Part 31

13.8K 975 18
                                    

"Sayang?? Ayok buruan dandannya!! Udah mau mulai acaranya nih!!"

"Iyaa tunggu bentar!! Lagi milih tas!!"

Ali tak habis pikir dengan istrinya. Tas tersedia banyak di kamar, hanya untuk acara tunangan saja ribet seperti itu. Perempuan.

"Sayang kita udah tel....."

Ali tak melanjutkan ucapannya. Meski tengah hamil, Prilly tetap cantik. Bahkan lebih cantik. Apalagi dengan rambut yang sudah lebih pendek.

Namun pandangan Ali terfokus pada heels yang Prilly pakai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Namun pandangan Ali terfokus pada heels yang Prilly pakai. Sikap posesifnya muncul lagi.

"Kamu cantik. Tapi lebih cantik lagi kalau nurut kata suami. Balik ke kamar, ganti sepatu."

Prilly memutar bola matanya. Malas rasanya jika Ali sudah seperti itu. Tak bisakah suaminya mengalah sedikit?

"Katanya udah telat, yaudah ayok berangkat. Aku udah siap."

"Setelah kamu copot sendal laknat itu."

"Ini heels, Sayang. Heels."

"Ga peduli apaan namanya. Yang penting aku gamau kamu kesana pake ini." Tegas Ali.

Prilly menghembuskan napasnya kasar. Ia pun mencopot heels kesayangannya dan berjalan agak cepat menuju kamar. Tak lama, Prilly sudah kembali dengan memakai sepatu hitam namun masih tetap ada hak nya meskipun tidak terlalu tinggi.

"Nah gitu, dong. Yaudah yuk berangkat."

Prilly tersenyum ikhlas. Bagaimanapun Ali adalah suaminya. Segala perintah dari Ali, selagi itu positif, harus Prilly laksanakan.

                                 ♡♡♡

"Heiiii ma bro!! Dateng juga lo!"

Ali tersenyum sambil menjabat tangan Rizky. Hatinya turut senang saat ini.

"Lo kapan deketnya? Cepet amat langsung tunangan aja." Tanya Ali sambil melirik tunangannya Rizky.

"Sebenernya dia anak rekan kerja bokap gue. Awalnya gue gaada rasa sama dia, tapi lama kelamaan, dia bisa jadi orang yang paling gue sayang." Jawab Rizky seraya memeluk pinggang tunangannya tanpa malu.

"Haii kak!!! Sumpah kaget banget aku kakak mau nikah aja bentar lagi. Congrats!" Giliran Prilly yang memberi selamat pada Rizky. Rizky pun membalas ucapan Prilly.

"Eh ada dedek gemesh gue! Hehe makasih lho kamu udah nyempetin dateng, aku kira kamu tidur-tiduran dikamar karena ga dibolehin keluar." Rizky melirik Ali yang tengah bingung dengan ucapan Rizky. Prilly terkekeh pelan.

"Ini juga karena aku yang maksa, kak. Kalo ga juga dia dateng sendiri." Rizky tertawa mendengar penuturan Prilly. Wajah Ali berubah masam. Ia baru ngeh.

"Demi lo doang nih, gue izinin istri gue pake baju beginian plus sepatu yang tetep ada hak."

"Iya iya.. sekali lagi makasih buat ucapan kalian berdua."

"O iya, aku Prilly, istrinya Ali, sahabat Rizky." Prilly mengulurkan tangannya ramah. Perempuan itu membalasnya tak kalah ramah.

"Hai Prilly, salam kenal. Rizky juga sering cerita tentang kamu. Katanya kamu tuh asik banget diajak ngobrol, nyambung lagi. Trus katanya kamu lagi hamil ya? Udah berapa bulan?" Balas Atries, tunangan Rizky.

"Ah masa sih? Hehe iya nih, alhamdulillah bentar lagi mau masuk bulan keempat." Jawab Prilly.

"Semoga sehat-sehat ya baby nya. Sehat juga kamu sekeluarga. Kapan-kapan bisa dong hangout." Ucap Atries sambil mengusap perut Prilly yang membuncit.

"Aamiin.. makasih ya, Atries. Kamu juga, semoga cepet disahin sama kakak tengil ini." Atries terkekeh mendengarnya. Sementara Rizky dan Ali, mereka hanya bisa melirik jam tangan masing-masing.

"Sayang, kita kesana yuk. Kasian yang dibelakang juga mau salaman sama calon pasutri." Bisik Ali. Prilly mengangguk.

"Yaudah, Tries, aku sama suamiku kesana dulu ya. Nanti kita atur aja jadwalnya."

"Oh iya Prill, nanti kamu kabarin aku ya." Balas Atries sangat ramah.

Prilly dan Ali berbincang-bincang dengan kedua orangtua Rizky maupun Atries. Mereka berharap, hubungan Rizky dan Atries awet sampai hari H.

                                 ♡♡♡

Tin! Tin!
Tiiin!!

Jakarta jika sedang malam minggu selalu seperti ini. Macet parah. Berkali-kali Ali memencet klakson mobil namun tiada guna.

"Sabar dong, by. Lagian juga kasian mobil depan." Ucap Prilly sambil mengusap lengan suaminya.

"Kamu liat dong, say. Itu lampu udah ijo, tapi kenapa itu mobil gamau jalan coba?"

"Udah ya, kamu sabar. Inget, kamu gamau kan wajah kamu yang ganteng jadi keriput?"

Seketika Ali langsung tersenyum meskipun tipis. Prilly terkekeh. Hanya kata-kata itu yang membuat amarah Ali berkurang.

Tak lama, mobil depan Ali sudah jalan. Ali tersenyum lega. Kalau begini kan enak diliatnya.

Namun tiba-tiba saja Prilly ingin sesuatu yang pasti keinginan baby.

"By..."

"Iya, Sayang?"

"Aku mau bakso beranak."

Tiba-tiba saja mobil Ali berhenti. Prilly hampir terbentur dashboard.

"Ish kamu tuh ya, untung aja gajadi kebentur nih kepala aku. Lagian kenapa sih ngerem mendadak gitu? Bikin shock tau ga. Kalo sampe baby kenapa-napa gimana?" Dumel Prilly panjang lebar.

"Maaf, ya. Aku cuma agak kaget aja."

"Kaget kenapa?"

"Kamu ngidam bakso beranak."

Prilly tertawa sangat kencang. Ia baru ngeh. Ali memang tidak tau dengan makanan hits seperti ngidamnya kali ini. Maklum, Ali tak update seperti orang kebanyakan. Akun sosmednya juga ia biarkan begitu saja.

"Maksud aku, bakso gede yang isinya bakso-bakso kecil. Kayak lagi hamil gitu. Lagi hits tau." Jelas Prilly. Ali mengangguk-anggukan kepalanya.

"Bilang gitu kek daritadi. Kan aku kaget. Yaudah dimana tempatnya? Kita kesana sekarang." Ucap Ali. Prilly pun menunjukkan jalannya.

Setelah kurang lebih 20 menit, mereka akhirnya sampai di tkp. Pemandangan yang terpampang nyata disini ialah lautan manusia. Wajar, malam minggu.

Ali dan Prilly pun memilih duduk dekat si penjual karena hanya itu tempat yang tersisa. Selagi menunggu pesanan datang, mereka memgobrol banyak hal.

"Hmm kalau bayi nya lahir, pasti mirip aku." Ucap Ali PD.

"Eh mirip aku dong, kan aku yang ngandung." Balas Prilly tak mau kalah.

"Iya emang kamu yang ngandung, tapi kan aku yang nanem benihnya. Otomatis mirip aku lah. Apalagi anaknya cowok, beuh aku punya kembaran."

"Iyain aja biar cepet." Balas Prilly.

"Tapi apapun jenis kelaminnya, mirip siapa, yang pasti semoga dia bisa lahir dengan sehat, selamat, dan tanpa kekurangan apapun."

"Aamiin."

Pesanan Prilly pun datang. Kali ini, Ali tak ikut makan. Perutnya sudah sangat kenyang dengan hidangan yang sudah Rizky siapkan di acara pertunangannya.






















Gimana? Kangen pasti ya sama cerita ini? Hehe sorry aku geer:v

Vote and comment, seperti biasa😊

Till The End (New Version)Where stories live. Discover now