Chapter 52

370K 19.1K 443
                                    

Mata Gerald membulat dengan sempurna saat dia melihat sebuah peluru menyangkut di balik daging kaki Dera.

Darah segar tampak keluar perlahan. Gerald hendak menghampiri Dera, namun dia tiba tiba menyadari bayangan orang lain yang berjalan pergi meninggalkan mereka. "Dera kau tidak apa!?"

"Jangan pikirkan tentangku, kejar saja dia, Gerald." Gerald mengigit bibirnya kuat. Gerald akhirnya mengangguk lalu dengan cepat mengejar bayangan itu.

Akan kukejar dan kujebloskan dirimu masuk ke dalam penjara! Pikirnya geram

Sedikit demi sedikit dia mendekat mengerjar orang itu, seseorang dengan topi kebesaran, jaket jeans, serta celana jeans menggunakan sebuah syal melilit di lehernya. Gerald tidak bisa menentukan apakah itu perempuan atau laki laki. Gaya larinya yang maskulin, namun postur tubuhnya yang seperti perempuan.

Orang itu berlari keluar dari gang, berbelok ke berbagai belokan membuat Gerald yang pertama kali berkunjung ke sana pusing dengan semua jalan jalannya.

Dan sampai akhirnya orang itu benar benar menghilang ditelan deretan deretan rumah itu.

"Sialan!!" bentaknya menonjok dinding di sebelahnya. Giginya digertakan kuat kuat.

Bayangan Dera kembali melintas di otaknya. Laki laki itu kembali berlari mendatangi tempat Dera, lalu melihat perempuan itu terkulai lemas di atas aspal dengan kakinya yang mengeluarkan banyak darah

Dera mendongak, mengarahkan matanya kepada Gerald. "Kau tidak apa apa?" tanya Dera. Tatapan Gerald berubah sendu.

"Maaf, aku kehilangan jejaknya," katanya pelan sambil datang dan mengangkat Dera ke dalam dua tangannya.

Dera tampak akan pingsan, atau tertidur mungkin di dalam dekapan Gerald sambil lelaki berjalan cepat membawanya ke mobilnya.Gerald mendengarkan Dera menggumamkan sesuatu yang jelas membuat hatinya kembali merasakan kehangatan menjalar di dalamnya.

"Tidak apa apa, aku senang kau baik baik saja," kata Dera sebelum akhirnya menutup mata di dada Gerald.

Laki laki itu mempercepat jalannya bahkan hampir berlari, panik kembali melandanya melihat Dera yang terkulai lemah di atas tangannya dengan darah yang bercucurah deras dari kakinya.

---

Orang orang berlalu lalang siang itu merasa bingung melihat rumah sakit umum yang tiba tiba dijaga ketat oleh sekelompok laki laki berjas hitam.

Siapa lagi kalau bukan ulahnya Gerald.

Lelaki itu langsung berangkat menuju tumah sakit, dan sampai di sana dirinya mendapatkan kabar bahwa Dera harus melakukan operasi untuk mengeluarkan peluru yang tertancap di kakinya.

Gerald cepat cepat membayarkan biaya pengobatan Dera, semuanya termasuk ruang inap VIP dengan harganya yang fantastis. Gerald takut apakah akan ada sesuatu yang terjadi kepada Dera dan kandungannya, dan jika iya, Gerald tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri.

Dia memanggil semua bawahannya dan menyuruh mereka menjaga di rumah sakit, di depan rumah Charlotte, serta mencari orang yang telah mencelakakan Dera.

"Belum ada laporan mengenai orang yang Anda deskripsikan, namun kami sudah menemukan jaket jeans, topi, serta syal putih milik pelaku yang Anda maksud. Kami akan menganggap itu sebagai petunjuk kami selanjutnya," kata seorang laki laki berbicara kepada Gerald.

Dia bernama Ferdinand, putra sulungnya Pak Fedri, asisten Gerald. Laki laki itu bekerja di Heston Corp sembari melanjutkan kuliahnya di Singapura.

Gerald mengangguk. "Cepatlah cari orangitu, dan jangan biarkan dia kabur! Aku akan segera menjebloskan dia ke rumah aslinya, dibalik jeruji besi dingin penjara."

Yes, Mr Billionaire [COMPLETED]Where stories live. Discover now