Serriel ~ 43

900 32 0
                                    

"Ariel , bangun , nak! Hari ini kamu harus ke kampus , Sergio sudah tunggu kamu dibawah."

Sepulangnya mereka dari puncak kemarin , Ariel langsung naik ke kamarnya untuk beristirahat. Perjalanan dari puncak yang sangat panjang itu membuatnya sangat lelah. Belum lagi besok paginya , dirinya dan Sergio harus pergi ke kampus untuk melaksanakan ospek yang akan diadakan selama 3 hari.

Ariel yang masih lelah pun harus terpaksa bangun dari kasurnya. Dia mengucek kedua matanya.

"Sergio udah nunggu dibawah , ma?" tanya Ariel.

"Udah dari tadi , Ariel. Makanya kamu buruan ah! Kasian itu Sergio udah nunggu lama." ucap mamanya seraya menyiapkan handuk dan pakaian untuk Ariel.

"Iya , ma."

"Mama tunggu dibawah. Buruan nanti kamu bisa telat loh."

Ariel tak menghiraukan ucapan mamanya dan langsung berjalan menuju kamar mandi dengan malas malasan.

"Kampus apaan tuh! Baru tanggal berapa , udah ospek aja! Baru aja libur sekolah , masa udah masuk kampus lagi! Malah gue cape banget." gumam Ariel kesal.

Mau seberapa kesal Ariel , dirinya tetap saja harus mandi dan bersiap siap sekarang. Sergio sudah menunggu dibawah dan orang tuanya juga pasti sudah menunggunya dibawah.

Sekitar 10 menit lamanya , Ariel membersihkan dirinya di dalam kamar mandi. Ariel yang belum pernah ospek sebelumnya , mengenakan sweater yang tidak terlalu tebal dan celana panjang berwarna gelap. Tak lupa , memakai sepatu yang menutupi seluruh kakinya berwarna putih. Ariel memilih membiarkan rambut coklatnya itu tergerai kebawah. Dengan sentuhan bedak tipis dan liptint sedikit , membuat Ariel terlihat segar dan siap memulai hari.

Ariel lalu membuka ponselnya. Ternyata , sudah ada sekitar 5 panggilan tak terjawab dari 'My Starlight'. Ariel segera memberikan sebuah pesan untuk Sergio yang menyuruhnya untuk tunggu sebentar lagi. Setelah itu , Ariel langsung mengambil tas ransel miliknya yang tergantung di pintu kamar Ariel. Tangannya tergerak untuk merapikan rambutnya sedikit dan juga bajunya.

"Udah bagus kan , ya?" ucap Ariel pada dirinya sendiri didepan cermin.

"Udahlah."

Ariel melangkahkan kakinya keluar kamar. Tiba tiba saja , ponselnya berbunyi.

My Starlight ✨💛
lama banget kamu!

Ariel tak membalasnya dan langsung turun ke lantai bawah.

"Maaf ya , Ariel agak lama. Habis capek banget. Masa baru balik dari puncak , udah disuruh pergi ke kampus lagi. Gabisa nyusul apa , ospeknya?"

"Menurut kamu saja , Ariel. Memangnya kamu pikir kampus itu milik nenek kamu?" ucap Pak Piternus yang mengundang gelak tawa dari semuanya yang mendengarkan.

"Yasudah , ospeknya mulai pukul delapan. Sedangkan ini baru pukul tujuh pagi. Sebaiknya kalian sarapan saja dulu. Masih ada satu jam untuk kalian."

Ariel yang mendengar itu langsung terkejut.

"Ospek jam delapan? Dan mama bangunin aku jam setengah tujuh pagi? Mama parah banget!"

Bu Irene tertawa mendengar perkataan Ariel.

"Kan supaya enggak telat , Ariel. Kampus kalian ini agak jauh loh dari sini. Makanya kalian harus lebih awal supaya tidak terlambat tiba disana. Paham , Ariel?"

Ariel menghembuskan nafasnya.

"Iya deh. Kalau gitu , kita sarapan dikampus aja , ma."

"Yakin?" tanya Bu Irene.

SerrielWhere stories live. Discover now