Serriel ~ 41

938 29 0
                                    

Pagi hari yang sangat sunyi. Udara berhembus kesana kemari seperti biasanya. Gunung gunung juga masih menetap di tempatnya berdiri.

Ariel yang kebetulan tersadar dari mimpinya lebih awal , memilih untuk melakukan aktivitas paginya seperti hari hari sebelumnya. Keluar villa , menikmati udara segar , dan tersenyum setelah menghembuskan udara yang dihirupnya.

Dia memutuskan untuk melupakan masalah Tiara untuk sejenak. Ia tidak ingin , waktu liburannya bersama Sergio menjadi tidak berkesan karena Tiara.

"Gue mending lupain aja masalah kemaren. Lusa udah mau pulang. Gue harus manfaatin waktu gue disini." ucap Ariel lalu tersenyum.

"Aku mau minta maaf soal kemarin."

Sergio tiba tiba muncul dan berdiri disamping Ariel. Ariel reflek menoleh.

"Aku mau lupain masalah itu. Aku percaya sama kamu kok. Jangan bahas itu lagi , ya?"

"Aku janji enggak akan bahas itu lagi. Kamu boleh kasih aku hukuman kalau aku ngebahas masalah itu lagi."

Tangan kanan Sergio memegang pundak Ariel di sebelah kiri dan tangan kirinya memegang pundak Ariel disebelah kanan. Lalu menariknya agar berhadapan dengan Sergio.

"Kamu jangan sedih lagi , ya? Kamu harus inget kalau aku bakalan terus ada disisi kamu. Sampai kapanpun." Sergio tersenyum.

Ariel mengukir senyuman yang tak kalah indah dengan milik Sergio.

"Nah , begitu dong! Kan cantik!" puji Sergio.

"Kamu suka ngomong begitu ya kalo aku habis cemberut gitu terus senyum lagi?"

"Iya. Biar kamu enggak cemberut terus." Sergio terkekeh.

"Iya deh!"

Ariel kembali menatap gunung. Sedetik kemudian , gadis itu memanggil Sergio.

"Gio"

"Iya?"

"Buatin susu , boleh ga?"

Sergio tersenyum jahil. "Ga"

"Yah , kalau buatin.... teh?"

"Ga"

"Buatin air?

"Ga"

"Kamu mah enggak enggak terus! Buat susu gamau , buat teh gamau , buat air juga gamau , maunya buatin apa?"

"Buatin hati."

"Hati?"

"Iya. Hati."

"Buat apa?"

"Buat kamu."

"Buat aku?"

"Iya."

"Untuk apa?"

"Untuk nampung cinta aku."

"Maksudnya?"

"Cinta aku untuk kamu itu banyak , enggak kehitung. Nah , kalau kamu hanya ada satu hati aja kan enggak cukup buat nampung cinta aku yang begitu banyak. Jadi , aku buatin kamu hati kedua , deh."

"Terus kalau ada orang lain yang berusaha masukin cintanya ke hati aku yang kedua , gimana?"

"Ya enggak bisa."

"Loh , kenapa?"

"Karna hati kedua kamu khusus buat aku doang. Dan enggak akan dimasukin orang lain kalau enggak lewat ijin aku. Keren kan?"

Ariel tertawa. "Iya deh!"

"Hmm... kamu mau susu?" tanya Sergio.

"Mau." ucap Ariel lalu terkekeh.

SerrielWhere stories live. Discover now