Part 43

12.7K 967 41
                                    

2 months later...

Ali dan Rian tak henti-hentinya memanjatkan doa pada Sang Maha Kuasa agar wanita yang mereka sayangi diberi kelancaran.

"Dad, kira-kira dedek bayinya cewek atau cowok ya?"

Ali tersenyum simpul dan mengusap pucuk kepala anaknya, "Cewek atau cowok, abang harus tetep sayang sama dedek ya."

Tak berselang lama, dokter keluar dan memanggil Ali untuk masuk ke dalam ruangan bersalin, menemani sang istri.

"Dad, mau ikut.." Ucap Rian sambil menarik-narik ujung baju Ali.

"Rian sayang, sini sama oma dan opa dulu ya nak. Daddy lagi mau nemenin Mommy dulu. Kasian di dalam Mommy sendiri." Bujuk Oma Ully yang diangguki oleh yang lain.

Rian tampak berpikir dan ia menyetujuinya. Ali bergegas masuk dalam ruang bersalin.

"Ali.." Lirih Prilly. Orang yang dipanggil pun langsung menggenggam erat tangan Prilly.

"Kamu yang kuat, Sayang.. demi aku, Rian, dan bayi kita ini." Ucap Ali dengan lembutnya. Prilly tersenyum walau samar.

"Ayo, Prill! Tarik napas pelan-pelan.." Instruksi dokter yang juga sahabat Ali. *kalo lupa bisa cek part Prilly ngidam*

"Errghhhh!!"

"Lagi, Prill! Lagi!"

"Arrgghhh!!!"

"Jangan kasih kendor! Ayo terus!"

Ali berusaha menahan sakit karena tangannya daritadi dicakar oleh Prilly. Untuk mengurangi rasa sakitnya, ia sesekali mencium kening, hidung, hingga bibir Prilly.

                                   ♡♡♡

Diluar, Oma Ully, Oma Nova, Opa Rizal, dan Rian tak henti-hentinya berdoa supaya persalinan hari ini berjalan lancar. Sesekali Rian berjalan mondar-mandir seperti orang dewasa yang tidak sabaran.

"Rian, duduk yuk. Pusing Oma liat kamu mondar-mandir gitu."

"Ups, maaf Oma." Ujar Rian lalu duduk kembali di tempat semula.

Tak lama kemudian, suara tangis bayi memenuhi rumah sakit yang keadaannya sangat sepi itu. Oma Ully, dan yang lainnya mengucapkan syukur yang sedalam-dalamnya karena doa mereka dijabah.

"Oma, kita masuk yuk. Liat dedek." Ajak Rian.

"Tunggu bentar ya, Sayang. Tunggu dokternya ngebolehin baru kita masuk." Ucap Oma Nova dengan lembut.

"Dengan keluarga ibu Prilly, ya? Silahkan masuk." Ucap dokter itu setengah jam kemudian.

Mereka pun masuk dan terlihatlah raut bahagia dari wajah Ali maupun Prilly. Bayi yang baru lahir satu jam yang lalu itu pun sudah bisa Prilly gendong.

"Selamat ya, Nak. Nambah lagi." Ucap Oma Ully sembari mengecup pucuk kepala anak yang selalu ia manjakan.

"Makasih, Ma."

"Prill, selamat ya. Lengkap deh, 2 anak." Ucap Oma Nova dengan kecupan hangatnya. Prilly tersenyum sangat bahagia.

"Dad, ini dedek?"

Ali menunduk, dan mengangguk, "Iya bang."

"Cewek atau cowok?" Tanya Rian lagi.

Ali tersenyum, "Alhamdulillah cewek. Lengkap deh jadinya."

"Mau kamu namain siapa, Li?" Tanya Opa Rizal.

Ali melirik Prilly lalu tersenyum, "Alisha Adrien Callie."

Till The End (New Version)Where stories live. Discover now