"Lalu kamu gimana? Nanti masuk angin."

"Soal aku kamu enggak perlu cemas."

"Enggak bisa kayak gitu dong. Kita----"

Lagi lagi Sergio melakukan hal yang sama.

"Mau masuk angin dan enggak bisa lagi makan eskrim?"

Ariel menggeleng dengan wajah polos.

"Kalau gitu , mandi sekarang." perintah Sergio lalu menurunkan jarinya.

"Iya iya." ucap Ariel pasrah.

"Gitu dong dari tadi. Kan aku tambah sayang." Sergio tersenyum.

"Bisaan kamu!"

"Aku selalu bisa kalau dalam hal meledek kamu. Apalagi dalam hal mencintai kamu. Jangan ditanyain lagi." ledek Sergio.

"Ih , apa sih!" Ariel memukul Sergio pelan.

Lagi lagi , pipinya memerah dibuat oleh Sergio. Dan lagi lagi , senyuman kecil milik Ariel keluar. Dan lagi lagi , terjadi sebuah pesta didalam jantung Sergio.




###



Malam ini sangat dingin dan gelap. Beruntung bintang dan bulan masih ingin muncul untuk menerangi kegelapan malam. Ariel yang bosan memilih untuk mendengarkan musik dari ponselnya. Sinyal di sana tidak memungkinkan untuk mengabari orang tuanya.

Akhir akhir ini , Ariel sangat menyukai lagu Sad Song. Menurutnya , lagu itu sangat menggambarkan perasaannya apabila tanpa Sergio didekatnya.

Mulut Ariel bergerak ikut bersenandung. Suaranya yang indah itu pun terdengar oleh beberapa orang disekitarnya. Suara Ariel memang enak didengar. Apalagi impian terbesar Ariel adalah menjadi seorang penyanyi terkenal dimasa depan.

Dikamar tidur pribadi milik Ariel , terpampang jelas sebuah tulisan besar yang memotivasi dirinya apabila Ariel tiba tiba berpikir untuk menyerah.

ARIEL'S LIFE GOALS!
GUE HARUS YAKIN KALAU BISA WUJUDIN LIFE GOALS GUE!

1. PERINGKAT SEKOLAH
2. JADI PENYANYI TERKENAL
3. DAPET PASANGAN YANG SETIA
4. NIKAH DI OUTDOOR GAMAU INDOOR
5. PUNYA ANAK DUA

P.S. nomor tiga , enggak ganteng juga enggak apa apa , tapi jangan yang sama sekali enggak ganteng hehe. Minimal mirip Manu Rios lah ya. hehe.

- Ariel Piternus!


Kira kira seperti itulah tulisan besar yang tergantung di kamar Ariel. Ariel akan bangkit dan bersemangat kembali setelah melihat tulisan itu.

Impian Ariel yang ketiga mungkin sudah terwujud. Saat ini , Sergio yang menjadi pacarnya. Baik , setia , tampan , dan tentunya sesuai dengan kriteria Ariel yang terdapat di kolom catatan. Mirip Manu Rios! Nyatanya wajah Sergio tidak berbeda jauh dengan idola Ariel tersebut.

Ariel tersenyum sendiri setelah memikirkan itu semua. Sebuah panggilan membuatnya melepas earphone yang menutup telinganya.

"Eh? Tiara. Ada apa?"

"Mm... Ikut gue kesana yuk?" ucap Tiara langsung.

Tentu saja Tiara bukan tipe orang yang mau bekerja sama sekalipun dapat menguntungkan dirinya. Dia memilih melakukannya sendiri karena menurutnya itu lebih mudah.

Tiara memilih memisahkan Ariel dan Sergio dengan caranya sendiri. Tanpa bantuan Samuel atau yang lainnya.

Ariel menaikkan alisnya.

"Kemana? Ngapain?"

"Enggak. Temenin gue liat liat sekitar sini , sekalian mau nyari udara segar. Boleh enggak?"

Awalnya Ariel ragu karena untuk apa Tiara melihat lihat sekitar saat malam hari yang gelap ini. Namun akhirnya Ariel pun menerima ajakan Tiara.

"Yaudah deh , gue ambil jaket sama senter dulu , ya? Lo tunggu bentar."

Tiara mengangguk. Senyum jahat Tiara pun terbentuk dengan jelas. Tak lama , Ariel keluar dari tenda dengan memakai jaket dan tangannya memegang sebuah senter. "Yuk!"

Mereka pun mulai berjalan ke sembarang arah. Sergio tidak mengetahui hal ini karena para peserta laki laki disuruh untuk berkumpul.

"Dingin banget ya." ucap Ariel seraya memeluk tubuhnya sendiri.

Tiara yang berjalan di belakang Ariel mencari cara untuk meninggalkan Ariel ditengah hutan ini.

"Em... Iya nih..."

Ariel berhenti dan berbalik badan. "Lo mau liat liat apa? Ini udah malem dan gelap."

Sayangnya Tiara tidak menemukan jawaban yang tepat atas pertanyaan Ariel. Akhirnya dia memilih menjawab

"Liat langit... Iya... Malem ini langitnya bagus banget..."

Kepala Tiara menoleh ke atas dan diikuti oleh Ariel.

"Em... Jalan lagi yuk?" ajak Tiara.

Ariel melirik Tiara dan mengangguk.

Mereka terus berjalan. Saat ini , mereka sudah agak jauh dari tempat mereka mendirikan tenda. Seiring mereka berjalan , sampailah mereka di tempat yang sepi dan lumayan gelap.

Tiara pun melancarkan rencananya. Untung saja Ariel berjalan di depannya dan dirinya agak jauh jaraknya dari Ariel.

Langkahnya perlahan mundur. Menjauh dari Ariel yang sendirian di depan sana dan sibuk melihat lihat dengan senternya.

Semakin jauh dan semakin jauh. Saat dirasanya sudah sangat jauh dengan Ariel , dirinya pun segera kembali ke tempat mendirikan tenda.

Ariel sendirian didalam hutan yang gelap dan dingin. Dirinya masih belum menyadari bahwa Tiara meninggalkannya di tengah hutan. Ariel masih saja asyik melihat lihat sekitar dengan senternya.












                             - Serriel -









HAI! 👋 Apa kabar kalian? Baik yaa!
Lalu apa yang bakal terjadi sama Ariel? Kejadian kayak begini bener bener keulang lagi sama Ariel.
Setelah masalah ini selesai , apakah Ariel masih mau melanjutkan hubungannya sama Sergio?
NEXT! 😝😝
Keep vote gais! mi luv youuu! 😘😘😘😘😘





Serrielحيث تعيش القصص. اكتشف الآن