Chapter 47

349K 19.1K 733
                                    

Tekan tombol ⭐ di bawah ini sebelum mulai membaca dan jangan lupa KOMEN supaya revisinya makin semangat 😘

Happy reading!!

---

Prangg!!

Dera menjatuhkan tupperware yang dibawanya ke atas lantai, membuat suara besar bergema di dalam tempat itu. Secara otomatis Gerald menoleh ke samping dan matanya membelalak kaget melihat Dera di sana.

Dan sepertinya saat itulah dia baru menyadari sesuatu, bahwa ada seseorang sedang berduduk manis di atas pangkuannya dan memeluk leher lelaki itu erat. Sekretarisnya yang bernama Leona itu. Gerald kaget seketika, namun selanjutnya mukanya berubah merah padam.

"Apa yang kau lakukan disini!?" bentak Gerald sambil dengan paksa menurunkan Leona dari atas pangkuannya itu.

Perempuan itu tidakmerasa sedih sama sekali, dirinya malah tersenyum bahagia. Bahkan matanya sampai berubah sabit karenanya.

"Kenapa Tuan? Kurang puas dengan hiburan saya?" tanyanya semabri mencoba mendekat kepada Gerald yang tentu kembali di dorong menjauh oleh laki laki itu. "Oh atau mungkin, karena ketahuan oleh istri kesayangan Tuan?"

Wajah Dera memerah semerah tomat.

Hatinya bergemuruh, darahnya mendidih begitu kesal. Kembali lagi dengan perempuan ini, kembali lagi dengan cewek kurang ajar ini! Dan kali ini ditambah Gerald yang menanggapinya

Perempuan itu melangkah masuk ke dalam kantor yang terlihat jijik dimatanya itu, lalu

Plakkk!!

Dia menampar perempuan murahan itu begitu keras sampai tangannya jelas jelas tercetak di wajahnya.

"Sungguh,mengapa hidupku selalu dipenuhi oleh sosok sosok prempuan murahan sepertimu!? " bisiknya tajam. "Dan terlebih lagi,"

Dera kembali badannya, lalu

Plakkk!!

Kali ini bekas tangannya terlihat jelas di wajah tampan Gerald.

"Dera-"

"Tidak perlu kau panggil namaku! Harus betemu dengan wanita wanita murahan di sekitarmu saja sudah membuatku muak! Apalagi dengan dirimu yang dengan senang hati berada bersama mereka, memeluk, dihibur, dan bahkan sampai dirimu melakukan ini dibalik istrimu!?" Dera harus menarik nafasnya yang terasa sesak. "Seharusnya aku tau tidak pernah ada maksud apa apa dibalik semua kata kata manismu."

Dengan begitu, Dera keluar dari kantor Gerald sambil meninggalkan lelaki itu yang masih dilanda keterkejutan.

Dera berlari sekencang kencangnya, dengan cepat menekan tombol lift berharap semoga kotak listrik itu bisa dengan cepat sampai kepadanya.

Dia kembali panik saat mendengar langkah Gerald mengejarnya. Laki laki itu berlari sangat kencang, sangat cepat, dan hanya hitungan detik kembali lagi Dera harus melihat wajahnya laki laki yang sudah mencabik cabik hatinya.

Dera takut, takut jika saat dirinya menatap lelaki itu, kembali dia akan ciut dan bahkan keberanian seperti tadi akan hilang seringan debu. Dera takut jika Gerald melihat air mata yang mengancam keluar dari pelupuk matanya, karena dia tidak ingin lelaki itu melihatnya lemah.

Akhirnya ditinggalkanlah olehnya lift itu lalu dia dengan cepat berlari menuju tangga. Dera mendengar derap kaki Gerald mendekat, makanya dipercepat juga langkah perempuan itu.

Dera selalu berharap, Dera yang selalu percaya, Dera yang terlalu fokus terhadap perasaannya. Dera yang terlalu berharap bahwa rumah tangganya sungguh akan berjalan dengan lancar, dan karena harapan tingginya itu, dia merasa sangat tersakiti saat melihat suaminya sedang bersama wanita lain bercumbu di atas kursi kerjanya.

Yes, Mr Billionaire [COMPLETED]On viuen les histories. Descobreix ara