Serriel ~ 31

1.5K 44 0
                                    

Kini , Ariel sudah menjadi milik Sergio. Itu berarti , penantiannya yang begitu panjang telah berakhir. Hari hari Ariel sekarang lebih bahagia dan Ariel terlihat lebih ceria.

"Selamat pagi , mama , papa , bi Sely!"

Ariel turun dari kamarnya dan berseru gembira di dapur. Senyumnya yang begitu indah , berkembang dengan sempurna.

"Yang lagi bahagia gara gara semalem mah beda ya , ma?" ledek Pak Piternus dan tersenyum jahil.

"Jangan godain anaknya gitu dong , pa." Bu Irene tersenyum.

Ariel tersenyum malu.

"Ih , mama sama papa kayak gak pernah muda aja deh. Pasti mama sama papa tau dong gimana sih rasanya kalo orang lagi berbunga bunga."

Bi Sely yang tidak mengetahui apa yang terjadi semalam pun semakin kebingungan mendengar kata kata Ariel.

"Aduh , non , sebenarnya apa sih yang terjadi semalam? Bibi bingung deh!" ucap Bi Sely dengan raut wajah bingungnya.

Pak Piternus , Bu Irene , dan Ariel tertawa mendengar ucapan Bi Sely.

"Gini loh , bi. Ariel jelasin ya." Ariel masih terkekeh.

"Kemaren Sergio minta aku jadi pacarnya , terus aku terima." lanjut Ariel.

"Sergio teh saha , non?" tanya Bi Sely dengan logatnya yang medok.

Ariel tersenyum. "Sergio itu yang kemaren loh , yang ajak aku ke cafe."

Bi Sely mengernyitkan alisnya sebentar dan langsung membulatkan mulutnya. "Oh yang kasep itu?! Yang kemaren pake mobil item itu?!"

"Yap!" Ariel mengangguk sambil tersenyum.

"Wah! Selamat ya , non! Bibi ikut seneng!" seru Bi Sely.

"Makasih ya , Bi!" ucap Ariel tersenyum.

Ariel pun duduk di depan Pak Piternus.

"Oh ya , hari ini kamu pergi tidak?" tanya Pak Piternus lalu menyendokkan sesendok nasi goreng kedalam mulutnya.

"Em... kemarin Sergio ngajakin pergi sih. Tapi dia enggak bilang mau pergi kemana." jawab Ariel sambil mengambil nasi gorengnya.

"Emangnya kenapa , pa?" lanjut Ariel.

"Enggak , papa nanya doang. Yaudah lanjutin makannya!"

Ariel mengangguk.

"Bibi , ikut makan aja! Bibi kan belum sarapan kan?" tanya Ariel setelah melihat ke arah Bi Sely yang sedang mencuci piring.

Bi Sely menoleh.

"Iya , non. Nanti setelah cuci piring bibi baru makan." jawab Bi Sely.

"Oke! Lagian ini sisa banyak kok nasi gorengnya."

Ariel pun melanjutkan sarapannya sebelum...

Tok..tok...tok..

Ada yang mengetuk pintu rumah Ariel. Semuanya menoleh ke arah pintu.

"Siapa pagi pagi gini udah bertamu aja?"

"Saha eta teh?"

"Biar aku bukain."

Ariel pun berjalan menuju pintu depan.

Krek.

"Sergio!?" Ariel terkejut.

"Hai! Apa kabar?" ucap Sergio sambil tersenyum.

"Lo ngapain disini pagi pagi!?" tanya Ariel.

"Lah emangnya gaboleh?"

SerrielWhere stories live. Discover now