"Sayang ini barang siapa?"tanya bunda saat mereka bertiga menaruh barang tersebut diteras dan menyalami bunda dan bibi.

"Masuk dulu Bun nggak enak dilihat orang lewat,nanti Winona ceritain"ujar Winona menggandeng tangan sang bunda agar masuk kedalam rumah diikuti yang lain.

Mereka sudah duduk di karpet bulu sebelah sofa diruang tamu,dengan Al dan Gibran yang duduk disofa sedangkan bibi tengah membuatkan minum mereka.

"Bun ini katanya buat bunda sama ayah dari Tante Wina mamanya kak Yuki tadi pesen katanya buat bunda"ujar Winona menunjuk kardus yang pagi tadi diberikan oleh mama Wina.
"Kalo yang ini baju baju kak Yuki yang sudah tidak dipake lagi katanya daripada menuhin lemarinya mending buat anak anak panti diseberang Bun"lanjut Winona karna sang bunda hanya diam dengan pandangan kosong.

"Bun"Winona menepuk pelan tangan sang bunda yang langsung tersadar dari lamunannya.

"Bunda enggak apa apa?"ragu Winona yang dapat anggukan dari sang bunda.

"Kak sini"ujar Winona menyuruh Al mendekat.

"Apa"ketus Al ikut duduk disebelah sang bunda diikuti Gibran disebelahnya.

"Ini dari kak Yuki buat kakak"ujar Winona memberikan dua box untuk Al.
"Dan ini buat kamu mas"ujar Winona memberikan satu box untuk Gibran.

"Aku juga dapat?"tanya Gibran menerima box tersebut dari tangan Winona.

"Iya,aku juga kita sama mas"girang Winona karna Yuki memberikan jam tangan Couple untuk Winona dan Gibran.

"Kok banyak bangat sayang"ujar bunda takut takut Winona sengaja minta kepada Yuki.

"Winona juga enggak tau Bun kata kak Yuki itu punya kak Yuki sendiri daripada enggak dipake Winona juga sudah nolak tapi kak Yuki maksa katanya kalo enggak diterima berarti Winona menolak jadi adik kak Yuki,dan bunda tau barang kak Yuki itu banyak banget Bun dan Winona dikasih baju sama tas juga sepatu Bun itu koper kecil semua punya Winona dari kak Yuki"ujar Winona tersenyum kepada sang bunda karena memang dia tidak minta tapi dikasih oleh Yuki,Winona tidak bohong karna memang Yuki bilang seperti yang Winona sampaikan kepada sang bunda.

"Oh ya ini buat bunda dan ayah dari kak Yuki"ujarnya menyerahkan tas branded dan box yang pasti isinya jam tangan.

"Satu lagi ini buat bibi"ujar Winona memberikan baju yang masih terbungkus plastik.

"Alhamdulillah, terimakasih non bilangin non Yuki bibi suka"ujar Bibi yang baru datang dengan minuman yang beliau bawa.

"Iya nanti Winona sampaikan,oh ya Bun nanti bunda aja ya yang kepanti"ujar Winona yang langsung meneguk segelas jus jeruk dihadapannya.

"Winona kekamar dulu mau telfon kak Yuki,hampir saja lupa ngasih kabar"ujar Winona membawa koper berukuran kecil kedalam kamarnya.

"Mas Gibran kamu pulang aja aku langsung mau istirahat"teriak Winona dari ambang pintu sebelum dia bener bener hilang dari balik pintu.

"Kebiasaan"gumam Al yang masih bisa didengar yang lain.

"Ya udah kak tolong angkat kedalam kamar bunda,biar bunda kepanti besok aja sekarang sudah sore ayah sudah mau pulang"ujar sang bunda kepada Al.

Setelah Gibran pamit pulang Al mengangkat kardus tersebut kedalam kamar sang bunda diikuti sang bunda dibelakangnya.

"Makasih kak,kamu bersihin badan gi terus koper sama kardus yang mau dibawa kepanti taruh dipinggiran"ujar sang bunda langsung duduk disisi ranjang dengan Al yang langsung berlalu dari kamar sang bunda.

Al masuk kedalam kamarnya menaruh dua box yang Al sendiri belum tau apa isinya, segera dia mengambil handuk dan menuju kamar mandi, sebenarnya Al mau ke peternakan tapi karna dia merasa badannya pegel pegel jadi mungkin besok baru dia akan kepeternakan.

Cinta tak bersyarat (✓)Where stories live. Discover now