Part 46

10.7K 941 27
                                    

14 Tahun Kemudian...

Waktu terasa begitu cepat. Tak disangka, Rian dan Icha tumbuh menjadi sepasang kakak adik yang sangat kompak. Umur mereka memang terpaut jauh, namun itu tak membuat mereka menjadi tertutup satu sama lain. Icha bahkan tak segan-segan menceritakan soal 'lelaki' pada abangnya.

Ali? Tenang.. ia masih mengabdi pada tugasnya. Terbukti dengan hari ini ia akan pulang dari penerbangan pertamanya ke benua Australia. Bertahun-tahun menjadi pilot, baru sekali ia ke negara khas kangguru itu.

Lain halnya dengan Prilly. Ia memutuskan untuk menggantikan mertuanya di butik. Mama Nova mempercayakan butiknya pada sang mantu. Prilly mampu memikat semua orang dengan pakaian yang ia design sendiri.

"Kan udah gue bilang, dia cowok brengsek! Ngeyel sih lo!"

Rian membantu menghapus airmata yang mengalir dari mata indah adiknya. Usia Icha memang rentan tentang percintaan yang menyakitkan. Rian sangat menyayangkan sikap adiknya yang terlalu welcome dengan lelaki.

"But, lo masih perawan kan, ya?"

Icha menggeplak kepala abangnya. Kalo ngomong emang suka kurang ajar.

"Gue cuma diduain, bukan diperkosa! Jahat banget lo jadi abang."

Prilly mendengar semua keluh kesah anak-anaknya. Batinnya tertawa saat Icha dengan berani menggeplak kepala Rian. Kocak!

"Mom? Dari kapan disitu?" Tanya Icha takut takut. Prilly terkekeh.

"Emang kenapa, dek? Mau curhat tentang si brengsek itu lagi?" Goda Prilly.

"Ihh Mommy!!"

Rian tertawa saat adik dan ibunya kejar-kejaran. Postur tubuh yang sama membuat mereka terlihat seperti sahabat, bukan anak dan ibunya.

"Siapa sih itu namanya? Samuel, ya?" Ucap Prilly yang tak berhenti menggoda anaknya.

"Ya ampun Mom! Diem!! Nanti Dad denger aku yang kena omel."

"Eh! Sini ah! Ngakak liatnya." Tegur Rian pada adiknya. Akhirnya Prilly dam Icha berhenti kejar-kejaran.

"Lagian ya, mau Mom ngomong sekenceng apapun, Dad juga ga akan denger. Dia kan belom pulang, nyet!" Ucap Rian lalu mengacak-acak rambut Icha yang sudah tertata rapi.

"Gila! Gatel banget sih tangan lo! Berantakan lagi rambut gue, kunyuk!" Kesal Icha sambil merapikan kembali rambutnya.

"Ngomong apa tadi?"

Icha, Rian, dan Prilly terdiam. Setelah sadar, mereka langsung berhambur memeluk seseorang yang sangat mereka rindukan.

"Daddy!!!"

Ali hampir kewalahan dengan pelukan dari 3 orang secara tiba-tiba.

"Dad tau kalian kangen Daddy. Tapi longgarin dikit, dong. Ga bisa napas nih!"

Icha dan Rian melepas pelukannya. Beda halnya dengan Prilly, ia masih tetap memeluk lelaki yang sudah 15 tahun menemani hari-harinya.

"Kayaknya film romantis bentar lagi dimulai." Ucap Icha menyindir kedua orangtuanya.

"Iya. Mending lo ke kamar gue, kita main game di hp gue." Ucap Rian. Mereka berdua pun langsung menyingkir dari drama yang orangtuanya perlihatkan.

"Kangen banget sampe gamau lepas? Hm?" Tanya Ali dengan lembut. Prilly mengangguk manja.

"2 minggu! Bayangin aja."

Ali terkekeh. Ia mencubit gemas pipi istrinya yang sampai sekarang masih belum tirus juga.

"Anak udah 2, udah pada ngerti cinta, eh emaknya masih begini." Goda Ali.

"Biarin, toh mereka juga ga terganggu."

"Eh, aku punya sesuatu buat kamu." Ucap Ali. Mata Prilly berbinar.

"Apa?"

"Tutup mata dulu dong."

Prilly menutup mata dengan kedua tangannya.

"Nah sekarang, buka."

Prilly kaget bukan main, tas yang sudah ia impi-impikan sejak 2 tahun lalu, bisa ia miliki sekarang. Bahkan ini versi barunya! Tentu sangat mahal.

"Maafin aku yang baru bisa ngasih kamu sekarang. Padahal udah 2 tahun lalu kamu bilangnya."

Prilly mencium bibir Ali, bahkan melumatnya. Ia sangat bahagia!

"Justru aku yang minta maaf ke kamu, minta yang aneh-aneh. Aku tau ini mahal banget. Bahkan ini versi barunya. Tapi makasih ya. Kamu emang suami terbaik!!" Ucap Prilly.

"Yaudah kita ke kamar yuk! Kasian kan kamu capek." Lanjutnya.

Prilly dan Ali pun berlalu ke kamar. Tentu dengan Prilly yang menyeret koper suaminya.

                                  ♡♡♡

"Lo suka sama siapa sih sebenernya? Kasian Kak Teresha yang bentukannya udah kayak model lo buang gitu aja."

Rian pasrah menerima ocehan demi ocehan keluar dari mulut adiknya. Ia tau ia salah, memberikan kesempatan pada wanita lain disaat hubungannya dengan Teresha sudah hampir 'jadian'.

Persahabatan sejak kecil membuat Rian dan Teresha sangat dekat. Hingga sekarang, tak ada wanita lain yang bisa menggantikan posisi Teresha. Namun entah kenapa, Rian seakan telah 'membuka pintu' untuk wanita lain. Jelas Icha marah akan hal itu.

"Gue suka dua-duanya."

Icha menggeplak lagi kepala abangnya. Calon-calon playboy.

"Pilih salah satu, goblok! Jangan yang lo suka, suka itu universal. Bisa aja lo suka sama penampilannya bukan orangnya. Pilih yang lo cinta. Cewek yang selalu lo jagain setiap waktu, cewek yang selalu bikin hati lo adem kalo liat dia. Itu baru namanya GENTLE!"

Rian tampak berpikir, jujur ia bingung. Hatinya seolah sudah dibagi dua untuk dua wanita.

"Gue bingung, Cha."

"Gausah baperin 2 cewek kalo ujung-ujungnya lo gabisa milih antara 2 cewek itu, nyet! Kesel gue anjir." Ucap Icha lalu memukul lengan Rian dengan cukup keras. Fix, tubuh Rian akan memar-memar besok.

"Nih ya, lo punya adik cewe. Pantes aja tiap hari gue dibikin nangis mulu. Abang gue bentukannya begini sih. Playboy."

"Itu mah karena lo yang bego soal cinta." Ucap Rian tak mau kalah.

"Mending gue, bego tapi usia SMP. Lah lo? Udah kuliah masih aja bego."

"Seenggaknya gue ganteng."

"Dari Daddy, blok. Jangan bangga. Dia jauh lebih ganteng dari lo."

"Apa bedanya sama lo yang cantiknya nurun dari Mommy?"

"Berisik anjir! Kalah gue!"

"Pencet yang merah kalo mau maju, pe'a. Pantes aja lo ga maju-maju alias kagak menang!"

"Lo ga bilang dari awal, nyet! Mana gue tau."

"Makanya jangan belagu bilang gue goblok milih cewek!"

"Lah, emang lo goblok. Ngebuka hati buat cewek yang bentukannya jauh lebih rendah dari Kak Teresha yang udah sempurna gitu."

"Goblokan lo. Milih cowok geng motor. Pengen kayak Milea tapi FAIL!"

Itulah mereka jika sedang bertengkar. Tunggu aja 3 menit. Ntar juga baikan lagi. Icha dan Rian memang tidak bisa bertengkar lama-lama. Persis seperti Ali jika sedang marahan. Pembagian gen yang sama rata..













Menjelang tamat~

Btw chat dong, author gabut:v

Tenang, nanti direspon kok. Asal ga aneh-aneh aja.

Buat yang besok USBN dan UNBK, semangat!!

Till The End (New Version)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن