Part 10

19.4K 1.3K 15
                                    

"Duh Prilly kebiasaan deh. Yuk, Li masuk dulu. Mau minum apa?"

Mama Ully mengajak calon mantunya masuk. Ali tersenyum dan menggeleng.

"Gausah, tan. Perut Ali udah penuh dengan air. Muntah nanti. Lagian Ali mau ngelancarin rencana. Sekalian refreshing. Kasian dia bertatap muka sama tugas mulu. Hehe." Mama Ully menggeleng-gelengkan kepalanya. Sifat tengil Ali memang tak pernah berubah.

"Bener nih ga masuk dulu? Prilly kalo dandan lama lho." Tanya Mama Ully meyakinkan. Anaknya memang suka sekali bereksperimen dengan make up. Itulah alasan Prilly betah dikamar.

"Kalo tante maksa, Ali bisa apa?" Ali pun langsung masuk dan duduk di sofa empuk berwarna pink soft milik Prilly.

"Tante bikinin minum, ya. Gapapa ga diminum sekarang, yang penting kamu ga kehausan nunggu Illy dandan." Tanpa menunggu jawaban dari Ali, Mama Ully bergegas menuju dapur dan membuatkan minuman.

Ali terpaku pada foto seorang gadis yang sedang tersenyum sangat manis. Ali pun berdiri dan mengambil foto itu. Dipandangnya foto itu terus menerus.

Prilly yang kebetulan ingin mengambil liptint yang tertinggal di kamar orangtuanya melihat Ali sedang tersenyum sambil sesekali terkekeh karena memandangi satu foto yàng menurut Prilly aib.

"Ali!!"

Ali yang kaget pun refleks menoleh ke sumber suara. Prilly menghampiri Ali dan berusaha merebut fotonya di masa lalu.

"Ihh itu jelek tau!!"

Ali menaikkan sebelah alisnya lalu terkekeh.

"Kayak gini kamu bilang jelek? Cantik tau. Apalagi pipinya. Sok ditirusin." Ucap Ali diakhiri dengan kekehannya yang berubah menjadi suara tawa.

" Ucap Ali diakhiri dengan kekehannya yang berubah menjadi suara tawa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kembaliin ke meja!! Please.. jelek banget aku disitu."

Bukan Ali namanya jika tidak iseng. Ali terus memandangi wajah Prilly di foto dengan tatapan elangnya.

"Ali taro!!"

"Ish Ali!!"

"Kakak Ali taro kak!!"

"Au ah bodo."

Ali salfok pada kata terakhir Prilly ucapkan. Ia pun menoleh kesamping. Benar dugaannya, little princessnya menangis.

"Maaf, ya. Aku bener-bener bercanda doang tadi. Yaudah aku taro lagi ya di meja. Cup cup jangan nangis, Sayang."

Ali membawa Prilly ke pundak kokohnya. Dielusnya rambut Prilly sampai tangis Prilly mereda.

Mama Ully yang mendengar keributan kecil di ruang tamu bergegas ke tempat dimana keributan itu terjadi. Baru setengah langkah, ia dapat melihat anak gadisnya sedang diperlakukan sangat manis oleh pilot tampan nan tengil.

"Jangan ngambil ngambil foto lagi, ya. Aku ga suka. Sumpah." Ucap Prilly yang masih nyaman menjadikan bahu Ali tempat bersendernya.

"Iya. Aku gemes banget tadi, maaf ya. Udah ah nangisnya. Cepet selesain make up. Keburu sore."

Till The End (New Version)Where stories live. Discover now