Part 50

9.2K 866 31
                                    

3 days later..

"Dad pulang hari ini kan, Mom?" Tanya Icha yang sudah rapi dengan T-Shirt dan hot pants nya. Hari ini hari sabtu. Seharusnya Icha masuk sekolah, tapi ia izin karena merasa tidak enak badan.

"Iya, Sayang." Jawab Prilly sambil menonton televisi. Semenjak hamil Prilly berubah menjadi ibu rumah tangga yang sangat malas. Bawaan bayi sepertinya.

"O iya, abang kemana?" Tanyanya.

"Ngapelin Kak Teresha, biasa."

Prilly terkekeh. Ia jadi teringat masa-masa dimana dirinya masih gadis. Banyak lelaki yang berusaha mendapatkannya, tetapi mereka mundur duluan saat bertemu Papa Rizal. Sampai suatu saat Ali datang, dan merubah hidupnya.

"Mom ngapain senyam-senyum gitu? Inget jaman dulu ya??"

"Dulu tuh ya, Mommy benci banget sama Dad kamu. Sumpah ga bohong. Tapi lama kelamaan, Dad kamu berhasil bikin hati ini meleleh." Jawab Prilly dengan ekspresi mendalam.

"Saelah.. bahasanya alay banget. Meleleh.."

Prilly pun tertawa dengan candaan anaknya. Tak lama, bel rumah berbunyi.

"Itu pasti Dad!" Ucap Icha. Ia lalu membuka pintu dan mendapati seseorang sedang berdiri tegap depan pintu.

"Dad?"

"Halo.."

Icha langsung memeluk Ali dengan erat. Memang ini bukan pertama kalinya ia ditinggal sang ayah bekerja. Namun ia selalu rindu kala Ali menjalankan tugas negara. Wajar, anak perempuan.

"Kangen banget kayaknya sama Dad.."

Icha hanya tersenyum, "Dad hadap belakang deh."

"Ngapain?"

"Gendong.." Ucap Icha manja. Persis seperti Prilly yang manja dengan orang terdekatnya.

Ali tersenyum, "Yaudah sini naik."

Icha berteriak kegirangan. Alhasil, Ali pun masuk rumah dengan menggendong Icha sambil mendorong koper besar. Ali tak mengeluh sedikitpun. Ia justru senang karena bisa menyenangkan hati buah hatinya.

"Ya ampun.. Icha, kasian Dad. Turun ah." Titah Prilly.

"Udah gapapa, Sayang. Kan jarang aku bisa kayak gini sama anak gadis kita yang manjanya sama kayak kamu." Balas Ali.

Ali pun berkeliling rumah sambil menggendong Icha. Layaknya seorang ayah yang sedang bermain pesawat-pesawatan dengan anak lelakinya.

"Turun, Dad. Capek pasti gendong aku."

Icha pun turun dan langsung ngacir ke kamarnya. Ali mengeryitkan dahinya.

"Ada apa sih? Lari-lari gitu?" Tanya Ali agak sedikit lantang karena Icha sudah ada dilantai 2.

Icha tersenyum penuh rahasia, "Urusan ABG!" Jawabnya.

Ali menghampiri istrinya yang sedang tiduran di sofa sambil menonton film kesukaannya. Doraemon: Stand By Me.

"Sayang!!"

Prilly hampir jatuh karena kaget. Untung Ali sigap menangkapnya.

"Kamu ish! Kalo aku jatuh gimana? Bahaya tau!"

"Ya maaf, o iya Rian mana? Biasanya suara dia paling mendominasi."

"Ngapelin Teresha.. katanya Icha gitu." Ali manggut-manggut.

"Aku kangen kamu.." Lirih Ali.

Prilly tersenyum, "Aku emang ngangenin."

Ali memeluk istrinya dari samping. Ia pun mencium kening Prilly cukup lama.

Till The End (New Version)Where stories live. Discover now