Serriel ~ 25

1.5K 43 0
                                    

Hari Sabtu , hari setelah Jumat dan sebelum Minggu. Hari ini , Ariel bangun pagi pagi sekali. Mandi , bersiap siap , sarapan , lalu menunggu Sergio dan Leo di ruang TV.

"Ariel , kamu ngapain disana? Bukannya hari Senin kamu ada ujian ya? Kok enggak belajar?" Pak Piternus yang awalnya sedang menyeruput teh nya langsung mengalihkan pandangannya ke Ariel.

"Ini , pah.." Ariel menaruh remote TV disampingnya. "Ariel lagi nunggu Sergio sama Leo. Mau belajar bareng." Ariel tersenyum.

"Oohh.. Mau belajar bareng.. Oke.." ucap Pak Piternus lalu melanjutkan kegiatannya meminum teh.

Ariel kembali menghadap ke arah televisi di depannya. Sudah banyak acara televisi yang ia lewati selama ini. Ariel memilih untuk menontonnya sejenak sambil menunggu Sergio dan Leo.

"Gila! Udah lama banget gue enggak nonton ni pelem!" Ariel kembali menaruh remote TV yang sedari tadi dipegangnya di sampingnya.

Saat sudah sampai ke adegan yang menurut Ariel sangat seru , tiba tiba ada suara ketukan dari arah pintu rumah Ariel.

"Ariel! Ariel!"

"Iya iya! Bentar!" Ariel mematikan TV lalu berjalan menuju pintu.

"Hai!" ucap Leo seraya melambaikan tangannya.

Ariel membalas lambaian tangan Leo. Setelah itu , Ariel menoleh ke belakang Sergio.

"Loh? Lo enggak bareng Sergio?"

"Ooh , Hehe , Dia agak telat katanya."

Ariel menganggukkan kepalanya dan membulatkan mulutnya lalu mempersilahkan Leo masuk.

"Kita belajar disini aja , ya?" kata Ariel membawa Leo ke ruang TV.

"Yaudah , gapapa. Eh btw , bokap nyokap lu kemana? Kok enggak keliatan?"

"Nyokap di kamar , bokap di ruang kerja dia kali." ucap Ariel sambil merapikan ruang TV nya yang agak berantakan.

Tak lama , Sergio akhirnya datang ke rumah Ariel.

"Dateng juga lo , nyet. Gue pikir lo gak niat belajar."

Ariel yang sedang membuang sampah ke dapur langsung menoleh ke arah ruang TV. Jantungnya berdegup kencang. Mendadak keberanian Ariel menghilang untuk bertemu Sergio.

"Kok gue jadi takut ketemu Sergio sih?" Ariel bergumam.

"Gue? Ganiat belajar?" Sergio tersenyum menyombongkan diri lalu melanjutkan kata katanya. "Kayak gatau aja lo gue ini siapa. Sergio gak pernah gak niat belajar. Emangnya elo."

"Dasar sahabat laknat!"

Sergio terkekeh dan bertanya. "Ariel mana?"

"Baru dateng udah nanyain Ariel , ngebet banget ketemu Ariel?"

Tiba tiba , Ariel datang dari arah dapur membawa tiga gelas kosong dan sebuah gelas besar dengan cairan berwarna jingga di dalamnya.

"Nih minuman." Ariel menaruh minuman itu di atas meja dan melihat ke arah Sergio.

"Eh udah dateng lo?"

"Enggak , gue blom dateng."

"Ooh , yaudah kita tungguin Sergio dulu dateng baru kita belajar , ya?" Ariel beralih menatap Leo.

Leo terkekeh kecil. Ariel berusaha menahan tawanya saat melihat ekspresi wajah Sergio.

"Bodo amat ya , Riel."

Tawa Ariel dan Leo pecah melihat Sergio.

"Makanya , jadi orang yang serius dong." Ariel tertawa lepas dan mempersilahkan Sergio untuk duduk. "Yaudah , kalian tunggu disini , gue ke kamar dulu ambil buku."

SerrielHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin