"Bukan gaboleh , cuman tumben aja. Gaada kerjaan apa lo?"

"Emangnya enggak boleh dateng ke rumah pacar sendiri?"

Ariel tidak ingin menjadi korban iseng Sergio lagi. Kali ini , Ariel berkesempatan untuk mengerjai Sergio.

Ariel merubah wajahnya menjadi bingung.

"Pacar? Sejak kapan kita pacaran?"

"Lah?"

"Lah?" Ariel tambah bingung.

"Semalem kan gue nembak elo."

"Semalem?"

"Iya , semalem. Disaksiin juga kok sama bokap nyokap lo."

"Kok mereka enggak bilang apa apa? Lo stres kali , makanya ngelantur deh omongan lo." Ariel menahan tawanya.

"Jangan ngerjain gue deh."

"Siapa yang ngerjain lo? Biasanya kan elo yang ngerjain gue. Jangan jangan lo sekarang lagi ngerjain gue ya? Ngaku lo!"

"Serah lo deh." Sergio mulai bete.

Disaat itu juga , tawa Ariel pecah.

"Kan kamu iseng kan."

"Maaf maaf , abis kamu lucu!" ucap Ariel masih terkekeh.

Sergio tidak menunjukkan senyumnya dan masih memasang muka bete.

"Ayo dong jangan marah , kamu kan juga suka ngerjain aku , masa aku gak boleh ngerjain kamu balik? Masa aku terus yang jadi korban iseng kamu?"

Ariel memasang muka memelas.

"Pokoknya aku masih bete sama kamu. Aku dateng kesini buat ajak kamu jalan , eh kamu malah ancurin mood aku." Sergio melirik Ariel.

"Yaampun Sergio , aku kan cuman bercanda aja. Kamu juga sering kan giniin aku!" Ariel memanyunkan bibirnya.

Sergio tidak bisa berlama lama menahan tawanya. Dia menutup mulutnya dengan punggung tangannya.

Melihat Sergio terkekeh , Ariel memberontak.

"Ih! Kamu kan!" Ariel mendorong Sergio pelan.

"Kamu lucu banget sih kalo manyun gitu , aku baru tau kamu selucu itu!" Sergio tertawa.

Ariel membelakangi Sergio. Melihat hal itu , Sergio langsung memegang pundak Ariel dan membalikkan tubuhnya menghadap Sergio.

"Jangan bete mulu dong , Alil. Senyum ya? Nih kayak aku.."

Sergio mengukir senyuman di bibirnya yang tebal itu.

"Gamau."

"Ayo dong , Alil! Yayaya?"

"Enggak ih!"

Sergio seperti mengetahui apa yang dapat membuat Ariel tersenyum. Sergio melepas pegangannya di pundak Ariel.

"Ariel , liat aku deh!"

Ariel reflek menatap Sergio.

Ternyata , Sergio mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum.

Entah apa yang mendorong Ariel untuk mengembangkan bibirnya saat ini.

"Yes! Berhasil! Akhirnya kamu senyum juga! Begitu kan cantik!" Sergio terkekeh.

Ariel terkekeh. "Makasih!"

"Sama sama , Alil! Btw , papa mama kamu ada di dalem?"

"Ada tuh , lagi sarapan. Kamu udah sarapan?"

SerrielWhere stories live. Discover now