Part 29

16K 964 18
                                    

Kini usia kehamilan Prilly tengah menginjak bulan ke 3. Sebagai suami, Ali menuruti semua ngidam aneh istrinya. Dari mulai membeli durian hanya untuk mencium wanginya, bahkan sampai terbang ke Italia hanya untuk mendapatkan pizza asli sana.

Seperti pagi ini, Prilly ngidam mangga muda yang harus dari pohonnya. Mau tidak mau, Ali harus menaiki pohon untuk memenuhi ngidam istrinya.

"Ih sayang! Itu tuh yang ditengah. Yang kamu pegang tuh ga enak!"

"Ini bumil tau darimana enak ga enaknya? Perasaan sama semua. Asem." Gumam Ali tak habis pikir.

"Ali!! Itu ambil yang tengah! Ih kamu mah niat ga sih?" Ucap Prilly tak sabaran.

Semenjak hamil Prilly memang sangat benci menunggu. Ia justru tak sabaran akan segala hal. Perubahan itu membuat Ali bingung tak karuan. 1 bulan yang lalu, saat Ali ada jadwal ke Manila, Prilly selalu menelponnya untuk meminta pulang. Ali berkali-kali menjelaskan bahwa ia tak bisa meninggalkan pekerjaannya begitu saja. Namun Prilly tetap ngotot ingin Ali pulang.

Tapi meskipun agak menyebalkan, Prilly tetaplah istrinya. Wanita yang sedang mengandung anaknya. Ali berusaha sabar dengan selalu mengalah jika berdebat dengan Prilly.
*ngaku, lagi ngayal kan kalian pny suami seganteng dan sebaik Ali?*

"Nih. Aku suruh Bi Tika buat jadi rujak, ya." Ucap Ali yang sudah berhasil memetik beberapa mangga muda didepan rumahnya.

"Aku maunya dimakan langsung."

Ali menganga lebar. Ia menelan ludahnya cepat-cepat. Istrinya ingin memakan semua mangga muda ini tanpa diolah dulu?

"Ini kan asem semua, sayang. Kamu punya penyakit lambung, aku gamau kamu kambuh. Aku aja deh yang bikin rujaknya asal kamu ga makan langsung, ya." Ucap Ali penuh perhatian sambil mengusap lembut rambut istrinya.

"Tapi aku maunya makan langsung, sayang. Gamau dijadiin rujak atau apalah itu." Kekeuh Prilly. Ali menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.

"Masuk dulu, yuk. Dingin diluar."

Setelah mereka masuk lagi ke dalam rumah, diam-diam Ali menelpon Mamanya untuk meminta saran atas ngidamnya Prilly saat ini.

"Kasih aja kali, Li. Bumil ngidam mangga muda trus dimakan langsung mah wajar. Kamu aja yang takutnya kebangetan." Ucap Mama Nova dari balik telepon.

"Ish Mama, Prilly punya penyakit lambung. Mangga muda kan asemnya ga ada ampun, Ma. Kalo perut Prilly bereaksi gimana?"

"Itu kan kemauan bayinya, bukan kemauan Piyi. Insya Allah ga akan kenapa napa. Percaya sama Mama. Mama udah punya pengalaman."

"Tapi Ali takut,Ma."

"Kamu mau anakmu ileran kemana-mana? Ayolah Li, sekali ini aja. Mama yakin, ga akan terjadi apa-apa."

Ali terdiam sejenak. Ia memikirkan perkataan Mamanya. "Demi anak" gumam Ali.

"Ok, ok. Tapi kalo sampai istri Ali tercinta kenapa napa, Mama yang Ali salahin."

"Oh.. mau nyalahin Mama? Silahkan. Tapi kalo ucapan Mama benar, beliin iPhone keluaran terbaru ya, Li."

"Ok."

"Deal?"

"Deal!"

Sambungan telepon pun terputus. Ali bergegas ke ruang tamu untuk menemani Prilly. Baru sampai dekat sofa, Ali sudah menelan ludahnya berkali-kali.

Prilly memakan mangga muda itu dengan wajah bahagianya. Yang paling bikin Ali ngilu adalah, saat Prilly menggigit mangga muda itu seperti iklan es krim.

Till The End (New Version)Where stories live. Discover now