GBS | 18

22.2K 1.4K 50
                                    

" Macam mana dengan mereka ? " soal lelaki itu . Dia bersandar di dinding .

Mata dia menatap katil yang menempatkan seorang gadis . Kepala berbalut dengan kain . Tangan kanan dibalut juga .

" Sama " balas lelaki itu lemah . Tidak kuat dia melihat gadis itu terbaring lesu di atas katil .

KLAK !

Pintu terbuka . Terjengul wajah seorang lagi lelaki . Dia mengukir senyuman hambar pada dua lelaki itu . Cukup kelat wajah dia . Rambut kusut .

" Macam mana dengan Ana ? "

" Tak tahu lagi . Doktor kata dia kritikal . Organ dalaman dia banyak yang luka . Peluang untuk dia hidup tipis " lemah lelaki itu bersuara .

Mereka terdiam . Kasihan sekali . Kalaulah mereka cepat , pasti semuanya akan selamat . Namun , sudah takdir Allah . Mereka tetap bersyukur kerana dua gadis itu selamat .

" Yadh , aku harap kau tabah . Aku yakin adik kau baik - baik saja . Banyakkan berdoa " kata Rafiq Hadri . Mereka memang rapat . Dari kecil hingga dewasa .

Hanya seseorang saja tidak fokus dengan perbualan mereka . Haykal Zaquan memandang lama jasad kaku di atas katil itu . Seolah - olah sedang terlena . Dada gadis itu tenang saja turun naik . Lalu mata dia memandang jari gadis itu . Kelihatan jari gadis itu masih sama . Kaku .

" Karl . Sudah - sudahlah tu . Kau tenung pun tetap sama " kata Radiq Hadri .

Haykal Zaquan meraup wajahnya . Dia terlalu berharap bahawa si adik sedar . Dia memang menantikan saat ini . Tapi tidak sangka , perjumpaan mereka sangat tragis . Melihat adiknya cedera teruk membuatkan dia bertekad . Dia akan balas balik semua ini .

" Jom kita pergi cafe .. makan dulu " ajak Rafiq Hadri . Dia memandang dua sepupu dia . Memang masing - masing tidak bermaya . Lemah .

Mereka tahu ini pasti angkara wanita muda itu . Dasar perempuan tidak sedar diri ! Fiyadh Amri bertekad . Dia akan menuntut keadilan . Dia akan rampas balik hak merek . Itu janji dia !

+++

Nur Aqira teresak - esak . Sepi saja tanah perkuburan itu . Orang ramai mula beransur pulang . Yang tinggal hanyalah keluarga terdekat . Nur Aqira masih meratapi kesedihan dia . Tidak menyangka dua kakak dia meninggalkan dia . Meninggalkan dia bersendirian .

Sudahlah dia tidak punya sesiapa lain melainkan Aira Kirana dan Zara Melina . Dua gadis itu saja satu - satunya keluarga yang dia ada . Kini , mereka berdua meninggalkan dia .

" Kak , kenapa kau tinggalkan aku ! Kenapa kau pergi ! Kenapa ! " jeritnya kuat . Tanah yang masih merah ditatapnya pilu .

" Aku dah tak ada sesiapa lagi kak ! Mel kau pun sama ! Tinggalkan aku ! Korang tipu aku ! Tipu ! " jeritnya kuat . Baju kurung dia habis terpalit dengan tanah .

Farish Amri segera memeluk isterinya . Dia tahu emosi isterinya tidak stabil . Apatah lagi menerima berita mengejutkan mereka . Iman Aulia menahan airmata . Sayu hati dia melihat gadis itu .

" Aku nak ikut Kak Aira ! Aku nak ikut Mel ! Lepaskan aku ! Lepaskan aku ! " Nur Aqira meronta kuat . Tidak peduli dengan pandangan sayu orang lain .

" Shh sayang .. dah - dah lah tu . Aku ada . Keluarga aku ada untuk kau " pujuk Farish Amri . Pelukan dikemaskan pada badan isterinya .

Akhirnya , gadis itu mengalah . Basah dada Farish Amri kerana airmata gadis itu . Firhad Aqasha tersenyum nipis . Dia teringat wajah ceria Aira Kirana . Baru beberapa hari lalu mereka meluangkan masa bersama . Kini hanya tinggal kenangan .

GADIS BUDAK SETAN | C | A R S •6•Where stories live. Discover now