Part 19: ada 18+ nya dikit

20.2K 1.2K 11
                                    

1 minggu kemudian...

"Saya terima nikah dan kawinnya, Prilly Ayyura Yuan Nisaka, dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai!"

"Bagaimana para saksi, sah?"

"SAH!"

"Alhamdulillah.."

Ali tak henti-hentinya mengucap syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilannya meminang wanita pilihan hatinya. Hanya dengan satu tarikan napas, Ali mampu mengucapkan ijab kobul dengan sangat lancar.

"Prilly?" Mama Ully membuka pintu kamar Prilly dan menghampiri anaknya yang sedang menangis terharu.

"Sayang, sini nak." Prilly memeluk Mamanya dengan rasa sayang. Masih tak menyangka, ia sudah memiliki tanggung jawab sendiri sebagai seorang istri bagi Ali.

"Kamu harus bisa jadi istri yang baik ya, nak. Nurut sama suami, melayani suami dengan baik, selalu bersyukur atas nikmat yang Allah beri pada kamu. Dan kalau kamu udah punya anak, kamu ga boleh ngeluh. Anak adalah titipan Allah yang paling berharga, Sayang. Senakal apapun anak kamu nanti, sebandel apapun dia, jangan pernah kamu keluarkan kata-kata kasar untuknya. Nasehati dia dengan lembut, sebagaimana seorang ibu pada anaknya. Kamu harus tau, Mama sayang sekali sama kamu. Ketika kamu lahir, Mama ga bisa nahan kebahagiaan Mama. Betapa baiknya Allah memberikan Mama anugerah yang tiada duanya. Kamu, tumbuh menjadi seorang perempuan yang sangat baik, sangat lembut, dan sangat Mama Papa banggakan. Ali pantas mendapatkan kamu, Sayang. Semoga Allah melimpahkan kebahagiaan selalu kepada keluarga kecil kamu."

Prilly berusaha menahan tangis histerisnya. Ia sangat beruntung memiliki ibu yang begitu sayang padanya. Dulu, ia bertingkah seenaknya. Kini, ia harus bisa menjadi istri untuk suami dan ibu untuk anaknya kelak. Prilly ingin sekali seperti Mamanya, yang selalu bersabar ketika ada masalah, dan selalu sayang pada keluarganya.

"Sstt.. udahan nangisnya. Sekarang kebawah, yuk. Suami kamu udah nungguin bidadarinya tuh." Goda Mama Ully yang mampu meredam tangis Prilly.

"Prilly sayangggg bangeeettt sama Mama!"

"Mama juga, Sayang. Yuk ke bawah."

Prilly menuruni tangga ditemani Mama Ully disampingnya. Seketika semua mata berdecak kagum melihat pemandangan yang tak biasa itu. Prilly, gadis yang selama ini sangat minim make up dan kadang menyebalkan, mendadak berubah menjadi gadis anggun dengan kebaya putih yang membalut tubuhnya.

Ali apalagi. Matanya seolah-olah terkunci untuk hanya menatap bidadari hatinya. Sungguh, nikmat Allah mana lagi yang kau dustakan?

"You're so pretty, my wife." Gumam Ali namun masih didengar oleh Prilly. Prilly tersipu.

"Kamu juga ganteng banget hari ini." Jawab Prilly dengan anggunnya.

Ali dan Prilly pun menunggu penghulu memberikan buku nikah kepada keduanya. Setelah mendapatkan buku nikah, mereka berfoto dan sejenak beristirahat karena acara resepsi  baru diadakan nanti malam.

                                 ****

Ali merebahkan tubuhnya di ranjang Prilly yang sudah sah menjadi ranjangnya juga. Nanti malam, mereka melakukan resepsi disalah satu ballroom hotel bintang lima. Tentunya, mereka harus beristirahat dahulu sebelum menuju malam yang melelahkan.

"Li, ganti jas nya dulu gih baru tidur. Emang enak tidur pake jas gitu?" Tegur Prilly sambil mengguncang-guncangkan tubuh Ali.

Ali tak menanggapinya. Ia sangat lelah untuk berganti jas saja.

"Ali! Wake up, dear."

Tiba-tiba saja tangan Ali menarik pinggang Prilly sehingga tubuh Prilly otomatis berada diatasnya. Mata Ali pun terbuka sempurna. Bibirnya menyunggingkan senyum yang amat manis.

Till The End (New Version)Where stories live. Discover now