Chapter 54

377K 18.4K 465
                                    

"Kau terlihat sangat senang, hmm?" tanya Ashley seraya mendorong kursi Roda Dera. Dera sibuk tertawa kepada dirinya sendiri, sambil memeluk tanda tangan dari pianis yang diberikan kepadanya. Senyum tidak pernah lepas dari wajah cantiknya, dan rasanya jika kakinya sedang tidak terluka, mungkin dia sekarang akan berloncat loncatan seperti seorang anak kecil yang terlalu senang diberikan mainan baru oleh ibunya.

"Malam ini adalah adalah yang terbaik," katanya girang.

Pertunjukkan sudah selesai, banyak sekali orang yang keluar dari tempat konser. Rasanya seperti melihat semut berhamburan keluar dari toples gula. Dera dan Ashley tidak keberatan karena mereka keluar dari pintu vvip, jadi hanya mereka berdua dan beberapa pengunjung vvip lainnya saja.

"Aku bisa jelas melihatnya di wajahmu," balas Ashley sambil melangkah kakinya pelan. "Lihatlah sekelilingmu, seberapa banyak orang yang masih menatapmu begitu iri, padahal kau hanya sekedar naik ke atas panggung, mendapatkan tanda tangan serta foto dari pianis terkenal," katanya sambil menyikut bahu Dera.

Dera melihat sekeliling, dan mendapatkan beribu ribu mata sedang melihatnya keluar dari pintu masuk vvip itu. Semuanya sepertinya mengenali Dera, perempuan keberuntungan pada malam itu.

Beberapa ada yang sekedar mencuri pandang, namun tidak sedikit juga orang yang secara terang terangan melihat Dera, serta kertas tandatangan yang digenggamnya tidak suka. Dera tersenyum sambil kembali memeluk tandatangannya erat.

"Enak saja aku akan membiarkan mereka mengambilnya dariku," gumam Dera sambil menjaga kertasnya itu dengan protektif. Tawa Ashley pecah melihat seorang ibu hamil yang kelakuannya tidak jauh berbeda dari seorang anak kecil berusia 5 tahun.

"Tapi benar benar, aku bertanya tanya, apakah ada sesuatu yang terjadi? Mengapa banyak sekali penjaga disini? Bahkan tidak ada satu pun yang berkurang semenjak tadi sore kita sampai ke sini," kata Ashley mulai was was. Dera hanya menggeleng pelan.

"Mungkin hanya pengamanan untuk tim musiknya. Jaman sekarang banyak sekali penggemar fanatik, Bu," kata Dera berbohong. Dia sendiri sebenarnya tahu kasus semua penjaga itu dikerahkan hanya untuknya seorang. Hanya untuk mengamankannya, Gerald rela mengeluarkan tenaga sebanyak ini. Dera sampai sekarang masih kagum dengan apa saja yang bisa dilakukan oleh seorang Gerald.

"Mari kita cepat cepat pulang saja, semakin malam semakin menyeramkan," katanya sambil mempercepat jalannya dan kursi roda Dera. Ashley mendorong kursi roda Dera sampai ke tempat parkir, namun betapa terkejutnya dia saat melihat lebih ketat lagi penjagaan di sekitar tempat parkir.

Dera samar samar bisa mendengar Ashley mengucapkan doa di belakangnya. Saat sampai di depan mobilnya Ashley, cepat cepat dibuka olehnya pintu mobil. Namun sebelum Ashley dapat membantu Dera masuk ke dalam mobilnya, tiba tiba seseorang memberhentikannya.

Orang yang menghampiri mereka berpakaian serba hitam, bertubuh tegak, tinggi, besar, dan terlebih, dia terlihat sangat menakutkan. Dera sadar akan badan Ashley yang bergetar pelan.

"Ada apa?" tanyanya begitu pelan. Ashley mencengkram gagang kursi roda dengan begitu kuat sampai buku jarinya memutih.

"Anda bisa pulang ke rumah anda, kami yang akan mengantar Nyonya Dera pulang," kata laki laki itu tegas tanpa menerima penolakan. Sekarang giliran Dera yang mulai berkeringat dingin.

Mungkin ini adalah perintah Gerald, tapi jika saja bukan...

Hati Dera berdegup kencang, antara cemas dan takur. Lelaki itu sepertinya merasakan ketidak nyaman Dera, dan dia berkata,

"Kami bukan orang jahat, Nyonya. Saya hanya suruhan dari seseorang yang saya yakin sangat Anda kenali," katanya tersenyum. Wajah menyeramkannya seketika hilang sesaat senyum mengembang di wajahnya.

Yes, Mr Billionaire [COMPLETED]Where stories live. Discover now