Ashleyyy: aku sangat ingin mengajak kamu pergi bersamaku. Apa artinya sebuah konser jika tidak dengan seorang teman menemani, bukan? Namun aku juga tidak bisa memaksamu mengingat keadaanmu sekarang.

Ada sedikit rasa panik muncul di dada Dera, dia sangat ingin datang ke sebuah konser piano klasik.

Dera : aku akan ikut!

Ashleyyy: tapi kau tidak bisa berjalan. Dan ada orang diluar sana sedang mengincar nyawamu, Dera.

Dera : aku bisa pergi ke sana dengan kursi roda, lagi pula pasti jika ada sesuatu yang terjadi sekalipun, ada seseorang yang akan menyiapkan penjagaan untukku.

Ini bukan terlalu percaya diri, karena lelaki itu akan pasti tidak membiarkannya kemana mana diluar pandangan awasannya. Sebagaimana Dera merasa risih, namun sebetulnya jauh di dalam lubuk hatinya ada sebuah rasa senang mengingat bagaimana pedulinya Gerald kepadanya.

Ashleyyy : aku sungguh senang jika kau mau pergi bersamaku. Aku akan pergi ke sana untuk menjemputmu jam 4 sore.

Dera: oke, aku akan menunggu di sini

Dera menaruh ponselnya dengan senyum tercetak di wajahnya. Mungkin Gerald akan melarangnya, namun Dera tidak peduli. Menonton sebuah permainan piano klasik professional, membayangkannya saja sudah membuat hatinya berpacu dua kali lipat lebih cepat.

Dan jika memang tiket itu adalah pemberian dari Gerald, lelaki itu memberi Ashley dua buah tiket, sama saja seperti dia menginginkan Dera pergi bersama Ashley menonton pertunjukan itu.

Dera merasa benar benar kesal. Bahkan pada keadan kacau balau seperti ini sekalipun, Gerald lah satu satunya orang yang paling bisa mengerti kebutuhan dan keinginan Dera. Dia benar benar dibuat frustasi.

Sekarang yang bisa Dera lakukan hanya menunggu sampai jam menunjukkan pukul 4 malam.

Bau antiseptik selalu mengganggu Indra penciumannya. Dera mulai membenci tempat yang dinamakan rumah sakit. Tempat ini selalu membuatnya tidak berdaya, selalu membuatnya merasa lemah.

Dera menghela nafasnya panjang sebelum akhirnya dia mendengar pintu kamarnya dibuka, dan di sana muncullah seorang laki laki membawa kotak di genggamannya.

----

Sekarang sudah jam 3.46 sore hari. Tenyata laki laki muda yang membawakannya sebuah kotak tadi adalah seorang pengirim. Di dalam kotak itu ada sebuah gaun yang dibawakan untuknya.

Gaun berwarna hitam sepanjang lutut, dihiasi oleh perhiasan berwarna emas di sekitar lehernya. Dress itu juga dihiasi oleh bermacam macam bentuk bentuk lainnya, serta sebuah bros bunga lengkap dengan sebuah bulu berwarna warni menempel di pinggirnya.

Dera langsung tahu siapa yang mengirimnya itu dalam sekali tatap. Tiba tiba dadanya merindukan Gerald, rasanya Dera ingin bertemu dengan laki laki itu. Hari ini otaknya dipenuhi oleh kecemasan, apalagi setelah mengetahui bahwa seseorang mengincar hidupnya.

Rasanya Dera membutuhkan sesuatu yang bisa mengalihkan pikirannya agar tidak terus menerus mengulang insiden menyeramkan yang terjadi kepadanya pagi tadi. Dera mengusap perutnya pelan merasakan dadanya yang bergemuruh tidak enak.

"Kamu tetaplah aman di dalam perut mamah, jangan nakal, mamah tidak akan membiarkan kamu terluka," bisiknya pelan.

Tidak lama Ashley datang dan langsung masuk ke dalam kamar Dera, membawa kursi roda untuk Dera. Dan setelah itu, mereka langsung pergi ke tempat pertunjukkan.

Dan semuanya seperti dugaan Dera.

Setiap jengkal tempat pertunjukkan itu dipenuhi oleh orang orang berjas dan berkacamata hitam. Jelas jelas suruhan Gerald.

Yes, Mr Billionaire [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora