"Siap , non!" Bi Sely mengangkat tangannya seperti hormat.

"Aku berangkat dulu , ya?"

"Iya , non! Hati hati."

Ariel menoleh ke Sergio.

"Ayoo buruan!"

"Kenapa harus buru buru?" Sergio bingung.

"Aku belum beres beres buat nanti malem tau! Emang kamu udah beres beres?"

"Belum." Sergio terkekeh.

"Nah , yaudah ayuk buruan! Jadi nanti kita pulangnya cepet trus bisa beres beres." jelas Ariel.

"Justru aku ajak kamu ke mall buat nemenin aku belanja titipan mama papa aku sama barang barang aku juga. Kalo aku enggak ke mall ya aku enggak beres beres."

"Mama papa kamu nitip apa?" tanya Ariel.

"Biasalah , makanan sama minuman." jawab Sergio.

"Kalo kamu?"

"Aku mau beli keperluan aku lah."

"Contohnya apa?"

"Nanti juga kamu tau sendiri. Katanya mau buruan."

"Yaudah ayuklah!"

Mereka berjalan keluar rumah dan segera pergi ke mall.

Sesampainya disana , Sergio mengajak Ariel masuk ke salah satu toko pakaian.

"Kamu mau beli baju?" tanya Ariel.

"Iya. Mau beli hoodie." Sergio tersenyum.

"Emangnya kamu gaada?"

"Ada sih. Tapi pengen nambah aja."

Ariel menggeleng. "Dasar boros!"

Entah apa yang mendorong Sergio untuk melakukan ini.

"Ariel." panggil Sergio.

Ariel yang sedang melihat lihat pun menoleh. "Iya?"

"Ada kaca disana." Sergio menunjuk ke arah sebuah kaca besar.

Ariel beralih melihat kaca yang dimaksud Sergio. "Iya , trus?"

"Foto disana?"

"Kamu mau aku fotoin disana? Yaudah siniin hape kamu."

"Bukan."

"Trus?"

"Kita foto berdua disana."

Ariel ingin sekali tertawa. Seorang Sergio mengajaknya berfoto untuk pertama kalinya. Selama ini , hanya Ariel yang selalu mengajak Sergio berfoto.

"Kamu beneran?" Ariel menahan tawanya.

"Iya beneran. Jarang loh aku ajak kamu foto bareng gini." Sergio tersenyum.

Tawa Ariel pecah.

"Jadi mau ga?"

"Yaudah yaudah , ayuk!" Ariel masih tertawa.

Mereka pun berjalan mendekati kaca itu. Sergio mengeluarkan ponselnya.

"Jangan senyum , ya? Gaya yang biasa aja." ucap Sergio.

"Boleh. Tapi aku mau ketawa dulu."

Sergio menghembuskan nafasnya. "Oke."

Ariel pun tertawa sekitar 5 menit. Sergio hanya terdiam namun gemas melihat tingkah Ariel.

"Oke , oke. Udah." ucap Ariel setelah tertawa.

"Siap , ya?"

"Bentar bentar." Ariel mengatur nafasnya. "Oke siap!"

SerrielWhere stories live. Discover now