GBS | 32

22K 1.3K 47
                                    

ZZAP !

Kepala lelaki itu terpisah dari badan . Darah terpancut laju dan membanjiri bilik itu . Bau hanyir cukup kuat ke deria baunya .

Pedang samurai dibaling ke atas lantai . Bibir dia menyungging senyuman sinis . Dirinya puas kerana berjaya membunuh lelaki itu .

" 10 more left .. " suara seorang lelaki bergema di dalam bilik itu .

Serentak itu bunyi kaki berlari memasuki bilik itu . Dia memalingkan wajahnya . Kedua tangan sudah mengenggam kemas dua pucuk pistol bewarna perak .

" Let's kill them ! " katanya keras .

Lelaki tu mengangguk . Dia memegang erat tali yang panjang itu . Turun dari bumbung lalu mendarat di atas lantai . Di belakang dia tersangkut kemas pemanah .

Bersiap sedia !

" It gonna be fun , huh ? " dia mengerling gadis di sebelah .

" I think so .. "

Sepuluh lelaki masing - masing dengan senjata mereka . Mengelilingi mereka berdua .

Lelaki itu tenang saja . Kedua tangan dimasukkan ke dalam poket seluar . Lagak mereka tenang saja membuatkan musuh - musuh mereka mula berasa tercabar .

Mereka mula mengambil posisi mereka . Saling berhadapan dengan musuh tanpa rasa gentar .

Sekumpulan lelaki itu mula menyerang . Melibas kuat tanpa rasa simpati lagi . Parang menjadi senjata mereka semua .

" Liq kau memang cari mati ke macam mana ? " dia menjeling lelaki di sebelahnya .

Faliq sengih tak bersalah . Sejak berjinak dalam dunia mafia , dia mula berasa seronok . Membunuh sana sini , membuatkan musuh meradang merah padanya .

" What ? I'm just have fun " ujar Faliq . Tangkas dia mengelak setiap serangan .

Tumbukan diberikan di rahang lelaki itu . Bibir pecah dan kaki dia diangkat tinggi . Tepat mengenai kepala lelaki itu . Rebah .

Zara Melina melepaskan tembakan rambang . Tepat mengenai dada dan kepala . Dia menyungging senyuman sinis .

Sudah lama tidak beraksi . Faliq memukul mereka tanpa rasa belas kasihan . Pukulan maut dia dikeluarkan .

10 lelaki tadinya gagah , kini tumbang . Kaku tidak bergerak . Faliq tersenyum kemenangan .

" I told you sis .. " Faliq mula riak . Kening dijongket beberapa kali .

" What ever " Zara Melina malas mahu melayan .

Mereka sama - sama keluar dari gudang itu . Faliq memusingkan badan dia kebelakang . Satu bom tangan dikeluarkan .

Zara Melina memerhati saja tindakan lelaki itu . Bersandar tenang di pintu kereta . Gudang lama itu merupakan tempat pemprosesan dadah .

" Hmm .. I gonna miss them .. " Faliq membuat wajah sedih .

" Just throw it ! Jangan buang masa aku ! " marah Zara Melina .

Berdrama pula si Faliq .

Faliq menarik picu bom itu , lalu dengan kudratnya dia membaling bom tangan itu ke dalam gudang . Dia berpusing ke belakang .

BOOM !

Letupan kuat mula kedengaran . Api dan asap berkepul keluar dari gudang itu . Tanah yang mereka pijak terasa gegaran .

Zara Melina tersenyum sinis . Salah satu markas milik musuhnya hangus terbakar .

" Let's go .. " Faliq menaiki motor kuasa tinggi miliknya .

GADIS BUDAK SETAN | C | A R S •6•Where stories live. Discover now