnya kepada Rian dibalas oleh laki laki itu. Tapi hasilnya nihil. Status tidak terbacanya tidak sekalipun hilang dari kotak pesan Dera kepada Rian, Dera semakin saja merasa cemas.

Dera mendesah pelan. Kuharap dia baik baik saja.

Dera menatap atap rumahnya mencoba menenangkan pikirannya yang bercampur aduk di dalam.

Dera melihat ke kiri kanan, melihat pemandangan kamarnya.

Sendiri.

Keluarganya sudah kembali menjadi keluarganya yang lama. Gerald yang usil, Dera yang senang diusili olehnya, dan hari hari yang dipenuhi oleh saat saat romantis keduanya. Semuanya kembali seperti sedia kala. Yang belum hanyalah kebiasaan tidur bersama mereka. Mereka masih tidur di kamar yang berbeda.

Apakah ini pilihan yang benar? Dera tidak tahu, namun dua hanya bisa berharap pilihannya tidak salah. Semoga saja.

Dera lagi lagi menggeliat, mengubah arah tidurnya ke samping sebelahnya. Perutnya sudah tidak membiarkan Dera untuk tidur terlentang, hanya miring saja. Dera mendesah berat.

Aku merindukan pemandangan Gerald setiap kali aku bangun pagi.

Sebuah senyum tiba tiba merekah di wajah Dera, dirinya merasa kembali menjadi ABG labil yang baru saja merasakan cinta. Sekarang jam menunjukkan pukul 7 pagi, dan kemungkinan Gerald belum bangun dari tidurnya.

Bagaimana kalau aku mengejutkannya pagi pagi?

Dera bangkit dari kasurnya, berjalan pelan sembari berlatih kembali berjalan lancar dengan kedua kakinya. Dera membuka pintu kamarnya, dan berjalan menuju pintu kamar Gerald. Dibukanya pintu itu perlahan dengan sebuah senyum tercetak di wajahnya.

"Betapa senangnya aku pagi pagi seperti ini sudah disambut oleh Tuan putri cantikku." Dera terkesiap kaget.

"Kau sudah bangun?!" tanya Dera.

"Belum, karena itu aku sedang berdiri mengigau disini." Dera mendengus keras. "Tentu aku sudah bangun."

"Bukankah kau seekor kerbau yang suka bangun siang sekali?"

"Kau membicarakan tentang dirimu sendiri?"

"Berkacalah sana!"

Gerald tertawa senang. "Jadi, apa urusanmu datang ke kamarku pagi pagi seperti ini?"

"Apakah aku harus memiliki urusan agar bisa menemuimu?"

"Tidak, hanya saja kalau kau benar benar tidak memiliki urusan penting, aku akan membawamu langsung ke atas kasurku dan mencumbuimu sepanjang hari tanpa memberi ampun sedikit pun."

Yes, Mr Billionaire [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang