GBS | 24

21.8K 1.5K 58
                                    

" Korang yakin ke ? " entah kali ke berapa Haykal mengajukan soalan itu .

Dua gadis itu sudah mengeluh . Ada juga yang kena lepuk nanti . Rafiq di sebelah sudah bergegar bahu menahan gelak .

" Hmm .. boleh kita orang turun sekarang ? " soal Zara Melina .

" Aku bukan apa , aku bimbang korang kena apa - apa nanti " ujar Haykal lemah .

Mata dia terpaku pada dua gadis itu . Dia tidak mahu mereka tercedera lagi dan menyebabkan dia kehilangan insan tersayang . Perit untuk dia terima .

" Abang jangan risau . Kita orang baik - baik je kat sana . Percayakan kami " Zara Melina menyakinkan Haykal .

Payah mereka jika Haykal begitu . Tapi mereka harus juga . Kerana sudah banyak rancangan mereka tertangguh .

Kesihatan mereka pula semakin membaik . Aira Kirana diam . Dia memang tidak banyak cakap .

" Hmm yelah " lambah - lambat Haykal bersetuju .

Lock kereta dibuka , lalu dua gadis itu keluar dari kereta itu . Betul - betul di hadapan pintu pagar sekolah . Membuatkan para pelajar memandang mereka .

" Bye .. " tangan dilambaikan .

Haykal memandu kereta meninggalkan perkarangan sekolah . Rafiq menyimpul senyum .

" Aku risaulah tinggalkan budak berdua tu . Kau tahukan dorang baru pulih " luah Haykal . Kelajuan kereta ditingkatkan .

" Memang lah . Tapi sampai bila mereka nak menyorok dalam rumah . Berilah mereka hirup udara luar sikit "

Haykal menjeling Rafiq . Sememangnya Rafiq paling tenang antara mereka . Senang dibawa berbincang .

Tetapi kalau mengamuk , Rafiq lah paling menakutkan . Kerana dia akan membunuh tanpa teragak - agak .

" Ish ! " dengus Haykal . Stereng kereta diketuk kuat .

" Kau jangan risau lah . Mereka baik - baik je " Rafiq cuba menenangkan si abang .

" Apa - apa jelah " akhirnya Haykal mengalah . Mungkin sudah naik menyampah .

Rafiq senyum . Haykal nampak saja bengis , tetapi jiwanya lembut . Lain dengan Fiyadh , lelaki itu paling dingin antara mereka berdua .

Langkah mereka diteruskan tanpa menghiraukan pandangan keliru pelajar - pelajar yang berada di sekeliling mereka .

" Bukan dorang dah mati ke ? "

" Tak kan lah roh dorang kot ? "

" Wahhh ! Dorang dah balik ! "

Itulah yang mereka dengar . Aira Kirana menunduk ke bawah . Sejak sedar dari koma , dia terus menjadi dingin . Tidak banyak bercakap .

Berlainan dengan Zara Melina . Yang sentiasa riang . Wajah dia sentiasa dihiasi dengan senyuman .

Sampai saja di kantin sekolah , seorang gadis meluru ke arah mereka . Lalu memeluk erat badan mereka berdua .

" Qira rindu Kak Aira dan Kak Mel ! " esak Nur Aqira . Tangisan dia terhambur kuat .

Aira Kirana tersenyum nipis . Tangan dia naik mengusap kepala adiknya . Zara Melina pula membalas pelukan si adik .

" We miss you too " balas Zara Melina . Sayu saja suaranya .

Tingkah mereka di perhati oleh tiga remaja lelaki . Masing - masing tersenyum . Nampaknya , gadis mereka sudah kembali .

Firhad Aqasha terasa senang melihat Aira Kirana dalam keadaan sihat . Walaupun jelas kelihatan parut di dahinya .

Farhan Adham pula menyimpul senyuman nipis . Zara Melina -- sudah lama gadis itu menjadi igauan dia . Kini kembali kepadanya .

GADIS BUDAK SETAN | C | A R S •6•Where stories live. Discover now