Serriel ~ 29

1.3K 47 0
                                    

Pagi hari setelah kejadian Ariel diculik , Pak Piternus langsung pergi ke sekolah Ariel untuk menuntut Angel.

"Ariel , kamu ingin ikut papa , nak?" tanya Pak Piternus.

Ariel baru saja mandi dan ingin bersiap siap.

"Papa mau ajak aku kemana?"

"Kamu ikut papa saja , yasudah papa tunggu di ruang TV , ya?"

"Iya , pa."

Pak Piternus pun keluar dari kamar Ariel dan pergi ke ruang TV.

"Pasti papa mau ke sekolah buat ketemu orang tuanya Angel." batin Ariel.

Saat Ariel sedang menyisir rambutnya , tiba tiba ponselnya berbunyi. Menandakan ada pesan yang masuk.

Sergio.
apa kabar , alil? udah enakan?

Senyum Ariel mengembang membaca pesan itu. Ariel masih tak menyangka akan apa yang terjadi semalam. Sergio benar benar memeluknya dan menenangkannya.

baik kok , iya udah enakan nih. sekarang gue diajak bokap pergi.

"Sent."

Ariel pun melanjutkan siap siapnya. Setelah selesai , Ariel mengambil ponselnya dan segera turun menemui ayahnya.

"Pah , udah nih." ucap Ariel seraya menuruni anak tangga.

Pak Piternus menoleh.

"Dimakan dulu itu nasi goreng kesukaan kamu." ujar Pak Piternus menunjuk ke arah meja makan.

Di atasnya sudah ada nasi goreng dengan telur mata sapi diatasnya. Disampingnya ada segelas susu putih hangat.

"Ini papa yang masak?" tanya Ariel sambil melihat lihat sepiring nasi goreng yang saat ini dipegangnya. "Emangnya papa bisa masak?"

Pak Piternus terkekeh. "Jangan salah kamu , papa ini juara masak di jamannya papa waktu masih muda!" ujar Pak Piternus bangga.

Ariel hanya tersenyum kecil dan mencicipi nasi goreng buatan ayahnya itu. "Hmm , enak juga! Gak kalah sama buatan mama!"

Mama Ariel tidak ada di rumah. Bu Irene sedang ada urusan di luar kota.

"Tuh , bener kan kata papa!"

"Iya , deh. Aku akuin kalo papa emang jago masak." Ariel tertawa.


###

Karena adanya kejadian ini , orang tua Angel dan Ariel dipanggil oleh kepala sekolah SMA Paramitha untuk berbincang bincang.

Sesampainya Ariel di sekolah , ternyata sudah ada Angel bersama mamanya di ruang kepala sekolah.

"Permisi , selamat pagi!" sapa Pak Piternus.

Pak Indra yang sedang membuka rekaman CCTV penculikan Ariel , langsung menoleh ke arah Pak Piternus dan Ariel.

"Selamat pagi , Pak! Silakan duduk!" Pak Indra menunjuk ke sofa di depannya.

"Terima kasih , Pak." ucap Pak Piternus. Mata Pak Piternus melihat ke arah orang tua Angel. "Tidak tahu malu!" gumam Pak Piternus.

"Baiklah , karena semua sudah berkumpul disini , saya mulai saja , ya?"

Pak Indra memasukkan jari jari tangannya yang sebelah kanan ke sela sela jari di sebelak kiri.

"Saya sudah melihat rekaman ini dan menurut hasil rekaman ini , awalnya semua berjalan dengan lancar. Terlihat Ariel sedang berjalan sendirian di koridor. Tiba tiba , tak lama kemudian , ada dua orang yang memakai jubah hitam , membekap Ariel dengan paksa dan menyebabkan Ariel tidak sadarkan diri." Pak Indra berhenti sejenak dan melihat ke arah Ariel.

SerrielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang