Saat ini Adhit dan Dylana sudah berada dalam mobil, yang akan membawa mereka menuju ke rumah Taoran. Dan sedari tadi juga Dylana masih menikmati es krim yang dibelikan oleh Adhit. Sebenarnya Adhit sudah memarahi Dylana karena gadis itu sudah menghabiskan empat es krim dari lima es krim yang dibeli oleh Adhit, bukan...bukan karena Adhit menginginkan es krim tersebut, tapu Adhit tidak mau Dylana sakit karena terlalu banyak makan es krim. Namun sayang, sikap Dylana yang keras kepala sepertinya tengah bersemayam di dalam jiwa Dylana, sehingga dia masih bersikukuh untuk menghabiskan es krim tersebut. Akhirnya Adhit hanya bisa berdoa saja, semoga gadis disampingnya, gadis yang sangat ia cintai dan sayangi ini tidak jatuh sakit. Satu jam di perjalanan, akhirnya Adhit dan Dylana sudah sampai di rumah Taoran, dan mereka heran melihat rumah Taoran yang terlihat begitu ramai.

"Adhit" panggil Dylana pada Adhit, dimana cowok itu masih sibuk membenarkan rambutnya di dwpan spion mobil

"Hmmm" Adhit masih sibuk meembenarkan rambutnya yang berantakan

"Kok rumah Tao ramai banget ya"

"Lagi selametan mungkin"

"Selametan naon ??"

"Gak tau" ucap Adhit sambil berjalan menghampiri Dylana

"Apa Taoran mau dinikahin sama Arina ??"

"Gak mungkinlah, kamu tau sendirikan kalau Tao maupun Arina belum siap nikah muda"

"Ya kan bisa aja"

"Dari pada kamu terus menebak gak jelas, mendingan sekarang kita masuk aja ke dalam" ucap Adhit sambil menggandeng tangan Dylana masuk ke dalam rumah Taoran

     Saat Adhit dan Dylana masuk ke dalam rumah Taoran, mereka dibuat terkejut akan kehadiran keluarga besar Taoran yang sudah memakai pakai batik keluarga, dan Taoran yang memakai kemeja maroon yang di lipatnya sampai sikut, dan celana jeans hitam. Taoran tersenyum kearah mereka, dan langsung menghampiri mereka berdua.

"Akhirnya lo berdua udah pada dateng" ucap Taoran yang tak berhenti tersenyum

"Lo gak kesambet mbak kunti di pohon depan komplek rumah lo ini kan ???" ucap Adhit yang terlihat ngeri melihat Taoran yang tak berhenti tersenyum ala iklan pasta gigi yang sering muncul di layar tv

"Ya enggaklah, mana mau mba kunti masukin gw yang ganteng gini"

"Astagfirullah Tao, aku sangka cuma Adhit doang yang tingkat percaya dirinya itu lebih dari rata-rata" ucap Dylana sambil menggelengkan kepalanya, dan menatap Taoran dengan pandangan geli

"Oh ya, ngomong-ngomong lo kenapa nyuruh kita berdua buat ke rumah lo ??"

"Gw mau lamar Arina" ucap Taoran dengan serius

"Adhit, Tao lagi bercanda ya ???" tanya Dylana pada Adhit dengan suara yang begitu kecil

"Gw gak bercanda Dy. Kalau gw bercanda, gw gak bakal ngumpulin semua saudara gw disini" ucap Taoran dengan meyakinkan

"Curut lo serius mau lamar Arina ??" ucap Adhit tak percaya

"Gw gak lagi bercanda Dhit"

"Kok ngedadak ??"

"Biar surpries" ucap Taoran dengan ekspresi wajah yang dibuat so imut seperti oppa-oppa korea

SAHABAT RASA PACARWhere stories live. Discover now