GBS | 25

22.6K 1.4K 28
                                    

Peperiksaan SPM telah pun tamat . Firhad Aqasha melepaskan keluhan lega . Segala bebanan yang dulu , kini terlepas jua .

Tidak lagi dia perlu menghadap buku - buku itu semua . Tidak ada lagi bebelan dari guru - guru . Tidak ada lagi nota dan kerja yang memang tak pernah habis itu .

Farhan Adham sudah memegang telefonnya . Bersandar di kereta miliknya . Kaki dia disilangkan .

" Finally .. " jerit Farish Amri yang baru keluar dari dewan peperiksaan .

Muka dia tak payah cakap , memang teruja habis . Kembar dia memandang dengan wajah menyampah .

Over betul !

" Kau tak payah nak melebih sangat . Gembira sekejap je , nanti result keluar barulah nak bersuka ria "

Jelingan diberi kepada Farhan Adham . Tetapi si abang buat muka tak tahu .

Bermulalah perang mulut antara mereka . Dua - dua tak nak mengalah . Dua - dua mahu menang .

Firhad Aqasha tidak layan . Kaki dia bergerak menjauhi kembar dia . Dia menghampiri seorang gadis yang temenung di tepi dewan .

" Asal kau ni ? Termenung je .. " dia menyoal . Berdiri di hadapan gadis itu .

Aira Kirana tersentak . Mata dia memandang Firhad Aqasha . Bibir bawah digigit perlahan .

" Tak ada apa - apa " dalih Aira Kirana .

Dia sebenarnya asyik memikirkan dirinya . Sekolah dah habis . Alam remaja dia bakal tinggalkan .

" Iye ke ? " muka didekatkan . Firhad Aqasha memegang erat lengan gadis itu .

Aira Kirana sudah cuak . Lagi - lagi mereka menjadi perhatian pelajar lain .

" Err .. jangan dekat sangat boleh tak ? " bisik Aira Kirana perlahan .

Sungguh dia malu . Firhad Aqasha tersenyum . Makin dilarang makin dia suka . Badan makin didekatkan dan dia memaut bahu gadis itu .

" Kenapa malu ? " bisiknya pula . Rapat di telinga Aira Kirana .

Lambat - lambat gadis itu mengangguk . Firhad Aqasha tertawa lucu . Comel je lagak gadis kesayangan dia itu .

" Nak malu buat apa ? Kau dah jadi tunang aku pun " kata lelaki itu selamba .

" Memang lah tunang , tapi tak semestinya boleh sedekat ni " ucapnya dalam nada geram .

Lelaki itu malah tertawa . Aira Kirana menjadi bengang . Ada juga yang makan penumbuk nanti .

" Eii ! Awak ! " dia menghentak kaki geram . Muka tak payah cakap , merah !

Makin kuat Firhad Aqasha tergelak . Perutnya ditekan . Suka sangat menyakat Aira Kirana .

Aira Kirana yang bengang itu terus meninggalkan lelaki itu sendirian . Dia berjalan ke arah Zara Melina dan Nur Aqira .

" Tunang kau kenapa ? Meroyan ? " Zara Melina memandang pelik .

" Entah .. haa kau kenapa datang sini ? Ponteng ? " soalnya . Tangan sudah memeluk tubuh .

" Mana kau tahu ? " dia sudah tersengih .

Memang dia ponteng pun . Malas nak masuk ke kelas , mendengar bebelan dari cikgunya . Nur Aqira pun sama .

Mereka berdua memang kaki ponteng .

" Well , korang kan adik aku . Mesti lah aku tahu " Aira Kirana menghamburkan ketawa .

Zara Melina dan Nur Aqira memandang sesama sendiri . Lawak ke ?

" Akak tak kelakar " kata Nur Aqira dengan wajah datar .

GADIS BUDAK SETAN | C | A R S •6•Where stories live. Discover now