Part 27

14.5K 1K 22
                                    

5 hari kemudian...

Hari ini adalah hari dimana seseorang yang sangat Prilly rindukan kembali ke Indonesia. Tentunya Prilly akan menyambut Ali, namun ia harus melakukan check up terlebih dahulu.

"Prill! Udah siap belum?" Tanya Mama Nova *selama seminggu itu, mama2 cantik gonta ganti shift yes. Dan sekarang, giliran mom nya si cowok.*

"Udah. Yuk!"

Meskipun dalam kondisi hamil muda, Prilly tetap terlihat imut. Orang yang tak kenal pasti mengiranya masih SMP.

Selama di perjalanan, Mama Nova dan Prilly tak pernah berhenti bercerita. Ada saja obrolan yang mengalir diantara mereka.

"Terus.. terus.. gimana itu dia? Kok bisa gitu?" Mama Nova sangat kepo dengan masa lalu menantunya. Prilly tertawa geli.

"Iyalah Ma.. dia aku kasih cacing! Body nya ok, eh takut cacing. Udah deh itu dia lari dan aku ngakak."

"Hadehh.. isengnya bener-bener kayak Ali!" Ucap Mama Nova.

"Serius?"

"Serius. Ih si Ali tuh ya, ga pernah bisa liat oranglain santai. Ada aja yang dia lakuin biar kita panik."

"Pernah waktu itu dia pura-pura jatuh dan dengan pinternya dia tuangin b*ta*in ke kepalanya. Mama kan pasti ngiranya itu darah, aduh itu langsung histeris Mama. Sampai Papanya minta bantuan warga. Eh pas mau dibawa ke rumah sakit, dia ketawa!" Lanjut Mama Nova.

"Ya ampun.. jailnya kebangetan itu." Jawab Prilly. Mama Nova mengangguk.

"Sampai pulang pun Mama marahin dia. Dan akhirnya dia ngurung dikamar 2 hari. Tapi meskipun jail banget, dia bisa jadi kayak sekarang. Anak kebanggaan orangtua, pekerjaan enak, gaji besar, dapet istri cantik nan sholeha pula. Dan sekarang, mau jadi ayah! Ga kerasa, padahal baru kemarin dia belajar jalan, belajar nulis. Cepet banget ya waktu berjalan."

"Dan kamu harus tau Prill, Ali kalo udah sayang sama perempuan, dia ga pernah main-main. Cuma kamu perempuan satu-satunya selain keluarga yang Ali perlakukan sangat istimewa."

"Masa sih, Ma?" Tanya Prilly tak percaya.

"Serius, Prill. Dari tk sampai 1 tahun yang lalu, belum pernah Mama liat dia gandeng cewek, bawa cewek kerumah, disayang-sayang udah kayak barang antik. Kamu perempuan pertama yang dia perlakukan spesial dan diajak nikah."

Dalam hati, Prilly merasa bahagia. Ternyata orangtuanya tak salah memilihkan pasangan. Awal mula dari perjodohan yang tak Prilly inginkan, kini berhasil bertahan sampai menghadirkan buah cinta
*apaan sih. Ribet amat*

*mereka pun sampai rumah sakit, check up, dan cuss ke bandaraaaaa*

                                 ♡♡♡

Soekarno-Hatta International Airport
12.30 WIB

"Prill!! Ali itu!"

Pandangan Prilly tertuju pada pilot yang sudah dikerubungi wanita. Ada yang minta foto, minta peluk, dan cium(?)

Prilly juga seorang istri yang bisa merasakan cemburu. Meski itu sudah resiko, tetap saja hati tak bisa bohong.

"Sayang?!"

Ali langsung lari menerobos kerubungan wanita kurang belaian. Ia menghampiri Prilly dan memeluknya.

"Maafin aku ya, ga ngabarin kamu. Sumpah aku ga genit sama cewek-cewek disana. Boro-boro genit, bedain yang asli sama palsu aja susah." Prilly mengalihkan pandangannya ke arah lain. Seakan tidak mau mendengarkan penjelasan Ali.

"Sayang?"

"Aku ga masalah kamu ngabarin aku, atau ga. Tapi kamu juga harus mikir, dong. Aku istri kamu, berdiri disini, yang jaraknya ga jauh dari tempat kamu dikerubungin cewek cabe-cabean tadi, malah ga kamu sapa. Sibuk banget ngeladenin permintaan mereka. Iya deh, PILOT mah bebas."

Ali meraih tangan Prilly dan menggenggamnya. Matanya pun menatap sendu. Tak disangka, Ali mencium kening Prilly cukup lama. Hal itu membuat sedih wanita-wanita kurang belaian tadi.

"Aku cuma ngeladenin yang minta foto doang, Sayang. Lagian aku suami kamu, cuma kamu yang berhak dapet pelukan dan ciuman hangat dari aku. Aku mau sapa kamu tadi, tapi situasi kurang memungkinkan. Maaf aku belum bisa jadi suami yang kamu mau, belum bisa jadi suami yang kamu banggakan. Tapi aku janji, aku berusaha untuk menjadi suami terbaik untuk kamu, dan ayah untuk anak kita ini." Ucap Ali lalu mengelus perut Prilly yang masih rata.

Wanita-wanita kurang belaian pun mulai berbisik-bisik. Ada yang iri, kesal, dan terharu melihat keromantisan pilot yang selama ini mereka banggakan.

"Pak Ali udah punya istri, toh."

"Sumpah? Pak Ali mau punya anak?"

"Ganteng, baik, mapan, tapi sayang, udah digembok."

"Please, tepok pipi gue, pasti ini mimpi kan?"

"Cocok banget ya mereka, semoga langgeng sampai akhir hayat."

Mama Nova hanya bisa mengusap-usap telinganya mendengar bisikan perempuan-perempuan kurang belaian tersebut.

"Gue tau anak gue ganteng, tapi inget juga dong maknya siapa. Hadehhh." Batin Mama Nova.

"Yaudah kita pulang, yuk. Seharian ini, waktu aku buat kamu. Dan buat si bayi ini." Prilly mengangguk.

"BABHAAYYY PARA WANITA KURANG BELAIAN!!" Teriak Mama Nova saat sudah jauh dari tempat tadi. Perempuan-perempuan itu hanya bisa tersenyum malu.

                                ♡♡♡

Rumah
13.30 WIB

"Mama pulang dulu, ya. Jaga mantu Mama baik-baik, lho."

"Pasti, Ma. Makasih ya udah bantuin Ali buat jagain Prilly."

"Kapanpun kamu butuh bantuan, jangan ragu telpon Mama atau ga Ully, ok? Yaudah Mama back to home ya. Babhayy!"

Ali pun memasuki rumah yang sangat ia rindukan. Rumah yang sudah ia persiapkan jauh sebelum pernikahannya dengan Prilly.

"Sayang?"

Ali menoleh. Prilly langsung mencubit hidung mancung Ali.

"Awww.." Rintih Ali. Prilly tertawa terpingkal-pingkal.

"Parah ih kamu, tertawa diatas penderitaan orang lain."

"Biarin. Ini kan permintaan bayi, Sayang."

"Belum ngeliat wajah Daddy nya sih, kalo udah liat pasti nyesel." Ucap Ali pede.

"Sok kegantengan. O iya, ngeliat kamu, aku jadi pengen sesuatu." Ucap Prilly. Perasaan Ali pun mulai tak enak.

"Kamu pernah ngomong kan, kalo aku ngidam, bilang aja. Gausah ragu."

"Iya, terus?" Tanya Ali berhati-hati.

"Aku mau deh ngeliat kamu pake bikini, keliling kompleks, dan aku yang dandanin. Mau ya, Sayang?"

Ali sedikit menjambak rambutnya. Ia pun tersenyum kecut depan Prilly.

"Ya Allah.. tolonglah, berikan petunjuk untuk hambamu yang ketampanannya ini kelewat batas." Batin Ali sambil terus tersenyum pada istrinya.



















Hayooo siapa yang udah khawatir dan nebak-nebak kalo bakalan ada yang kecelakaan??
Cieeeeee tebakannya salah😆😆

O iya kan tahun 2017 udah mau lewat nih, author pgn tau, apa sih harapan kalian untuk couple di tahun baru 2018? Tulis di kolom komentar ya

Selamat menikmati tahun baru bersama pacar(kalo ada), keluarga, dan sahabat semuaaaaa🎉

Till The End (New Version)Where stories live. Discover now