Serriel ~ 39

1K 36 0
                                    

"Oh jadi itu pacar kamu? Ganteng juga , ya. Tapi menurut nenek lebih gantengan kakek kamu." ucap nenek Ariel seraya menatap Sergio.

Semua tamu undangan tertawa mendengar perkataan nenek Ariel.

"Kakek mukanya kayak apa sih , nek? Aku enggak pernah ngeliat muka kakek."

Nenek Ariel pun teringat akan kenangannya bersama suaminya , yaitu , kakek Ariel.

"Kakek kamu itu orangnya baik sekali , ganteng , gagah , dan yang pastinya penyayang. Dia selalu nurutin kemauan nenek yang bisa dibilang , ya... ribet. Nenek awalnya tidak mengenali kakek kamu. Suatu hari , tiba tiba ayahnya nenek ngajak nenek untuk makan malam bersama di sebuah restoran. Dan ternyata , keluarga kakek kamu juga ada disana. Posisi kami sama , yaitu sebagai anak tunggal dan tidak saling mengenal sama sekali. Dari sanalah , kami berkenalan. Nenek itu dulu orangnya sama sekali enggak ramah sama orang yang tidak nenek kenal. Pertemuan pertama kami , diawali dengan bertengkar atau adu mulut. Tapi sepulang dari makan malam , entah kenapa nenek mikirin kakek kamu terus dan berharap dia juga mikirin nenek." jelas nenek Ariel.

Pak Piternus , Bu Irene , Pak Lucurent , Bu Sinta semuanya dibuat terkejut mendengar cerita nenek Ariel. Termasuk Sergio dan juga Ariel. Bagaimana bisa , kisah cinta nenek Ariel bisa sama persis dengan kisah cinta Ariel dan juga Sergio?

"Terus , nek?"

"Lalu malamnya , nenek mimpiin kakek kamu. Besoknya , nenek dikasih tau sama ayah nenek kalau nenek harus menemani murid baru di sekolah nenek untuk keliling sekolah. Katanya , nenek juga kenal dengan murid baru itu."

"Murid baru itu adalah kakek dan sebelum ketemu di sekolah , nenek udah ketemu sama kakek di jalan karna kakek hampir aja nabrak nenek. Iyakan?" sela Ariel.

Nenek Ariel kaget. "Kok kamu bisa tau?"

"Nek , nenek mau tau ga? Kisah nenek sama kayak kisah aku. Persis deh!" ucap Ariel seraya tersenyum.

"Kemudian nenek diberi tahu sama kepala sekolah kalau nenek dan kakek akan satu kelas. Ariel bener kan , nek?"

Nenek Ariel mengangguk. "Iya , bener."

Ariel tersenyum. Lalu sedetik kemudian , gadis itu mengernyitkan alisnya.

"Kok nenek bisa inget semua masa lalu nenek dengan jelas? Itu kan udah lama banget."

Nenek Ariel menjelaskan.

"Itu adalah kejadian terindah dalam hidup nenek , Riel. Bisa bertemu dengan kakek kamu adalah hal terindah dan enggak akan bisa nenek lupakan. Berkat kakek kamu , nenek bisa menghilangkan sifat nenek yang jelek itu."

"Enggak ramah dengan orang yang enggak dikenal." ucap Ariel dan Neneknya bersamaan.

Nenek Ariel menoleh. "Kok bisa sama?"

"Karena aku juga sama kayak nenek. Dulu aku juga enggak ramah sama orang yang enggak aku kenal. Dan karena Sergio , aku bisa menghilangkan sifat buruk aku itu." Ariel tersenyum hangat.

Nenek Ariel membalas senyuman Ariel dan mengusap rambut Ariel.

"Ariel , kamu enggak boleh melepas Sergio. Apapun yang terjadi , kamu harus tetap mencintai dia , menyayangi dia , dan mempertahankan dia. Dialah laki laki yang tepat untuk kamu , Ariel. Dialah cinta sejati kamu.

"Iya , nek. Ariel akan selalu inget pesan nenek. Ariel enggak akan melepaskan Sergio apapun yang terjadi. " Ariel tersenyum dan memeluk neneknya.

Nenek Ariel beralih menatap Sergio dan memegang pergelangan tangannya.

"Sergio , kamu juga jangan pernah melepas Ariel dalam keadaan apapun. Nenek yakin , kamu bisa menjaga dan melindungi Ariel. Pertahankanlah hubungan kamu dengan Ariel." pesan nenek Ariel pada Sergio.

SerrielWhere stories live. Discover now