Serriel ~ 2

7.4K 211 1
                                    

Sama seperti Ariel , setelah bersiap untuk pergi ke sekolah , Sergio segera turun ke ruang makan untuk segera sarapan bersama kedua orangtua nya.

"Pagi semuaa! Yah roti nya udah mau habis aja , untung aja aku cepet turun kalo enggak , gak sarapan deh aku hari ini." ucap laki laki itu sambil menatap kedua orang tua nya.

"Hehe , maaf ya Gio sayang. Tadi papa kamu kelaperan terus makan nya kebanyakan. Tapi kan itu masih ada 2 roti. Kamu makan aja dua duanya." ucap bu Sinta sambil menunjuk ke arah roti itu.

"Yaudah deh ma , gapapa kok haha. Itung itung diet " kata Sergio sambil memegangi perutnya.

"Aduh apa apaan sih kamu ini haha. Badan kamu itu udah pas , ngapain diet diet lagi. Ada ada saja kamu itu Gio..Gio." ucap bu Sinta sambil tertawa.

"Gio bercanda mah haha. Mana mungkin sih aku diet. Badan aku tuh udah pas ditambah lagi sama wajah aku yang pas juga hehe." ucap Sergio.

"Maksudnya muka yang pas?" ucap pak Lucurent bingung.

"Aduh papa , masa papa gatau sih. Wajah aku itu kan ganteng papa." ucap Sergio percaya diri.

"Ooh haha , papa mana tau kalo kamu itu ganteng , secara yang paling ganteng di rumah ini kan papa hehe." ucap pak Lucurent.

"Ih papa apaansih , aku kan juga." ucap Sergio tak terima.

"Haha iya deh" ucap pak Lucurent menghibur.

"Aku berangkat sekolah dulu ya , pa ma. Aku naik mobil aku aja deh , pa. Jadi papa gausah anterin aku lagi." teriak Sergio dari teras depan.

"Yaudah , hati hati ya , Gio!" teriak bu Sinta tak kalah keras dengan teriakan Sergio. "Iya mah!" teriak Sergio.

###

Seperti biasanya , setelah Sergio sampai ke sekolah , suara teriakan pun terdengar dari dalam sekolah. Gadis gadis yang menyukai Sergio selalu melakukan itu setelah Sergio turun dari mobil dan merapikan jambul nya.

"Aduh bahagia deh gue kalo jadi pacarnya Sergio. Secara dia cakep secara fisik , baik lagi , terus ya katanya dia perhatian juga sama cewe. Aduh meleleh deh gueeee!" ucap salah satu dari gadis gadis itu.

"Pagi , girls!" ucap Sergio dengan senyum manisnya yang mampu meluluhkan siapa saja yang melihatnya.

"Pagi juga , ganteng" ucap segerombolan gadis gadis itu berbarengan.

"Gue ke kelas duluan ya." ucap Sergio sambil mengedipkan matanya ke gadis gadis itu. Sontak teriakan pun terdengar oleh satu gedung sekolah.

"Woi bro , apa kabar pagi ini?" ucap Sergio kepada teman sebangkunya , Leonardo sambil melakukan tos ala cowo.

"Woi Gio , baik baik aja , giman kabar lo pagi ini? Masi debat ama bokap lo gara gara takut kegantengan lo disaingin sama dia. Haha." ucap Leo meledek Sergio.

"Haha iya nih. Padahal kan seluruh dunia uda tau kalo gue lah yang lebih cakep dari bokap gue." ucap Sergio.

"Hehe iya deh , Sergio emang paling cakep di seluruh duniaa." ucap Leo menghibur Sergio.

"Anak anak , kumpulkan PR kalian sekarang. Sergio tolong ambilkan buku PR teman teman kamu dan taruh di sini." ucap Pak Yusuf sambil menunjuk ke arah meja di sampingnya.

"Baik , pak." ucap Sergio.

"Leo , siniin buku PR lo" kata Sergio kepada Leo sambil menjulurkan tangannya untuk mengambil buku Leo.

"Duh Gio , gue lupa ngerjain. Diem diem aja ya , jangan bilang ke Pak Yusuf." ucap Leo.

"Yeh elo kebiasaan deh , iya deh iya." ucap Sergio. Dia segera mengambil semua buku teman teman sekelas nya dan menaruhnya di meja guru.

"Ini pak , semua buku PR nya." ucap Sergio sambil tersenyum. "Baiklah , makasih ya Gio." ucap Pak Yusuf. "Iya pak sama sama" ucap Sergio dengan ramah.

Setelah bel istirahat berbunyi , Sergio pergi ke kantin bersama dengan Leo. Seperti biasa , teriakan dari para gadis pun terdengar. Dan Sergio? Sama sekali tidak risih dan malah melambaikan tangan ke mereka.

"Hai , udah makan?" tanya Sergio kepada salah satu dari mereka. "U..Ud..Udah kak" katanya. Sergio dan Leo pun tertawa melihat kelakuan gadis itu yang salah tingkah di hadapan Sergio.

"Woi Gio , kuy la makan soto bang kumis." seru Leo kepada Sergio. "Iya nih , gue juga lagi pengen makan tu soto. Kuy la." ucap Sergio menyetujuinya.

Setelah pulang sekolah , mereka suka main basket di lapangan sekolah. Percaya tidak percaya , segerombolan gadis gadis yang mengidolakan mereka rela tidak pulang sekolah dahulu sebelum mereka selesai bermain basket. Untung saja sekolah sudah sepi , jadi mau berteriak sekeras apapun juga tidak apa apa.

Teriakan makin keras saat Sergio mulai menaikan jambulnya ke atas sambil mengedipkan matanya kepada gadis gadis itu. Kebayang dong gais , doi wink didepan kalian. Pasti rasanya dunia kebelah dua dongg!

- Serriel -

Haii gais! Masi pendek ya? Maaf yaa , part ketiga nanti aku janji deh bakalan panjang. Karna di part ketiga ini adalah rencana makan malam keluarga nya Ariel dan Sergio. Hm penasaran kan gais. Okee lanjuut!

SerrielDonde viven las historias. Descúbrelo ahora